Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Program sekolah Adiwiyata yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berperan penting untuk memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi perubahan iklim. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM KLHK Ade Palguna Ruteka mengungkapkan pendidikan lingkungan adalah perangkat yang sangat kuat untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
"Melalui pendidikan formal maupun informal, masyarakat akan lebih memahami, memiliki kapasitas, dan memiliki daya tahan sebagai solusi dalam aksi iklim," kata Ade dalam sambutan video pada diskusi yang digelar di Paviliun Indonesia, Konferensi Perubahan Iklim COP28 UNFCCC, Dubai, Jumat (8/12).
Ia mengatakan Indonesia telah mengembangkan pendidikan lingkungan sejak 1970-an. Sejak saat itu, lebih dari 100 pusat studi lingkungan dibangun di berbagai perguruan tinggi.
Baca juga: Dukung Net Zero Emission, Green Mangrove Tanam Bakau di Kawasan Pantura
Di tingkat pendidikan dasar juga dikembangkan Program Sekolah Adiwiyata pada 2006. "Saat ini telah ada sekitar 28.000 Sekolah Adiwiyata di 34 provinsi di seluruh Indonesia," tuturnya.
KLHK, sambungnya, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri untuk melaksanakan program Sekolah Adiwiyata.
Baca juga: Jakarta-Tokyo Sepakati Kerja Sama Terkait Perubahan Iklim
"Kami juga bekerja sama dengan para pihak, termasuk pelaku usaha untuk mengembangkan program tersebut seperti dalam pembuatan modul, pelatihan siswa, maupun pelatihan bagi para guru," kata Ade.
Berdasarkan pendataan melalui Sistem Informasi Adiwiyata (SIDIA) pada 551 sekolah, sampah yang berhasil direduksi mencapai 66%, penghematan listrik hingga 19%, penghematan air mencapai 70%, sebanyak 940.114 pohon ditanam, 25.379 lubang biopori telah dibuat serta ada 97.911 kader Adiwiyata di seluruh Indonesia pada tahun 2023.
Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK Sinta Saptarina Soemiarno memaparkan pendidikan lingkungan juga dilakukan melalui program Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan Luar Sekolah (Gemilang) yang menyebarkan kesadaran tentang pentingnya lingkungan hidup dan kehutanan melalui pendidikan informal. (RO/Z-11)
Program sekolah Adiwiyata menjadi salah satu upaya efektif dalam menjalankan pelestarian lingkungan hidup di sekolah dan gerakan peduli berbudaya lingkungan sejak dini.
Gubernur Jawa Tengah mendapatkan penghargaan dari KLHK untuk dukungannya terhadap gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah Adiwiyata 2024.
Program Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang dilakukan Pertamina di SMPN 7 Kota Cirebon adalah upaya membantu sekolah meraih level mandiri dalam sekolah adiwiyata.
SDN 2 Widoro dan SMPN 4 Leuwiliang termasuk dalam 417 Sekolah Adiwiyata Nasional 2023, yaitu tingkat kedua tertinggi setelah Sekolah Adiwiyata Mandiri.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved