Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
TEKNOLOGI di bidang kesehatan reproduksi terus berkembang seiring dengan perubahan zaman untuk kebutuhan dan aspirasi para perempuan modern. Salah satu inovasi terkini yang menarik perhatian adalah teknologi Egg banking.
Egg banking ini dapat memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mengamankan masa depan reproduksi mereka.
Egg banking atau penyimpanan sel telur adalah prosedur yang memungkinkan perempuan untuk mempertahankan fungsi reproduksi mereka dengan mengambil sel telur saat usia reproduksi masih dalam kondisi prima.
Baca juga : Anda Sering Merasa Lelah dan Rabut Rontok? Waspada Autoimun
Sel telur tersebut kemudian dibekukan dan disimpan untuk digunakan di masa depan, ketika perempuan tersebut telah menikah dan siap untuk hamil.
Dokter spesialis organ reproduksi, Muhammad Ardianto Airlangga, SpOG, mengatakan, usia yang disarankan untuk menjalani prosedur egg banking adalah antara 20 hingga 35 tahun, di mana sel telur biasanya berada dalam kondisi terbaik.
“Usia muda akan lebih baik jika melakukan egg banking, karena sel telurnya masih bagus,” ujar Muhammad Ardianto Airlangga saat Talkshow Online, Kolaborasi Media Group dengan Morula IVF Jakarta, Rabu (28/2).
Baca juga : Mencegah Saraf Kejepit dengan Olahraga
Namun, sebelum menjalani prosedur itu, disarankan calon pasien untuk berkonsultasi dengan dokter satu atau dua bulan sebelumnya untuk menilai kondisi dan mempersiapkan jenis obat-obatan yang dibutuhkan.
Prosedur egg banking juga melibatkan serangkaian langkah, termasuk stimulasi atau pembesaran sel telur dengan suntikan hormon, diikuti dengan pengambilan sel telur sekitar 12-14 hari kemudian.
Proses pengambilan sel telur juga dilakukan di bawah bius dan berlangsung sekitar 15-20 menit, setelah itu pasien dapat pulang dengan observasi lebih lanjut.
Baca juga : Anda Penderita Diabetes dan Ingin Berpuasa? Konsultasi Dulu Lebih Dulu ke Dokter
Selain untuk perempuan, simpan beku sperma atau sperm freezing juga menjadi solusi penting bagi pasien kanker pada laki-laki. Sperma dibekukan pada suhu sangat rendah untuk mempertahankan kualitasnya, sehingga memberikan harapan bagi pasien kanker untuk memiliki keturunan di masa depan setelah menjalani kemoterapi.
“Biasanya sperm freezing ini dilakukan oleh pasien yang harus menjalankan kemoterapi atau pengobatan yang dapat mengganggu atau merusak spermanya di usia muda,” ungkap Ardianto.
Untuk itu, sebelum terlambat biasanya akan diberikan solusi untuk melakukan pembekuan sperma agar peluang mempunyai keturunan kedepannya masih terbuka lebar.
Baca juga : Waspada, Serangan DBD untuk Kali Kedua Berisiko Lebih Berat
Proses persiapan prosedur penyimpanan sperma nantinya akan melewati beberapa hal, seperti pasien disarankan untuk menahan diri dari ejakulasi selama dua hingga lima hari sebelum pengambilan sampel.
Volume ejakulasi yang diperlukan untuk penyimpanan juga bervariasi dan disarankan untuk membekukan setidaknya dua sampel sebagai cadangan sebelum menjalani operasi atau perawatan medis nantinya.
Untuk itu, dengan adanya teknologi egg banking dan sperm freezing, perempuan dan laki-laki kini memiliki kontrol lebih besar atas masa depan reproduksi mereka, memberikan harapan, dan kemungkinan untuk memulai keluarga di waktu yang tepat dan sesuai dengan keinginan mereka. (Z-5)
Di tengah berkembangnya hubungan sosial dan percakapan terbuka mengenai seksualitas, remaja kini lebih sering terpapar pada informasi tentang penyakit menular seksual (PMS).
Survei BKKBN menunjukkan bahwa Indeks Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia hanya 53,4%.
Untuk itu perlu kita pelajari rangkuman dalam Bab I Buku IPA Kelas IX SMP. Berikut rangkumannya.
Bagaimana organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada perempuan? Apakah sama dengan organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki? Berikut penjelasannya.
Kali ini kita mempelajari organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki. Berikut pemaparannya.
ARTIS Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun karena berjuang melawan kanker lambung yang diketahui sudah stadium 4.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Adapun gejala yang patut diwaspadai meliputi sesak napas, nyeri dada di bagian tengah yang menjalar, serta jantung berdebar secara tidak normal.
Pada EMT ke-2 BSMI untuk Gaza ini, BSMI mengirim pakar stem cell dan penyembuhan luka Prof Dr dr Basuki Supartono SpOT FICS MARS.
Sidang digelar di Ruang Kartika dilakukan secara tertutup sebagai perkara tindak pidana kekerasan seksual.
Rendahnya literasi kesehatan di masyarakat juga menjadi faktor penyebab. Banyak warga tidak memahami siapa saja yang memiliki kewenangan legal untuk memberikan layanan medis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved