Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Sejumlah Wilayah Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem dalam Sepekan Ke Depan

Atalya Puspa
17/1/2024 14:15
Sejumlah Wilayah Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem dalam Sepekan Ke Depan
Prediksi cuaca ektreem dalam sepekan(Ist)

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) megungkapkan, terkait dengan adanya sejumlah dinamika atmosfer, maka sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan, beberapa fenomena yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem di antaranya madden jullian oscillation (MJO) yang aktif di wilayah Indonesia disertai dengan fenomena gelombang kelvin dan rossby wave.

“Selain itu penguatan aliran Monsun Asia Musim Dingin cukup berkontribusi juga untuk memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan,” kata Guswanto, Rabu (17/1).

Baca juga: 11 Januari 2024 Ada Fase Bulan Baru, BMKG: Waspadai Banjir Rob

Selain itu, ada siklon tropis anggrek di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu dan satu bibit siklon di sekitar utara Australia. Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Anggrek masih cukup meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah tenggara.

Siklon tropis Anggrek dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa tinggi gelombang 1.25 - 2.5 meter di : Samudra Hindia barat Kep. Nias, Perairan Bengkulu, Perairan barat Lampung, serta Selat Sunda bagian selatan. Selain itu tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Perairan Kep. Enggano, serta Samudra Hindia Selatan Banten.

“Di samping itu, ada bibit siklon tropis 99S yang berada di Australia bagian Utara dan dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca Indonesia berupa hujan dengan intensitas sedang sampai lebat hingga gelombang,” bebernya.

Baca juga: Syarat Masuk Sekolah Kedinasan BMKG, Lulusannya Bisa Langsung Kerja

Adapun, beberapa wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem hingga periode 18 Januari 2024 di antarnya Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utra, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Selain itu, pada periode 19 sampai 22 Januari 2024 di antaranya Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, Guswanto menyatakan BMKG menghimbau untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak, menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.

“Selain itu mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor terutama di daerah yang rentan,” bebernya.

Stakeholder terkait dapat terus mengintensifkan koordinasi dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi. Serta informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca yang lebih detail untuk potensi hujan lebat hingga level kecamatan dapat diakses lebih lengkap di app @InfoBMKG.

“Selalu memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem melalui kanal resmi BMKG,” pungkas dia. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya