Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Program sekolah Adiwiyata yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berperan penting untuk memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi perubahan iklim. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM KLHK Ade Palguna Ruteka mengungkapkan pendidikan lingkungan adalah perangkat yang sangat kuat untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
"Melalui pendidikan formal maupun informal, masyarakat akan lebih memahami, memiliki kapasitas, dan memiliki daya tahan sebagai solusi dalam aksi iklim," kata Ade dalam sambutan video pada diskusi yang digelar di Paviliun Indonesia, Konferensi Perubahan Iklim COP28 UNFCCC, Dubai, Jumat (8/12).
Ia mengatakan Indonesia telah mengembangkan pendidikan lingkungan sejak 1970-an. Sejak saat itu, lebih dari 100 pusat studi lingkungan dibangun di berbagai perguruan tinggi.
Baca juga: Dukung Net Zero Emission, Green Mangrove Tanam Bakau di Kawasan Pantura
Di tingkat pendidikan dasar juga dikembangkan Program Sekolah Adiwiyata pada 2006. "Saat ini telah ada sekitar 28.000 Sekolah Adiwiyata di 34 provinsi di seluruh Indonesia," tuturnya.
KLHK, sambungnya, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri untuk melaksanakan program Sekolah Adiwiyata.
Baca juga: Jakarta-Tokyo Sepakati Kerja Sama Terkait Perubahan Iklim
"Kami juga bekerja sama dengan para pihak, termasuk pelaku usaha untuk mengembangkan program tersebut seperti dalam pembuatan modul, pelatihan siswa, maupun pelatihan bagi para guru," kata Ade.
Berdasarkan pendataan melalui Sistem Informasi Adiwiyata (SIDIA) pada 551 sekolah, sampah yang berhasil direduksi mencapai 66%, penghematan listrik hingga 19%, penghematan air mencapai 70%, sebanyak 940.114 pohon ditanam, 25.379 lubang biopori telah dibuat serta ada 97.911 kader Adiwiyata di seluruh Indonesia pada tahun 2023.
Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK Sinta Saptarina Soemiarno memaparkan pendidikan lingkungan juga dilakukan melalui program Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan Luar Sekolah (Gemilang) yang menyebarkan kesadaran tentang pentingnya lingkungan hidup dan kehutanan melalui pendidikan informal. (RO/Z-11)
SDN 2 Widoro dan SMPN 4 Leuwiliang termasuk dalam 417 Sekolah Adiwiyata Nasional 2023, yaitu tingkat kedua tertinggi setelah Sekolah Adiwiyata Mandiri.
Program Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang dilakukan Pertamina di SMPN 7 Kota Cirebon adalah upaya membantu sekolah meraih level mandiri dalam sekolah adiwiyata.
Gubernur Jawa Tengah mendapatkan penghargaan dari KLHK untuk dukungannya terhadap gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah Adiwiyata 2024.
Program sekolah Adiwiyata menjadi salah satu upaya efektif dalam menjalankan pelestarian lingkungan hidup di sekolah dan gerakan peduli berbudaya lingkungan sejak dini.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Workshop pemilahan sampah diharapkan dapat mengedukasi kalangan anak anak untuk peduli lingkungan sejak dini.
Mengawali rangkaian acara menyambut ulang tahun, Swiss-Belresort Dago Heritage dan Zest Sukajadi Bandung menggelar kegiatan penanaman 141 pohon di Taman Hutan Raya, Ir. H. Djuanda, Bandung.
Konsorsium SNAPFI, merupakan tim proyek penelitian kolaboratif antara Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung (PPI-ITB) dengan Deutsches Institut für Wirtschaftsforschun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved