Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PENYALURAN bantuan sosial (bansos) PKH dan sembako triwulan I 2024 dimulai. PT Pos Indonesia (Persero) atau Pos Ind kembali mendapat amanah dari pemerintah melalui Kementerian Sosial untuk menyalurkan bantuan program tersebut.
Pos Ind langsung bergerak cepat usai mendapat kepercayaan kembali dari pemerintah untuk membagikan bansos PKH dan Sembako pada tahun ini. Bahkan, sejumlah warga atau keluarga penerima manfaat (KPM) sudah menerima bantuan tersebut.
Para warga pun mengapresiasi kinerja Pos Ind yang telah menyalurkan bansos PKH dan Sembako ini. Mereka memuji pelayanan para petugas Kantorpos selama membagikan bantuan kepada masyarakat.
Baca juga : Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH Tahap 3 di Daerah 3T
"Cukup cepat dan bagus pelayanan dari mereka," kata salah satu KPM bernama Manto Pelani.
Manto merupakan salah satu warga yang mendapat bansos PKH dan Sembako tahun ini. Pria yang berprofesi sebagai pedagang itu mendapat bantuan nominal sebesar Rp200 ribu dari program bantuan tersebut.
Manto bersyukur bisa mendapat bantuan tersebut. Meski jumlahnya tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari karena harga barang yang tinggi saat ini, Manto senang karena bantuan tersebut sangat membantu untuk membeli beras.
Baca juga : Pos Indonesia Tingkatkan Pelayanan Digital dalam Penyaluran Bansos
"Dapat bantuannya Rp200 ribu. Dibilang cukup, insyaAllah, cukup. Paling cukup buat beli beras saja," ucap Manto.
Manto pun bercerita mengetahui dirinya mendapat bantuan ini dari ketua RT. Ia mendapat undangan dan diminta datang ke Kantorpos untuk mengambil bantuan.
Saat datang ke Kantorpos, Manto mengikuti proses pengambilan bantuan. Menurutnya, prosesnya mudah. Ia hanya diminta menunjukkan surat undangan, KTP, dan KK untuk bisa mengambil bantuan tersebut.
Baca juga : Penyaluran Door to Door Jadi Strategi Sukses Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH
Manto pun berharap program bantuan ini bisa berlanjut. Ia juga meminta jumlah nominal bantuannya bisa ditambah.
"Harapan saya ke depannya kalau bisa jumlah bantuannya lebih besar lagi. Karena uang sebesar Rp200 ribu ini kalau kita paksain cukup. Tapi kalau bisa ke depannya ditambah jumlahnya," tuturnya.
Ungkapan bahagia juga dilontarkan KPM lainnya bernama Indah Suprati. Wanita tuna netra tersebut bersyukur bisa mendapat bansos PKH dan Sembako pada awal tahun ini. Biasanya Penyaluran Bansos PKH dan Sembako ke Indah diberikan secara door to door tapi kali ini Indah ingin sekali kekantor pos
Baca juga : Inovasi Jadi Kunci Sukses Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH di Bali
"Alhamdulillah, saya mendapat bantuan hari ini," kata Indah.
Indah mengaku informasi bantuan ini dari adik iparnya. Indah diberi tahu telah masuk dalam daftar penerima bansos dan diminta untuk mengambil di Kantorpos.
"Saya sebenarnya enggak tahu informasinya. Informasi ini diberi tahu sama Pak RT kepada adik ipar saya. Saya kemudian diberi tahu adik ipar bahwa saya mendapat bansos, biasanya saya dirumah saja tapi sekarang saya mau datang ke Kantorpos pingin keluar jalan," kata Indah.
Baca juga : Pos Indonesia Kembali Salurkan Bansos PKH Tahap 3 dari Daerah 3T di NTT
"Jadwal pengambilannya dari pagi sampai sore. Akhirnya, saya datang ke Kantorpos senang bisa kesini jalan," lanjutnya.
Menurut Indah, bantuan sebesar Rp600 ribu yang diterimanya sangat bermanfaat. Terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Dapatnya Rp600 ribu. InsyaAllah, kalau memang enggak terpakai, saya mau bayar belanja makan sama buat makan sehari-hari," jelas Indah.
Baca juga : Penyaluran Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bandung Capai 95%
"Saya sudah enggak ada yang cari uang. Anak saya kerja di bengkel, sekarang sudah berhenti. Saya sudah dua hari enggak masak. Hari ini, alhamdulillah dapat uang," tambahnya.
Indah pun bercerita bahwa proses mengambil bantuannya pun mudah. Syaratnya, hanya membawa KK dan KTP.
Selain itu, Indah juga senang melihat pelayanan yang diberikan para petugas Kantorpos saat membagikan bantuan. Bukan hanya sekadar memberikan bantuan, Indah juga dibantu untuk berjalan ketika mengikuti proses pengambilan bantuan.
Baca juga : Didukung AI, Pos Indonesia Pastikan 3,2 Juta KPM Terima Bansos BPNT dan PKH Sebelum Lebaran
"Alhamdulillah, petugas-petugasnya baik. Mereka membantu saya untuk jalan juga," tuturnya.
Manfaat bansos PKH dan Sembako ini juga dirasakan KPM Sri Prastiati. Ia mengaku bantuan ini sangat membantunya untuk memenuhi kebutuhan sehar-harinya, terutama untuk makan.
"Dibilang cukup, enggak cukup. Tapi, Alhamdulillah, cukup untuk membantu memenuhi makan sehari-hari," kata Sri.
Baca juga : Bansos Langsung Diantar ke Rumah, KPM Banyuwangi Sebut Pos Indonesia Memudahkan
Sri mengaku baru pertama kali mendapat bantuan dari pemerintah. Ia pun berharap bisa terus mendapat bantuan tersebut.
"Harapan saya bisa terus mendapat bantuan, tiga bulan sekali. Saya kan rakyat kecil, susah. Kalau dapat bantuan, alhamdulillah," ujarnya. (RO/S-4)
Baca juga : Juru Bayar Pos Indonesia Distribusikan Bansos Sembako dan PKH ke Pedalaman Sulsel
Sampoerna Retail Community (SRC) bersama PT Pos Indonesia (Persero) menjalin sinergi untuk memperluas akses layanan publik melalui jaringan Toko SRC.
Kantor Pos menyediakan berbagai kemudahan, termasuk layanan antar ke rumah bagi pensiunan yang tidak dapat hadir langsung ke kantor pos karena sakit atau faktor usia.
PT Pos Indonesia (Persero) bersama PT Taspen (Persero) resmi meluncurkan layanan pengambilan dana pensiun di Kantorpos.
Forum ini menitikberatkan pada inovasi reverse logistics dalam mendukung circular economy, khususnya pengelolaan limbah elektronik atau e-waste management.
SATGAS Perlindungan Tenaga Kerja DPR RI menerima kedatangan Serikat Pekerja dan Pensiunan PT Pos Indonesia.
Tahun ini, PT Pos Indonesia mencatat lonjakan volume kiriman jemaah haji Indonesia ke Tanah Air mencapai 105 ton.
PPATK mengungkap ada 571.410 NIK penerima bantuan sosial terindikasi terlibat judol.
Temuan PPATK dari penelusuran data 2024, mengungkap bahwa nilai transaksi judol oleh penerima bansos, mencapai Rp957 miliar.
Pemerintahakan mencabut pemberian bantuan sosial (bansos) bagi para penerima manfaat yang terbukti menggunakannya untuk bermain judi online (judol).
IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menanggapi kekhawatiran soal potensi penyalahgunaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) termasuk untuk praktik judi online (judol),
PPATK mengungkap ada 571.410 nomor induk kependudukan (NIK) yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) ternyata tercatat sebagai pemain judi online
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved