Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMBERIAN Air Susu Ibu (ASI) tidak hanya menjadi hak anak sejak lahir, tetapi juga merupakan investasi berharga untuk kesehatan masa depannya. Berikut fakta menarik di balik pemberian ASI eksklusif.
ASI eksklusif yang mencakup pemberian ASI sebagai satu-satunya sumber nutrisi tanpa tambahan makanan atau minuman lain selama enam bulan pertama kehidupan, memiliki dampak positif yang besar.
ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan zat kekebalan. Antibodi dalam ASI juga membantu melindungi bayi dari penyakit dan infeksi.
Baca juga : Seberapa Petingnya Sih ASI untuk Bayi? Simak Artikel Berikut Ini!
World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Meskipun setelah enam bulan ASI tetap penting, disertai dengan pengenalan makanan pendamping secara bertahap, dan sebaiknya diteruskan hingga anak berusia dua tahun.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DKI Jakarta, Prof. DR. dr. Rismala Dewi, Sp.A(K), menekankan keunggulan ASI dalam memberikan perlindungan terhadap bayi. ASI bukan hanya makanan pertama bagi bayi, tetapi juga berperan sebagai pelindung tubuh dari risiko serangan penyakit.
"Di dalam ASI sudah ada antibodi, kalau susu kaleng gak ada. Jadi tubuh harus memproduksi sendiri. Otomatis bayi dengan ASI eksklusif, daya tahan tubuh bagus, infeksi-infeksi yang akan menyerang tubuh pun akan ada perlawan, jadi gak mudah sakit," kata Prof. Rismala, pada diskusi panel yang dilakukan oleh satuan tugas ASI IDAI, Minggu (7/12).
Baca juga : Ini Alasan Bayi yang Lahir Caesar Harus Segera Diberi ASI
Meskipun ASI memberikan perlindungan, bayi tetap memerlukan imunisasi rutin sebagai tambahan perlindungan. Pemberian ASI eksklusif dan imunisasi lengkap dianggap sebagai kombinasi ideal untuk menjaga kesehatan anak.
Namun, IDAI mencatat bahwa prevalensi ASI eksklusif masih stagnan meskipun pemahaman tentang manfaatnya semakin meluas. Kendala muncul terutama bagi wanita pekerja, dan Prof. Rismala menyoroti perlunya dukungan dan kebijakan pemerintah untuk memastikan konsistensi pemberian ASI eksklusif hingga anak berusia 2 tahun.
Adapun beranggapan bahwa bayi menangis karena ia lapar atau kekurangan ASI. Namun, Prof DR Dr Dwiana Ocviyanti, SpOG, Subs Obginsos, MPH, dari POGI, menegaskan bahwa menangis belum tentu karena kekurangan ASI. Ibu disarankan untuk memahami alasan bayi menangis, seperti lapar, ingin digendong, atau hanya ingin kenyamanan.
Baca juga : Dari Pengalaman Pribadi, Puspa Dewi Kenalkan Produk Pelancar ASI
“Mungkin perut kembung, atau ingin digoyang saja, diayun. Di dalam kandungan itu, dia seperti diayun-ayun, nyaman," ungkap DR Dr Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, SpA(K), Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) saat ditemui di diskusi panel yang dilakukan oleh satuan tugas ASI IDAI, Minggu (7/12).
Bayi menangis bisa juga dari orangtua yang stres, dengan begitu stres akan tertular kepada bayi. Semua kegalauan orangtua secuilpun akan terasa oleh bayi.
“Orangtuanya stres. Itu dirasakan bayi. Bayinya juga stres. Jadi sekecil itu dia bisa merasakan kegalauan orangtua. Ibu nya stres, menular ke bayi," tambah Dr Pimprim Basarah Yanuarso, SpA(K), Ketua PP IDAI, Minggu (7/12).
Dalam menghadapi tantangan menyusui, terutama bagi wanita pekerja, diperlukan kerjasama dan kebijakan yang mendukung dari pemerintah. Ini sebagai upaya bersama untuk memberikan hak terbaik bagi anak, yaitu ASI eksklusif, sebagai fondasi kesehatan dan kebahagiaan masa depan. (Z-4)
Yoga prenatal atau yoga untuk ibu hamil memiliki beragam manfaat. Tertarik melakukannya? Yuk, simak lebih dulu penjelasan berikut.
Platform aduansalahsusu.id. merupakan sarana bagi masyarakat untuk mengawal kebijakan pemerintah terkait konsumsi dan promosi kental manis.
Penyimpanan ASI memiliki jangka waktu masing-masing tergantung jenis kulkasnya
Darah dalam ASI adalah masalah umum yang biasanya tidak memerlukan perawatan darurat. Ini penyebab dan cara mengatasinya.
Menjaga kesehatan dan kelancaran produksi ASI (Air Susu Ibu) adalah hal penting bagi ibu menyusui. Namun, terkadang produksi ASI dapat mengalami kendala,
Peringatan Hari ASI Sedunia bertujuan menekankan pentingnya dukungan untuk keberhasilan menyusui.
Sebagian pekerja perempuan masih menghadapi tantangan dalam menjalankan peran laktasi atau menyusui ditempat kerja. Bagaimana solusinya?
Untuk pertama kalinya, American Academy of Pediatrics (AAP) mengubah pendiriannya dengan menyatakan bahwa orang dengan HIV bisa menyusui bayinya jika mereka mengikuti pedoman tertentu
Belakangan ini, muncul pro dan kontra seputar apakah menyusui bayi lebih dari dua tahun memiliki dampak negatif pada kesehatan anak
Menyusui adalah momen berharga bagi ibu dan bayi, namun, apa yang ibu konsumsi juga memiliki dampak langsung pada kesehatan dan perkembangan bayi.
Mengalami kesulitan dalam produksi ASI adalah hal yang umum dialami oleh banyak ibu menyusui. Untuk mengatasi masalah ini, pemilihan makanan yang tepat dapat menjadi solusi.
Salah satu cara untuk mendukung proses menyusui adalah dengan melakukan pijat oksitosin. Pijat ini berfokus pada stimulasi hormon oksitosin yang berperan penting dalam proses menyusui.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved