Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PSIKOLOG klinis Reti Oktania mengungkapkan, dalam bidang seni, terutama menggambar, setiap anak memiliki tahapan perkembangan sesuai dengan usia.
Tahapan itu dimulai dari fase scribbling atau coretan, saat anak usia dua sampai empat tahun melakukan goresan secara berulang namun belum memiliki bentuk yang bermakna.
Dari tahap ini, orangtua bisa tetap mengapresiasi dari hasil coretan tersebut dengan kalimat yang memotivasi, sehingga anak merasa bisa melakukan yang lebih baik.
Baca juga: 10 Contoh Gambar Pemandangan Alam yang Mudah Ditiru
"Ajak anak menamai dan memaknai gambarnya dengan bertanya, tidak perlu mengkritik dan mengoreksi anak di tahap ini. Motivasi anak untuk terus berkarya dan perluas wawasannya dengan melihat banyak jenis gambar," ucap Reti, dikutip Kamis (30/3).
Tahap selanjutnya adalah Pre-Schematic, yang biasanya ada pada anak yang sudah memasuki jenjang sekolah yaitu usia 4-7 tahun.
Pada tahap ini, gambar anak sudah mulai konsisten dan mulai terlihat pola yang sesuai dengan yang pernah ia lihat.
Baca juga: Gambar Dua Dimensi: Pengertian, Ciri, dan Contoh
Di tahap ini, juga orangtua diminta untuk tidak buru-buru mengoreksi gambar anak dan beri apresiasi dengan memperhatikan apa yang anak gambar.
"Tugas orangtua mulai dari bertanya apa yang anak kerjakan, tanya bagaimana perasaannya setelah menghasilkan gambar, dari mana dapat idenya, jadi orangtua harus curious atau penasaran," saran psikolog parenting dan perkembangan anak ini.
Memasuki usia 7-9 tahun anak mulai menggambar dengan konsisten dan ada detail unik. Tahap ini dinamakan Schematic stage. Ini juga merepresentasikan pengalaman mereka terhadap apa yang sering ia lihat di sekitar.
Maka itu, penting memaparkan anak terhadap pengalaman karena itu menjadi sarana untuknya terus berkarya. Orangtua bisa menambah wawasannya dengan memperlihatkan detail dan observasi terhadap barang atau lingkungan yang dijumpai sehari-hari.
"Anak usia 7 tahun fokusnya sudah 21-35 menit dia bisa mengamati sesuatu, kita manfaatkan waktunya kita ajak anak mengamati dipegang, dilihat, didengar agar bisa jadi bahan bakar kreativitasnya. Diskusi kalau dia sudah menghasilkan sesuatu, temanya apa, maksudnya apa karena dia sudah banyak detail di gambarnya," tutur Reti.
Tahap terakhir yaitu anak sudah bisa menggambar secara lebih realistik di usia 9-12 tahun.
Dari tahap ini, anak sudah bisa menghasilkan apa yang ia temui sehari-hari menjadi karya. Di usia ini pula anak sudah mulai bisa frustasi jika gambarnya tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Orangtua bisa memberikan kalimat yang bisa memvalidasi perasaan anak dengan memperhatikan emosi anak, berempati, dan support dengan bantuan agar anak lebih tenang.
Psikolog lulusan Fakultas Psikilogi Universitas Indonesia itu mengatakan menggambar dapat memberikan manfaat karena anak bisa menuangkan ide dengan berbagai cara.
Manfaat lainnya adalah dapat meningkatkan kognitif dan belajar sebab akibat seperti mencampur warna dan menambah goresan di gambar sehingga mencapai hasil gambar yang harmonis.
Selain itu, kemampuan motorik halusnya juga dapat berkembang karena terstimulasi oleh koordinasi mata dan tangan.
"Menggambar itu free drawing, jadi alat sehat untuk anak menuangkan ide pikiran dan emosinya. Kemampuan motorik halusnya bisa menghasilkan koordinasi mata dan tangan," pungkas Reti. (Ant/Z-1)
IKATAN Keluarga Minangkabau (IKM) mengelar turnamen Golf Open memperebutkan piala bergilir Menteri Kebudayaan di Permata Sentul Golf Club, Bogor, Jawa Barat
Konsep yang dihadirkan beragam seperti teater, karya seni hingga pameran keindahan dari lokasi wisata yang ada.
Dalam Pesta Rakyat Pabrik Gula, berbagai macam penampilan seni dan budaya seperti yang ada di film ditampilkan seperti kuda lumping dan manten tebu
Moderasi agama dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya melalui kesenian.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
DEWAN Kesenian Klaten, Jawa Tengah, menggelar pameran seni rupa, macapat dan geguritan di Joglo Monumen Juang 45 Klaten, Minggu (27/10).
Coretan atau doodle telah menjadi bagian dari sejarah manusia dan kini juga berfungsi sebagai alat untuk mengekspresikan diri sekaligus meningkatkan kesadaran tentang isu kesehatan.
Pulau-pulau besar seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Papua terletak di berbagai wilayah yang menunjukkan keragaman geografis dan budaya.
Bergabung dengan komunitas bisa memberikan tambahan ilmu baru tentang menggambar hingga memperluas relasi dengan bertemu orang yang memiliki hobi serupa.
Amanda Caesa, memiliki banyak hobi, seperti bermain musik dan menggambar, memutuskan menekuni dunia tarik suara dengan sukses.
Pemandangan alam menjadi hal paling mudah untuk ditiru dan diaplikasikan pada kertas gambar
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan pentingnya peran sektor swasta dalam mendukung perkembangan perekonomian dan pariwisata di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved