Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SERIAL kartun The Simpsons disebut telah memprediksi penembakan mantan presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump saat sedang berkampanye untuk Pemilihan Presiden 2024 di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu (13/7). Namun, pihak produksi membantah kabar tersebut.
Materi subjek dalam serial kartun itu memang sering mirip dengan kenyataan, sehingga banyak penggemar merasa serial tersebut sering meramalkan masa depan.
Setelah insiden penembakan Donald Trump, muncul gambar sebuah episode The Simpsons yang menunjukkan Trump terbaring di peti mati beredar di media sosial. Netizen kemudian mengaitkan bahwa The Simpson kembali berhasil meramal masa depan.
Baca juga : Episode The Simpsons yang Mirip dengan Penembakan Donald Trump Batal Tayang
Akan tetapi, Matt Selman, produser eksekutif dan showrunner pada acara tersebut, mengonfirmasi bahwa adegan itu tidak terjadi dalam episode The Simpsons mana pun. Dia memastikan gambar itu direkayasa,
"Gambar Donald Trump di dalam peti mati tidak pernah muncul di The Simpsons . Itu direkayasa," kata Selman.
Namun, ada satu episode berjudul "Lisa the Iconoclast" yang dijadwalkan tayang pada pukul 1 siang pada hari Minggu (14/7) atau sehari setelah insiden tersebut di stasiun televisi Channel 4 batal tayang. Episode tersebut tiba-tiba digantikan oleh episode lain dari musim berikutnya.
Dalam episode yang harusnya tayang disebut mirip dengan adegan penembakan Trump. Seorang petugas penegak hukum terlihat berada di atap gedung di dekatnya, membidik Lisa saat ia berdiri di podium dalam sebuah rapat umum.
Trump ditembak dari atap sebuah bangunan yang tak jauh dari Butler Farm Show, lokasi kampanye. Sebuah peluru, dari sekitar enam hingga delapan tembakan yang ditembakan pelaku terkena telinga Donald Trump.
Pria bersenjata, yang disebutkan oleh pihak berwenang bernama Thomas Matthew Crooks. Pria berusia 20 tahun itu ditembak mati oleh agen Dinas Rahasia AS yang bertugas melindungi Trump.
Crooks terlihat oleh penegak hukum setempat. Dia bertindak mencurigakan di dekat pintu detektor logam. Penegak hukum menyiarkannya ke anggota lainnya melalui radio untuk mengawasinya, dan informasi itu juga diteruskan ke agen Dinas Rahasia AS. (Theindependent/P-5)
Kedua kepala negara juga sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama. Selain itu, mereka menyempatkan untuk saling bertukar kabar.
Duta besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan serangan ke Iran sebagai langkah bela diri.
Operasi penangkapan massal yang dilakukan pemerintahan Trump juga telah menciptakan rasa takut di tengah komunitas imigran.
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI mengungkapkan bahwa sudah ada 58 warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak operasi penindakan imigran di Amerika Serikat hingga saat ini.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kesepakatan telah dicapai antara AS dan Tiongkok untuk meredam tensi perang dagang berkepanjangan.
International Legion, tempat banyak anggota bertugas, menyatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan Routh.
Routh menghabiskan sebagian besar masa dewasanya tinggal di North Carolina, negara bagian pesisir Atlantik tengah.
DONALD Trump lolos dari kematian untuk kedua kali setelah selamat dari dugaan percobaan pembunuhan lain hanya dua bulan setelah ia ditembak di telinga.
Dalam foto Facebook, Routh mengenakan bendera Amerika di lehernya dan tampak memiliki rambut putih dan dicat biru.
RYAN Wesley Routh menjadi tersangka atas dugaan di balik percobaan pembunuhan mantan Presiden AS Donald Trump. Putra tersangka berkata dia tidak seperti orang yang dikenalnya.
RYAN Wesley Routh menjadi tersangka atas dugaan di balik percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved