Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Syarat Masuk Sekolah Kedinasan BMKG, Lulusannya Bisa Langsung Kerja

Lutfi Sheykal
10/1/2024 17:20
Syarat Masuk Sekolah Kedinasan BMKG, Lulusannya Bisa Langsung Kerja
Cara daftar sekolah kedinasan BMKG(Ist)

PTB STMKG atau Pendafaran Taruna Baru STMKG merupakan proses pendaftaran online untuk Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG). Pendaftaran ini menyediakan informasi terkait jadwal, persyaratan, dan prosedur penerimaan taruna baru pada tahun ajaran 2024/2025.

STMKG adalah sekolah tinggi kedinasan yang menyelenggarakan pendidikan di bidang meteorologi, klimatologi, geofisika, dan instrumentasi meteorologi. Program pendidikan tinggi di STMKG berlangsung selama empat tahun dengan jenjang Diploma IV (D4). Setelah menyelesaikan pendidikan di STMKG, lulusan akan diangkat sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan pangkat golongan 3A.

Selama masa studi, taruna dan taruni STMKG akan mendapatkan pendidikan dengan unsur semi militer dan memiliki kesempatan untuk mengikuti pendidikan tingkat lanjutan. Semua biaya pendidikan ditanggung oleh pemerintah, sehingga taruna dan taruni tidak perlu membayar uang kuliah. Pada tahun 2023 STMKG menjadi salah satu sekolah kedinasan dengan pendaftar terbanyak, menunjukkan popularitas dan keunggulannya sebagai institusi pendidikan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Baca juga: BMKG: Cuaca Buruk Potensi Landa Jakarta Selatan dan Timur Hari Ini

Sejarah STMKG

STMKG pada awalnya dikenal sebagai Akademi Meterologi dan Geofisika (AMG), didirikan di Bandung pada tahun 1955. Saat itu, kampusnya terletak di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada tahun 1960, AMG dipindahkan ke Jakarta dan berlokasi di Kantor Lembaga Meteorologi dan Geofisika (LMG) di Jl. Arief Rakhman Hakim No. 3, Jakarta Pusat.

Pada tahun 1978, AMG mengalami perubahan status dan nama menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Meteorologi dan Geofisika (BPLMG), yang berada di bawah Badan Diklat Departemen Perhubungan. Transformasi tersebut memberikan arah baru bagi institusi ini.

Baca juga: BMKG Petakan Sesar Aktif Baru di Sumedang

Pada tahun 2000, BPLMG mengalami perubahan nama lagi dan menjadi AMG di bawah Badan Diklat Departemen Perhubungan. Perjalanan transformasi terus berlanjut, dan pada 1 Januari 2005, AMG menjadi bagian dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND).

Puncak perubahan terjadi pada tahun 2014, ketika AMG mengganti namanya menjadi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG). Perubahan ini dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014, yang ditetapkan pada tanggal 23 April 2014. Dengan perubahan nama dan status ini, STMKG menjadi lembaga pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).


Program studi STMKG

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) menyediakan empat program studi yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa. Keempat program studi tersebut adalah D4 Meteorologi, D4 Klimatologi, D4 Geofisika, dan D4 Instrumentasi MKG.

Dalam jurusan Meteorologi, mahasiswa akan difokuskan pada pengkajian ilmu cuaca dan peristiwa atmosfer. Mereka akan dilatih untuk melakukan pengamatan, memproses, dan menganalisis data meteorologi, serta memberikan informasi dan prakiraan cuaca kepada masyarakat.

Jurusan Klimatologi, pada program studi ini membahas ilmu tentang iklim dan perubahan yang terjadi. Lulusannya akan memiliki keterampilan dalam melakukan pengamatan, mengolah, dan menganalisis data klimatologi. Mereka juga akan dapat memberikan informasi dan berkontribusi dalam upaya penanggulangan dampak perubahan iklim.

Sementara itu, dalam jurusan Geofisik menitikberatkan pada studi tentang bumi dan peristiwa geofisika yang terjadi di dalamnya. Lulusan Geofisika akan memiliki kemampuan untuk melakukan pengamatan, memproses, dan menganalisis data geofisika. Mereka juga dapat memberikan informasi dan berkontribusi dalam upaya penanggulangan terhadap bencana geofisika seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dan tanah longsor.

Terakhir, program studi Instrumentasi berkaitan dengan studi mengenai perangkat yang digunakan untuk mengukur parameter-parameter dalam bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Para lulusan dari program ini akan memiliki kemampuan untuk merancang, memproduksi, melakukan kalibrasi, menjaga, dan memperbaiki peralatan instrumentasi dalam bidang MKG. Dengan demikian, calon mahasiswa dapat memilih sesuai minat dan bakat mereka di Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Persyaratan Masuk

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) membuka pendaftaran untuk taruna baru dengan formasi terbagi menjadi dua, yaitu Formasi Reguler dan Formasi Afirmasi. 

Formasi Reguler tersedia untuk peserta dari seluruh wilayah Negara Republik Indonesia, sementara Formasi Afirmasi dikhususkan bagi putra-putri dari wilayah Papua, Papua Barat, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara.

Persyaratan umum bagi calon taruna baru di sekolah kedinasan BMKG mencakup kriteria berikut:

1. Pria/Wanita, Warga Negara Indonesia.
2. Sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna, dapat berkacamata dengan Lensa Spheris Maksimal Minus (-) 4 D, dan Lensa Silindris Maksimal Minus (-) 2 D, serta bersedia untuk melakukan pengobatan LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) dengan biaya sendiri apabila diterima/lulus seleksi.
3. Umur antara 15 hingga 23 tahun.
4. Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan.
5. Bebas narkoba yang dibuktikan dengan tes kesehatan.
6. Tidak sedang menjalankan ikatan dinas dengan instansi lain.
7. Tinggi badan minimal 160 cm untuk Pria dan 155 cm untuk Wanita dengan berat badan seimbang.
8. Bersedia bekerja di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sesuai ketentuan yang berlaku sejak dinyatakan lulus pendidikan, dan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ada juga syarat tambahan untuk peserta afirmasi, seperti memiliki akta kelahiran dan domisili sesuai identitas KTP/KK di provinsi yang ditentukan dan telah menyelesaikan jenjang pendidikan di provinsi tersebut. 

Persyaratan akademik melibatkan lulus atau akan lulus dari SMA/MA/SMK atau yang sederajat, dengan ketentuan khusus bagi yang lulus pada tahun 2023 dan ijazahnya belum keluar, wajib menggunakan Surat Keterangan LULUS/Surat Keterangan Aktif di Kelas XII. Dengan demikian, calon mahasiswa perlu mempersiapkan dengan teliti segala dokumen dan persyaratan yang diperlukan untuk mengikuti pendaftaran STMKG.

Pengumuman dan informasi pembukaan pendaftaran taruna baru tahun 2024 dapat diakses melalui situs web resmi di https://ptb.stmkg.ac.id/



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik