Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengungkapkan, terkait dengan penggunaan istilah puting beliung dan tornado, ada sejumlah perbedaan. Istilah tornado itu biasa dipakai di wilayah Amerika dan ketika intensitasnya meningkat lebih dahsyat dengan kecepatan angin hingga ratusan km/jam dengan dimensi yang sangat besar hingga puluhan kilometer maka dapat menimbulkan kerusakan yang luar biasa.
Sementara itu di Indonesia fenomena yang mirip tersebut diberikan istilah puting beliung dengan karakteristik kecepatan angin dan dampak yang relatif tidak sekuat tornado besar yang terjadi di wilayah Amerika.
“Sehingga kami mengimbau bagi siapapun yang berkepentingan, untuk tidak menggunakan istilah yang dapat menimbulkan kehebohan di masyarakat, cukuplah dengan menggunakan istilah yang sudah familiar di masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat dapat memahaminya dengan lebih mudah,” ucap dia.
Baca juga : Puting Beliung Terjang Sumedang, Puluhan Orang mengungsi
Adapun, terkait dengan fenomena di Rancaekek, berdasarkan inforamasi BPBD setempat, kata Andri, fenomena puting beliung itu terjadi di Rancaekek sekitar pukul 15.30 sampai 16.00 WIB dan cukup menimbulkan ikutan dampak angin kencang hingga sekitar wilayah Jatinangor, yant terukur pada saat jam kejadian mencapai 36,8 km/jam.
Menurut Andri, dalam beberapa hari terakhir BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa Barat yang menyebutkan bahwa potensi cuaca ekstrem termasuk hujan intensitas lebat berpotensi terjadi di wilayah Sumedang dan Bandung. Informasi tersebut diperkuat juga dengan dikeluarkannya berita peringatan dini cuaca ekstrem untuk periode 1-6 jaman pada tanggal 21 Februari 2024 mulai pukul 11.30 WIB hingga pukul 16.40 WIB sebanyak 4 kali pada hari terjadinya fenomena cuaca ekstrem puting beliung di Jatinangor dan Rancaekek.
“Informasi peringatan dini cuaca ekstrem tersebut didiseminasikan secara masif di tingkat stakeholder hingga masyarakat yang disajikan dalam platform aplikasi Info BMKG,” ungkap Andri.
Baca juga : BRIN Investigasi Fenomena Angin Tornado di Bandung
Berdasarkan catatan BMKG, fenomena puting beliung telah terjadi beberapa kali di wilayah Bandung, seperti pada tanggal 05 Juni 2023 terjadi di Desa Bojongmalaka, Desa Rancamanyar, dan Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah-Bandung. Fenomena tersebut menimbulkan kerusakan pada bangunan rumah warga dimana sebanyak 110 rumah rusak di Bojongmalaka, 20 rumah rusak di Kelurahan Andir, dan 11 rumah rusak di Rancamayar.
Pada tahun 2023 juga terjadi kejadian puting beliung di wilayah Bandung pada bulan Oktober di Banjaran dan bulan Desember di Ciparay serta menimbulkan beberapa kerusakan seperti bangunan rusak dan pohon tumbang, bahkan di tahun 2024 tepatnya tepatnya tanggal 18 Februari 2024, puting beliung terjadi juga di Parongpong Bandung Barat.
Menurut dia, pembentukan angin puting beliung sulit dicegah, tapi bisa dihindari saat terjadi. Beberap atanda di ataranya ialah waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore, terutama pada pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB.
Baca juga : Pantau Lokasi Bencana Puting Beliung Rancaekek, Bey Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan
“Biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya,” beber dia.
Terkait dengan prediksi cuca ke depan, ada beberapa wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat dengan potensi disertai pembentukan awan comolunimbus untuk periode 22 sampai 25 Februari 2024. Di antaranya Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara dan Papua.
Perlindungan sunscreen tidak bisa memproteksi seluruh badan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Disarankan untuk mengenakan pakaian yang memiliki perlindungan anti sinar UV.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) pada pergantian Tahun 2024.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memastikan bencana puting beliung di kawasan Sumedang ini tidak menyebabkan korban jiwa.
Gempa di Sumedang terjadi pada 31 Desember 2023 hingga Januari 2024.
SEBANYAK 137 rumah di Dusun Desa, Dusun Segel, Dusun Leuwihalang, Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, tersapu angin puting beliung.
ANGIN puting beliung bukan cuma menerjang Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Tapi juga menghampiri Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Wilayah Wuhan menjadi salah satu yang terdampak parah terjangan tornado, dengan ratusan orang terluka, puluhan rumah ambruk dan jaringan listrik terputus.
Menteri Dalam Negeri Rep Ceko Han Hamacek mengatakan kemungkinan ada korban tewas saat tim penyelamat mencari korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan.
Tornado melanda Republik Ceko bagian tenggara, meruntuhkan rumah-rumah warga, dan menyebabkan puluhan orang terluka.
Saat malam yang dingin turun pada Sabtu, sejumlah petugas pencarian dan penyelamatan membantu warga di seluruh jantung AS menyaring puing-puing rumah dan bisnis mereka.
Gubernur Kentucky mengatakan 109 orang di Kentucky masih belum ditemukan dan mungkin perlu berminggu-minggu sebelum mereka menghitung jumlah kematian dan tingkat kehancuran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved