Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Mengenal Metode Egg Banking dan Sperm Freezing untuk Menjaga Kesuburan

Sarah Tri Wulandari
28/2/2024 22:04
Mengenal Metode Egg Banking dan Sperm Freezing untuk Menjaga Kesuburan
Dokter spesialis organ reproduksi, Muhammad Ardianto Airlangga, SpOG menjelaskan mengenai egg banking dan sperm freezing(MI/Sarah Tri Wulandari)

TEKNOLOGI di bidang kesehatan reproduksi terus berkembang seiring dengan perubahan zaman untuk kebutuhan dan aspirasi para perempuan modern. Salah satu inovasi terkini yang menarik perhatian adalah teknologi Egg banking. 

Egg banking ini dapat memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mengamankan masa depan reproduksi mereka.

Egg banking atau penyimpanan sel telur adalah prosedur yang memungkinkan perempuan untuk mempertahankan fungsi reproduksi mereka dengan mengambil sel telur saat usia reproduksi masih dalam kondisi prima. 

Baca juga : Anda Sering Merasa Lelah dan Rabut Rontok? Waspada Autoimun

Sel telur tersebut kemudian dibekukan dan disimpan untuk digunakan di masa depan, ketika perempuan tersebut telah menikah dan siap untuk hamil.

Dokter spesialis organ reproduksi, Muhammad Ardianto Airlangga, SpOG, mengatakan, usia yang disarankan untuk menjalani prosedur egg banking adalah antara 20 hingga 35 tahun, di mana sel telur biasanya berada dalam kondisi terbaik. 

“Usia muda akan lebih baik jika melakukan egg banking, karena sel telurnya masih bagus,” ujar Muhammad Ardianto Airlangga saat Talkshow Online, Kolaborasi Media Group dengan Morula IVF Jakarta, Rabu (28/2).

Baca juga : Mencegah Saraf Kejepit dengan Olahraga

Namun, sebelum menjalani prosedur itu, disarankan calon pasien untuk berkonsultasi dengan dokter satu atau dua bulan sebelumnya untuk menilai kondisi dan mempersiapkan jenis obat-obatan yang dibutuhkan.

Prosedur egg banking juga melibatkan serangkaian langkah, termasuk stimulasi atau pembesaran sel telur dengan suntikan hormon, diikuti dengan pengambilan sel telur sekitar 12-14 hari kemudian. 

Proses pengambilan sel telur juga dilakukan di bawah bius dan berlangsung sekitar 15-20 menit, setelah itu pasien dapat pulang dengan observasi lebih lanjut.

Baca juga : Anda Penderita Diabetes dan Ingin Berpuasa? Konsultasi Dulu Lebih Dulu ke Dokter

Selain untuk perempuan, simpan beku sperma atau sperm freezing juga menjadi solusi penting bagi pasien kanker pada laki-laki. Sperma dibekukan pada suhu sangat rendah untuk mempertahankan kualitasnya, sehingga memberikan harapan bagi pasien kanker untuk memiliki keturunan di masa depan setelah menjalani kemoterapi.

“Biasanya sperm freezing ini dilakukan oleh pasien yang harus menjalankan kemoterapi atau pengobatan yang dapat mengganggu atau merusak spermanya di usia muda,” ungkap Ardianto. 

Untuk itu, sebelum terlambat biasanya akan diberikan solusi untuk melakukan pembekuan sperma agar peluang mempunyai keturunan kedepannya masih terbuka lebar. 

Baca juga : Waspada, Serangan DBD untuk Kali Kedua Berisiko Lebih Berat

Proses persiapan prosedur penyimpanan sperma nantinya akan melewati beberapa hal, seperti pasien disarankan untuk menahan diri dari ejakulasi selama dua hingga lima hari sebelum pengambilan sampel. 

Volume ejakulasi yang diperlukan untuk penyimpanan juga bervariasi dan disarankan untuk membekukan setidaknya dua sampel sebagai cadangan sebelum menjalani operasi atau perawatan medis nantinya.

Untuk itu, dengan adanya teknologi egg banking dan sperm freezing, perempuan dan laki-laki kini memiliki kontrol lebih besar atas masa depan reproduksi mereka, memberikan harapan, dan kemungkinan untuk memulai keluarga di waktu yang tepat dan sesuai dengan keinginan mereka. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik