Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
KINI para orangtua diliputi kekhawatiran dalam mendidik anak di era digital terutama penggunaan smartphone sering tak terkendali.
Selain itu, orangtua merasa resah dengan maraknya konten yang kurang mengedukasi, dan tantangan lainnya yang harus dihadapi.
Untuk menjawab kekhawatiran dari para orangtua, kini telah hadir SyariART, sebuah wadah edukasi kreatif, khususnya di bidang gambar dan animasi, yang menjadikan ilmu syariat Islam sebagai landasan.
Baca juga: Pengawasan Orang Tua Penting untuk Tangkal Dampak Negatif Penggunaan Gawai Pada Anak
Dengan kampanye "Nge-Art Sesuai Syariat", SyariART yakin bahwa meskipun terdapat batasan dalam membuat sebuah karya seni, kita tetap dapat menghasilkan karya seni yang indah, dan justru bisa lebih mengeksplorasi kreativitas dengan adanya batasan tersebut.
Mendapat antuasiasme dari para orangtua, akhirnya SyariART yang dinaungi oleh IP Studio Animasi LittleGiantz, menggelar Grand Launching dengan tema “NgeART Bareng SyariART” pada Ahad, (17/9) bertempat di BoxparkbyCrooz, Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Acara ini dikemas dalam bentuk talkshow bersama LittleGiantz, founder SyariART, serta ustad dewan penasihat SyariART, kemudian kegiatan trial class aktivitas anak di bidang mewarnai dan animasi, dan kajian parenting oleh psikolog klinis anak & remaja, kak Yogi Kusprayogi.
Baca juga: Cara Bijak Kembangkan Kreativitas dan Imajinasi Anak
Melalui acara ini, SyariART mengangkat tiga komponen penting yang menjadi tiga pilar utama berdirinya SyariART.
"Pertama, syariat Islam, yang menjadi landasan untuk mengetahui batasan-batasan dalam membuat sebuah karya, yang dalam hal ini akan disampaikan dalam setiap pertemuan di kelas," kata Aditya Triantoro, CEO LittleGiantz.
Eksplorasi Minat dan Bakat Anak dalam Bidang Seni
Kedua, pendidikan kreatif, yang menjadi wadah untuk eksplorasi minat dan bakat anak dalam bidang seni, serta mengasah kreativitas dan perkembangan anak melalui gambar dan animasi mulai dari dasar hingga dapat menghasilkan karya sendiri.
Baca juga: Manfaat Seni Bagi Anak di Era Konseptual
"Dan ketiga, ilmu parenting, karena orangtua adalah pendidikan pertama dan utama. Ketiga pilar ini menjadi pondasi bagi SyariART, untuk menjadi creative learning space for moslem kids," tutur Aditya dalam keterangan pers, Selasa (19/9).
Grand Launching SyariART dihadiri lebih dari 100 keluarga yang berasal dari berbagai daerah sekitar Jabodetabek.
Para pengunjung sangat antusias terhadap kegiatan ini, terutama untuk anak-anak yang mendapat kegiatan kelas seperti mewarnai dan animasi, yang dimentori langsung oleh ilustrator dan animator profesional dan berpengalaman.
“Dengan adanya aturan-aturan yang berlaku dalam syariat Islam, bukan berarti kreativitas menjadi terbatas," jelas Aditya.
Baca juga: Waspada! Polusi Udara Ancam Tumbuh Kembang Anak
"Namun dengan aturan tersebut, justru kita akan semakin terpacu untuk menggali lagi kreativitas, menjadi lebih bersemangat untuk menghasilkan karya, dan ini bisa menjadi faktor yang membuat karya kita akan lebih bermakna.” terang Aditya yang sudah menghasilkan berbagai karya animasi seperti Nussa, Trungtung, dan masih banyak lainnya.
Dalam sesi tanya jawab, ustadz Ibrahim Saleh selaku dewan penasihat SyariART menyampaikan, “Seni adalah sesuatu yang indah. Jangan sampai keindahan itu membuat diri kita menjadi liar. Koridor syariat kita perlukan untuk menjaga hakikat keindahan itu.”
Baca juga: Ini Tahapan Perkembangan Seni Anak Sesuai Usia
Usai seremonial grand launching SyariART, kegiatan dilanjutkan dengan membagikan hadiah kepada para pengunjung dan sholat ashar berjamaah.
Kegiatan lain yang paling ditunggu-tunggu juga adalah sharing bersama psikolog klinis anak dan remaja, Kak Yogi Kusprayogi, dengan tema “Orangtua Suportif, Jadikan Anak kreatif”.
“SyariART menjadi menjadi wadah dimana anak bisa belajar tentang seni, yang dipandu dan dibimbing sesuai batasan syariat," kata Kak Yogi.
"Mudah mudahan ini menjadi wasilah bagi anak anak untuk semakin baik dalam bertumbuh dan berkembang,” terang Kak Yogi. (RO/S-4)
Karya yang dipamerkan merupakan hasil pertimbangan kurasi pihak galeri maupun diskusi kurator - tim pameran (pengurus Gorta)
Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kini semakin meluas, termasuk di bidang seni. Seperti apa praktiknya?
Upaya untuk menghidupkan kembali karya seni patung dilakukan pameran seni Art Jakarta Gardens 2024
Memiliki ciri khas motif warna cerah, batik Banyumasan di galeri tersebut membutuhkan proses waktu sekitar dua minggu untuk setiap helai kainnya.
PrizedMoments diadakan karena terinspirasi oleh penjualan revolusioner Beeple NFT pada 2021
Grey Art Gallery yang berada di Jalan Braga ini rutin mengadakan pameran dan penghargaan untuk pelaku seni.
Tema yang dipilih pun dijadikan sebagai ajakan untuk menjadikan kreativitas sebagai bagian dari keseharian, terutama dalam proses belajar dan bermain.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
Tidak hanya menjadi ajang inspirasi, TikTok Beauty Fest juga menghadirkan lebih dari 30 booth brand kecantikan
Sebuah studi dari University of Plymouth menemukan bahwa mencoret-coret bisa meningkatkan daya ingat anak.
Batik, bordir dan tenun adalah warisan budaya yang telah melewati zaman.
BADAN Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyelenggarakan lomba kreativitas dan inovasi (krenova) bagi pelajar dan masyarakat umum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved