Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

FK UPH Soroti Pemanfaatan AI di Dunia Kesehatan pada Dies Natalis ke-22

Andhika Prasetyo
01/12/2023 11:00
FK UPH Soroti Pemanfaatan AI di Dunia Kesehatan pada Dies Natalis ke-22
Dekan FK UPH Eka Wahjoepramono(Istimewa)

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pelita Harapan (UPH) merayakan Dies Natalis yang ke-22 dengan puncak perayaan yang berlangsung pada 18-19 November 2023 di Gedung FK UPH, Tangerang, Banten.

Dies Natalis FK UPH tahun ini mengangkat tema 'C.A.N.C.E.R-Conquering Adversity: Approaches in Nurturing Comprehensive and Empathic Cancer Care' dengan tujuan memperkaya pengetahuan para mahasiswa kedokteran dalam perawatan, inovasi pencegahan, dan pemanfaatan teknologi guna meningkatkan kualitas hidup para penyintas kanker.

Mochtar Riady selaku pendiri FK UPH mengapresiasi capaian fakultas yang berhasil menempati peringkat pertama Fakultas Kedokteran Swasta di Indonesia berdasarkan lembaga pemeringkat internasional EduRank. Dia menekankan pentingnya perhatian terhadap perkembangan kecerdasan buatan (AI). Hal itu untuk mendukung pekerjaan dokter di era revolusi industri 4.0.

Baca juga: Rayakan HUT ke-104, RSCM Gelar Beragam Kegiatan dan Lomba Berhadiah

"Teknologi AI memiliki potensi besar untuk mengubah cara hidup dan bekerja manusia. Meskipun AI dapat membantu dokter dalam melakukan diagnosis dan pencegahan, kita tidak boleh melupakan peran penting manusia, terutama dalam hal empati dan perhatian terhadap pasien," ujar Mochtar dalam keterangannya, Rabu (29/11).

Dekan FK UPH Eka Wahjoepramono menyoroti beberapa aspek yang dapat dikombinasikan dengan AI untuk membantu pekerjaan manusia dalam dunia kedokteran.

"AI dapat membantu dokter dalam membuat diagnosa yang lebih akurat, memprediksi hasil pengobatan pasien, dan mengidentifikasi rencana perawatan pasien. Dengan demikian, AI dapat meningkatkan kualitas perawatan dan outcome pasien," ucapnya.

Baca juga: Fakultas Kedokteran Unjani Berikan Edukasi Kesiapsiagaan Bencana

Namun, ia tetap menekankan bahwa semua itu tidak mungkin bisa dilakukan tanpa adanya manusia yang berperan di baliknya. Menurutnya, peran manusia tetap tidak akan tergantikan, terutama dari aspek humanis, kepedulian, empati, pengalaman sosial, dan tanggung jawab kepada pasien. Kita perlu belajar hidup berdampingan dengan teknologi yang ada..

Eka kemudian menjelaskan empat medical wisdom atau aspek pekerjaan dokter yang tidak dapat digantikan kecerdasan buatan. Pertama adalah trusted by the patient atau kepercayaan pasien, kedua promising the best could be done atau komitmen memberi perawatan terbaik, ketiga experienced and highly responsible atau berpengalaman dan bertanggung jawab, terakhir yaitu not always based on mathematical calculator atau tidak selalu dapat terukur secara matematis.

"Keputusan medis tidak selalu dapat dihitung atau diukur secara matematis. Meskipun data dan statistik penting dalam pengambilan keputusan medis, banyak aspek dalam praktik kedokteran yang melibatkan pertimbangan kompleks, termasuk faktor manusiawi, kondisi psikologis, dan preferensi pasien. Hal Ini menunjukkan bahwa penerapan kebijaksanaan medis sering kali melibatkan pandangan holistik dan penilaian yang tidak selalu dapat diartikan melalui perhitungan matematis semata," jelasnya. (RO/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya