Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
KETUA Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasiona DPP PKB sekaligus Ketua Umum IKA Perempuan PMII Luluk Nur Hamidah menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang pendanaan lembaga swadaya masyarakat (LSM) hingga alat untuk mengadu domba.
Menurut dia, demokrasi tidak anti-kritik, justru tumbuh dari kritik. Dalam sistem demokrasi, keberadaan LSM/NGO bukanlah ancaman, melainkan bagian integral dari masyarakat sipil yang sehat.
"Mereka (LSM) memainkan peran penting dalam mengingatkan pemerintah, melindungi hak warga negara, dan mendorong akuntabilitas kekuasaan," terangnya dalam keterangan resmi, Senin (2/6).
Ia mengatakan generalisasi berbahaya dan melemahkan kepercayaan publik. Memukul rata, kata dia, semua LSM sebagai alat asing justru merusak reputasi ribuan organisasi lokal yang independen, bekerja tanpa pamrih, dan berakar di tengah masyarakat.
"Banyak LSM yang telah berkontribusi pada penanganan bencana, advokasi HAM, pendidikan, hingga pengawasan anggaran publik." katanya.
Luluk juga mengatakan isu pendanaan asing bukan berarti otomatis jadi alat asing. Pendanaan internasional dalam demokrasi modern adalah hal yang lumrah dan dapat dikelola secara transparan dan akuntabel.
"Pemerintah sendiri menerima hibah asing untuk pembangunan. Yang penting adalah mekanisme pengawasan publik, bukan asal dananya," ungkapnya.
Menurut dia, narasi ini bisa mengancam kebebasan berserikat dan kebebasan berekspresi. Mendelegitimasi LSM dengan label alat asing berpotensi membuka ruang kriminalisasi aktivis, atau pembatasan ruang gerak masyarakat sipil yang bertentangan dengan konstitusi dan nilai-nilai demokrasi.
Kritis tidak sama dengan memecah belah. Sering kali, menurut Luluk, tuduhan memecah persatuan muncul hanya karena ada pihak yang berbeda pendapat dengan pemerintah.
"Padahal dalam demokrasi, perbedaan adalah keniscayaan, dan kritik yang bertujuan memperbaiki adalah bagian dari nasionalisme yang sehat. Demokrasi butuh LSM yang buat, bukan dilemahkan," pungkasnya. (Cah/P-3)
Presiden Prabowo Subianto telah mengantongi LSM yang didanai oleh pihak asing guna mengadu domba bangsa Indonesia.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menuding adanya serangan dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait kebijakan hilirisasi yang dijalankan Indonesia.
Jika seluruh elemen bangsa bersatu, maka persoalan-persoalan tersebut bisa diatasi bersama.
Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan rakyat Indonesia untuk tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan, apalagi perpecahan itu dipicu oleh pengaruh kekuatan asing.
Sinergi lintas organisasi penting untuk memperkuat peran masyarakat sipil dalam mengawal demokrasi dan memberantas korupsi di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved