Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
Doa Nabi Zakaria menjadi salah satu doa yang sering dipanjatkan oleh pasangan Muslim yang mendambakan keturunan. Doa ini biasa dipanjatkan setelah salat dan dilakukan dengan melembutkan suara sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Zakaria a.s.
Ya, banyak pasangan yang mendambakan seorang anak, namun belum dikaruniai oleh Allah Swt. Segala cara dilakukan, salah satunya adalah memanjatkan doa Nabi Zakaria.
Seperti yang diketahui, Nabi Zakaria a.s. sudah berusia senja saat dirinya dikaruniai seorang anak. Beliau tidak putus berdoa untuk mendapatkan keturunan walaupun sang istri telah dinyatakan mandul.
Baca juga : 6 Doa Nabi Ibrahim a.s. dalam Al-Qur'an Lengkap dari Arab, Latin, dan Artinya
Allah Swt pun mengabulkan doa Nabi Zakaria untuk mendapatkan keturunan. Sehingga, doanya kini menjadi termahsyur untuk merayu Allah Swt agar pasangan yang ingin mempunyai anak mendapatkan keturunan.
Berikut 2 doa Nabi Zakaria yang Beliau panjatkan kepada Allah Swt agar diberikan keturunan.
رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ
Baca juga : Doa agar Hujan Berhenti sesuai Sunah Rasul
Robbi la tadzarnii fardaw wa anta khoyrul waritsiin.
Artinya: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik."
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Baca juga : Cegah Diare pada Anak dengan Menjaga Kebersihan Selama Musim Hujan
Robbi hab li mil ladungka dzurriyyatan thoyyibah, innaka samii'ud du'a.
Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisiMu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa."
Dalam berdoa, termasuk memanjatkan doa mendapatkan keturunan, ada etika yang harus dilakukan agar doa segera dikabulkan oleh Allah Swt. Nabi Zakaria a.s. memanjatkan doa dengan adab yang baik.
Baca juga : Jangan Biarkan Anak Anda Main di Air Banjir, Bisa Terkena Leptospirosis
Etika Nabi Zakaria dalam memanjatkan doa untuk mendapatkan keturunan ini pun tertulis dalam Al-Quran Surat Maryam ayat 2-6.
Hal tersebut bisa menjadi contoh bagi kita untuk berdoa meminta seorang anak. Apa saja etika dalam berdoa Nabi Zakaria? Simak berikut ini.
Diketahui, Nabi Zakaria a.s. merupakan nabi yang mempunyai perasaan yang begitu halus. Bahkan, dalam berdoa pun, Nabi Zakaria a.s. memanjatkan doa dengan suara yang begitu lembut. Hal ini difirmankan Allah Swt dalam Al-Quran Surat Maryam ayat 3.
Baca juga : Seorang Anak Selamat Setelah Tanah Longsor di Filipina
"(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria, (yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut." (QS. Maryam 19: ayat 3)
Berdoa dengan suara yang lembut juga dituliskan dalam Al-Quran Surat Al-A'raf ayat 55 yang berbunyi:
"Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu."
Baca juga : Peristiwa Isra Mikraj Buktikan Agama bukan Sekadar Ritual
Di dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa salah satu adab dalam berdoa adalah bersuara dengan lembut dan tidak dengan mengeraskan suara.
Nabi Zakaria a.s. tidak malu dalam memperlihatkan ketidakberdayaannya saat memanjatkan doa. Dalam Surat Maryam ayat 4, Nabi Zakaria a.s. menjelaskan bahwa fisiknya telah melemah dan tanda usia yang telah menua seperti rambut yang telah beruban serta tulang yang tak lagi kuat. Kendati demikian, Nabi Zakaria a.s. tetap berdoa
"Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku." (QS. Maryam 19: ayat 4).
Baca juga : 4 Doa Nabi Yusuf a.s. agar Mendapat Wajah Rupawan Hingga Dijauhkan dari Maksiat
Selain itu, Allah Swt berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 90 di mana Allah Swt mengabulkan doa Nabi Zakaria a.s. karena Beliau dan istrinya termasuk hamba yang penuh harap, segera melakukan perbuatan baik, serta berdoa dengan khusyuk.
"Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami." (QS. Al-Anbiya 21: ayat 90).
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Nabi Zakaria a.s. membeberkan kondisinya yang telah menua serta memperlihatkan ketidakberdayaannya saat berdoa kepada Allah Swt. Selain itu, Nabi Zakaria a.s. juga menjelaskan kondisi sang istri yang sudah divonis mandul saat memanjatkan doa.
Baca juga : Doa Kamilin Jadi Doa Setelah Sholat Tarawih, Lengkap dari Arab, Latin, dan Artinya
Bukan hanya itu, Nabi Zakaria a.s. juga menjelaskan sebab permohonan doa yang Beliau panjatkan. Nabi Zakaria a.s menginginkan seorang anak untuk melanjutkan dakwahnya di jalan Allah Swt.
"Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Ya'qub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai"." (QS. Maryam 19: ayat 5-6).
Nabi Zakaria a.s. yakin dengan takdir dari Allah Swt. Apapun yang terjadi padanya, itu adalah hal terbaik dari Allah Swt. Kendati demikian, Beliau tidak pernah berputus asa dalam berdoa meminta keturunan yang saleh untuk meneruskan dakwahnya.
Baca juga : Kumpulan Doa Bulan Rajab, Mulai dari Doa Istighfar Hingga Bacaan Tasbih
Hal tersebut menjadi contoh bagi kita untuk terus berdoa, meminta kepada Allah Swt serta meyakini bahwa apapun yang diberikan oleh Allah Swt adalah hal terbaik bagi diri kita sendiri.
Selain 4 etika yang dilakukan oleh Nabi Zakaria a.s., ada adab lain yang dapat dilakukan dalam berdoa. Berikut penjelasan lengkapnya.
Salah satu adab berdoa agar doa cepat dikabulkan adalah mulai berdoa dengan memuji Allah Swt serta tak lupa bershalawat untuk Nabi Muhammad Saw. Hal ini tertuang dalam Hadis Riwayat at-Tirmidzi dan Abu Dawud.
Baca juga : Kumpulan Doa Nabi Sulaiman dari Meminta Kekayaan Hingga Meluluhkan Hati Seseorang
Dari Fadhalah bin Ubad Radhiyallahu anhu, ia berkata:
"Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam keadaan duduk-duduk, masuklah seorang laki-laki. Orang itu kemudian melaksanakan sholat dan berdoa: 'Ya Allah, ampunilah (dosaku) dan berikanlah rahmat-Mu kepadaku.' Maka, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 'Engkau telah tergesa-gesa, wahai orang yang tengah berdoa. Apabila engkau telah selesai melaksanakan sholat lalu engkau duduk berdoa, maka (terlebih dahulu) pujilah Allah dengan puji-pujian yang layak bagi-Nya dan bersholawatlah kepadaku, kemudian berdoalah.' Kemudian datang orang lain, setelah melakukan sholat dia berdoa dengan terlebih dahulu mengucapkan puji-pujian dan bersholawat kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, maka Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata kepadanya, Wahai orang yang tengah berdoa, berdoalah kepada Allah niscaya Allah akan mengabulkan doamu'."
Adab dalam berdoa selanjutnya adalah menghadap kiblat saat memanjatkan doa Nabi Zakaria. Hal ini menjadi tanda sebagai penghormatan kepada Allah Swt serta sebagai tanda kesatuan umat Islam dalam beribadah dan pengabdian kepada Allah Swt. Selain itu, berdoa menghadap kiblat juga diajarkan oleh Rasulullah Saw.
Baca juga : Lengkap! Doa Tahiyat Awal dan Akhir Beserta Arti dan Keutamaannya
Dari Jabir radhiallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (HR. Muslim)
Dari Salman radhiallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya Tuhan kalian itu Malu dan Maha Memberi. Dia malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan)." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan beliau hasankan)
Baca juga : Kumpulan 5 Doa Saat Turun Hujan
Berdoa sebenarnya dapat dilakukan kapan pun, namun ternyata ada beberapa waktu mustajab agar doa kita cepat dikabulkan oleh Allah Swt. Waktu mustajab untuk berdoa ada 9, yakni:
a. Sepertiga malam terakhir
b. Setelah salat yang diwajibkan
Baca juga : Respons Kekhawatiran Orangtua, Wadah Edukatif Islami SyariART Hadir
c. Waktu azan dan iqamah
d. Saat hujan turun
e. Saat waktu lapang (tidak dalam masa kesulitan)
Baca juga : Urutan Wudhu yang Benar, Langkah-langkahnya dan Doa Wudhu
f. Saat sujud dalam salat
g. Pada hari Arafah (9 Dzulhijjah)
h. Pada hari Jumat
Baca juga : Ini Hukum, Syarat, dan Pelaksanaan Keringanan Mengerjakan Salat Untuk Musafir
i. Pada malam Lailatul Qadr
Bagi sebagian pasangan, kehadiran buah hati menjadi dambaan. Tidak mengherankan jika banyak pasangan rela melakukan beragam cara untuk mendapatkan keturunan. Selain memanjatkan doa Nabi Zakaria, ada beberapa tips yang bisa dicoba agar cepat mempunyai anak. Apa saja?
Pasangan sebaiknya mempunyai program atau rencana hamil, salah satunya mengetahui masa subur. Biasanya, masa subur terjadi sekitar 12-16 sebelum masa haid selanjutnya, sehingga masa subur perempuan terjadi di antara hari ke-10 sampai hari ke-17 setelah hari pertama menstruasi terakhir. Dengan begitu, kesempatan untuk mendapatkan anak menjadi lebih tinggi.
Baca juga : Tata Cara Salat Jamak Takhir dan Bacaan Niat
Menerapkan pola hidup sehat juga menjadi salah satu upaya untuk memiliki buah hati. Pasangan yang ingin memiliki anak bisa mulai rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat yang memperhatikan asupan gizinya. Selain itu, pasangan yang ingin mulai program hamil harus dapat mengelola stres dengan baik, misalnya dengan melakukan meditasi atau kegiatan favorit lain. Stres diketahui dapat menghambat hormone-hormon baik dalam tubuh, sehingga dapat memperkecil peluang kehamilan.
Lakukan pemeriksaan medis serta melakukan konsultasi dengan dokter bersama pasangan untuk memastikan bahwa tidak ada masalah kesehatan atau kesuburan yang dapat menghambat kehamilan.
Dalam Islam, setidaknya ada 3 nabi yang diketahui lama dalam mendapatkan keturunan. Mereka pun berdoa tiada henti agar mempunyai anak untuk meneruskan dakwahnya kelak. Siapa saja 3 nabi yang lama dalam mendapatkan keturunan? Ini dia.
Baca juga : Bawaslu Mesti Pastikan KPU Hapus Data 94 Ribu Anak di Bawah Umur dari Daftar Pemilih
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kisah Nabi Zakaria a.s. dalam mendapatkan keturunan sudah sangat termahsyur dikalangan umat Muslim. Bahkan, doa Nabi Zakaria a.s. menjadi doa yang banyak dipanjatkan pasangan yang menginginkan seorang anak. Diketahui, Nabi Zakaria a.s. dikaruniai seorang anak laki-laki yang juga menjadi seorang nabi, yakni Yahya setelah Beliau berusia senja serta istri divonis tidak bisa memiliki anak. Namun, Nabi Zakaria a.s. tidak pernah putus asa dalam berdoa. Karena gigihnya Nabi Zakaria a.s. dalam berdoa, Allah Swt pun mengabulkan doanya. Hal ini membuat Nabi Zakaria a.s. dan istri sangat bahagia.
Selain Nabi Zakaria a.s., ada pula kisah Nabi Ibrahim a.s. yang juga mendambakan seorang anak. Nabi Ibrahim a.s. mempunyai istri bernama Siti Sarah. Keduanya telah berusia lanjut dan bahkan sang istri dinyatakan mandul. Namun, Nabi Ibrahim a.s. tetap berdoa kepada Allah Swt untuk diberikan buah hati. Setelah lama menanti, akhirnya Nabi Ibrahim a.s. dan Siti Sarah dikaruniai seorang anak laki-laki yang akan meneruskan dakwah Nabi Ibrahim a.s. dan juga menjadi seorang nabi bernama Ishaq.
Sama seperti sang ayah, Nabi Ibrahim a.s., Nabi Ishaq a.s. juga lama dalam mendapatkan keturunan. Beliau dikaruniai anak kembar setelah mengarungi rumah tangga selama 20 tahun bersama sang istri, Ribka. Anak kembar Nabi Ishaq a.s. bernama Yakub dan Esau. Seperti yang kita ketahui, Yakub diutus menjadi seorang nabi dan meneruskan perjuangan dakwah sepeninggal sang ayah.
Baca juga : Doa Sambut Bulan Ramadan Sesuai Sunnah, Arab, Latin, dan Terjemahan
Ya, itulah penjelasan lengkap mengenai doa Nabi Zakaria untuk mendapatkan keturunan yang saleh.
Doa Nabi Zakaria menjadi doa yang dibaca banyak orang ketika meminta buah hati kepada Allah Swt.
Kegigihan Nabi Zakaria a.s. dalam berdoa menjadi inspirasi bagi kita sebagai umat Islam.
Nabi Zakaria a.s. mengajarkan kita tentang kesabaran, ketaatan, serta tidak pernah putus harapan terhadap ketetapan dari Allah Swt.
Semoga kiranya kita selalu dalam lindungan Allah Swt.
Penelitian terbaru dari SpeakDolphin menunjukkan bahwa lumba-lumba, memiliki kemampuan meniru suara vokal manusia seperti A, I, U, E, O.
Sebuah studi terbaru mengungkap hiu rig (Mustelus lenticulatus), spesies kecil yang hidup di perairan Selandia Baru, mampu menghasilkan suara klik dengan menjentikkan giginya.
Paparan suara dengan volume tinggi dalam durasi yang lama dapat mengganggu pembuluh darah ke arah koklea sehingga berisiko menyebabkan kerusakan telinga.
Keanu Reeves memberikan kejutan di premiere Severance musim 2 dengan kemunculannya yang singkat sebagai suara gedung dalam video animasi "Lumon is Listening".
Mendiktisaintek menegaskan, rekaman yang tersebar di media sosial (medsos), dengan ia diduga memprotes tentang jaringan Wi-Fi kepada pegawainya adalah tidak benar.
Deepfake adalah foto, video, dan audio yang diedit atau dibuat menggunakan perangkat kecerdasan artifisial (AI).
Pengamanan tidak hanya dilakukan di masjid-masjid besar, tetapi juga di lapangan terbuka dan lokasi lainnya yang digunakan sebagai tempat salat.
Takmir Masjid Al-Bakrie Sulaiman mengatakan dilaksanakannya Salat Id hari ini karena mengikuti rukyat global.
REBO Wekasan atau Rabu Wekasan banyak diperingati umat Islam, khususnya Indonesia. Rebo Wekasan ialah Rebo Pungkasan atau Rabu terakkhir di bulan Shafar atau Safar.
Setidaknya ada empat hal yang bisa diamalkan pada Rabu Wekasan yaitu salat sunah, menulis tujuh ayat, membaca Surat Yasin, dan sedekah.
Tujuh aturan dalam salat berjemaah, termasuk azan, dinukil dari Kitab Nihayatuz Zain karya Syaikh Nawawi Al-Bantaniy dan Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzab karya Imam Nawawi.
Apa saja perkara dalam salat berjemaah? Berikut penjelasan terhadap 11 perkara dalam salat berjemaah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved