Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Peringati Hari Sungai Ciliwung 2023, GCB Dukung Sampah untuk Energi

Deri Dahuri
28/11/2023 21:03
Peringati Hari Sungai Ciliwung 2023, GCB Dukung Sampah untuk Energi
Ketua GCB  Ir Peni Susanti Dipl. Est, memberi penghargaan PT Indofood Sukses Makmur di Jakarta, Selasa (28/11/2023)(Ist)

DALAM rangka memperingati Hari Ciliwung ke-12 yang jatuh pada tanggal 11 November 2023, Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) menyelenggarakan serangkaian kegiatan.

Beberapa kegiatannya adalah seminar lingkungan, kunjungan ke Refuse Derived Fuel (RDF) – Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) di Kantor Sekertariat GCB dan kunjungan ke RDF Bantar Gebang.

Rangkaian kegiatan yang berlangsung pada 28 – 29 November 2023 diharapkan dapat memberikan informasi yang menyeluruh akan pemanfaatan sampah kemasan baik sebagai bahan baku produk lain, juga dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif. 

Baca juga: KLHK Ajak Masyarakat dan Dunia Usaha Gotong Royong Bersihkan Sungai Ciliwung

Seminar lingkungan GCB tahun ini mengangkat tema “Terobosan Inovatif Pengelolaan Sampah menjadi Energi Baru Terbarukan: Pengenalan Metode Integrated Resource Recovery Center (IRRC) dan RDF” sebagai sarana berbagi pengalaman bagi Pemerintah Daerah di Indonesia dalam penanganan sampah berkelanjutan.

Seminar ini merupakan hasil kolaborasi antara GCB dengan United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC). 

“Pada seminar kali ini, kami berbagi pengalaman penerapan metode IRCC yang dilakukan oleh GCB dan dikenal dengan metode TOSS," kata Ir Peni Susanti Dipl. Est, Ketua GCB di Jakarta, Selasa (28/11).

Melalui metode ini, RDF(Refuse Derived Fuel (RDF) dibuat dengan menggunakan instalasi TOSS yang dibangun di lokasi sekretariat GCB dengan menggunakan metode fermentasi.

Baca juga: PLTSa Putri Cempo Akhirnya Resmi Beroperasi

Setelah itu sampah dikeringkan, dicacah halus lalu dipadatkan menjadi pellet. Kemudian pellet digunakan sebagai bahan bakar pada proses co-firing batu bara menjadi tenaga listrik.

"Metode ini kami luncurkan sejak tahun 2020 dan ini adalah hasil kolaborasi kami dengan para mitra,” ujar Peni Susanti

Lebih lanjut Peni menjelaskan bahwa hingga saat ini, hasil olahan pelet dari program TOSS GCB telah dimanfaatkan oleh PLTU mitra.

“Selain TOSS, kami juga terus berupaya meningkatkan animo masyarakat agar peduli pada kelestarian Sungai Ciliwung melalui program ekowisata dan eduwisata Ciliwung," jelasnya.

"Program tersebut di antaranya susur sungai, memanen hasil hidroponik ventikultur sambil menikmati kopi di Kedai pinggir Sungai Ciliwung," kata Peni.

Baca juga: Pemkot Bandung Kembali Kaji Rencana Bangun PLTSa

"Inilah saatnya kami kenalkan wajah baru Sungai Ciliwung sebagai alternatif tujuan wisata di Jakarta sambil menimba ilmu tentang sungai, pelestarian sungai dan lingkungan sekitar sungai,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, GCB memberikan apresiasi kepada PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang telah mendukung GCB melalui pemasangan paving block hasil pengelolaan sampah etiket indomie yang low value.

Hingga saat ini, total area yang telah dipasang paving block seluas 911m2 menggunakan 801.680 lembar kemasan etiket Indomie seberat 1,3 ton. 

Baca juga: Wali Kota Jakarta Selatan Jamin Banjir Bakal Hilang dengan Normalisasi

Head of Corporate communications PT Indofood Sukses Makmur Tbk Stefanus Indrayana menjelaskan, “Indofood terus berupaya menemukan solusi terbaik untuk sampah kemasan baik secara mandiri maupun berkolaborasi dengan semua pihak, di antaranya dengan mendukung program GCB untuk edukasi dan pendaurulangan sampah kemasan dari masyarakat."

"Pemasangan paving block di Sekertariat GCB ini merupakan media edukasi dan informasi kepada masyarakat bahwa sampah hasil pemilahan dapat didaur ulang menjadi paving block yang berkualitas setara dengan paving konvensional," jelasnya.

"Dengan metode TOSS yang telah diterapkan di GCB, menunjukkan bahwa sampah kemasan bernilai rendah seperti etiket Indomie dapat dijadikan energi alternatif, yaitu sebagai campuran sampah organik pada pembuatan pelet pengganti bahan bakar,” ucap Stefanus. (RO/S-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya