Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PSIKOLOG Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra menekankan pentingnya komunikasi dan dialog yang intens antara orangtua dengan putra-putri mereka untuk mencegah terjadinya kekerasan atau perundungan (bullying).
"Salah satu cara termudah untuk mencegah kekerasan atau perilaku yang kurang elok sekarang ini adalah dialog. Komunikasi antara anak dan orangtua itu penting sekali," kata Novi, dikutip Rabu (6/3).
Novi menjelaskan, kekerasan yang terjadi pada anak usia remaja atau usia sekolah terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya rasa kemanusiaan.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Persiapkan Anak Sebelum Mengirim ke Asrama
Selain itu, anak-anak yang melakukan kekerasan biasanya kurang memiliki rasa empati dan menghargai orang lain (respek) sehingga mereka berisiko melakukan hal yang merugikan orang lain.
Menurut dia, sikap respek ini perlu diajarkan pada anak-anak sejak usia dini.
Di sisi lain, orangtua juga diharapkan untuk mendidik anak bersikap terbuka pada hal-hal yang mereka alami dalam kehidupannya.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Bekali Anak Kemampuan Lindungi Diri dari Perundungan
Anak-anak yang mengalami perundungan memerlukan seseorang yang tepat untuk mendengar cerita, mencarikan solusi, serta mengembalikan kepercayaan diri mereka.
"Pendidikan emosi dan sosial penting diajarkan bersama dengan pola komunikasi yang terbuka di rumah maupun di sekolah," ujarnya.
Lebih lanjut, Novi menyampaikan, era digital saat ini menyebabkan anak-anak banyak menghabiskan waktu untuk beraktivitas menggunakan gawai.
Baca juga : Orangtua Berperan Penting untuk Cegah Perilaku Perundungan
Hal tersebut membuat waktu berinteraksi antara orangtua dan anak semakin berkurang, sehingga banyak hal yang orangtua tidak ketahui tentang anak-anak mereka.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar orangtua terus memperkuat komunikasi dan dialog dengan putra-putri melalui pembatasan penggunaan gawai sehari-hari.
Dengan demikian, anak-anak dapat menumbuhkan kepercayaan dan tempat untuk berbagi cerita dalam kehidupannya.
"Kita ajarkan untuk mengurangi dan mengatur penggunaan gawai dan memperbanyak dialog. Agar tercipta trust connections antara anak dan orangtua ya harus sering dialog," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Studi menunjukkan semakin banyak waktu yang dihabiskan remaja di media sosial, semakin besar kemungkinan mereka mengalami perundungan terkait berat badan.
Anak harus memahami dan menghargai diri dan lingkungan serta mengetahui konsekuensi hukum dan akibat dari kekerasan/perundungan.
Anak yang menjadi korban perundungan biasanya menjadi lebih pendiam atau tertutup dan menunjukkan sikap yang berbeda dari kebiasaannya.
Orangtua juga bisa memberikan contoh nyata dari keberanian dalam menolak tindakan yang salah serta memberikan dukungan jika anak menghadapi situasi sulit.
Salah satu tanda yang mungkin bisa lanjut diperhatikan oleh orangtua yakni anak sering menunjukkan perilaku agresif
Anak-anak yang melakukan perundungan kebanyakan hanya ingin menyesuaikan diri, membutuhkan perhatian hingga mencari tahu bagaimana menghadapi emosi yang rumit
BAHASA berkembang berbanding lurus dengan kelahiran tiap generasi. Gen Alpha yang tumbuh bersama internet, memberikan sumbangsih besar terhadap siniar dunia maya.
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Perilaku kasar anak seperti memukul, mencubit, menendang, melempar, menggigit terjadi karena si kecil belum bisa mengomunikasikan kemauan dan emosinya dengan tepat
Komunikasi asertif juga dapat mendorong untuk menyelesaikan konflik secara damai dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Kepribadian dan cara anak dalam menghadapi masalah antara lain dipengaruhi oleh kebiasaan yang dibangun orangtua sejak dini.
Andy Lau juga pernah mengantarkan Hanna ke kamar kecil di sebuah tempat makan di Hong Kong dan menunggunya di dekat pintu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved