Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis anestesiologi RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Noor Hafidz, mengatakan perubahan kebiasaan minum obat pada pasien yang memiliki penyakit risiko tinggi dapat menyebabkan risiko keparahan atau tingkat kritis yang lebih tinggi.
"Biasanya, pasien-pasien di ICU menjadi kritis karena berubah kebiasaan minum obatnya karena bosan dan kalau berhenti atau malah infeksi mungkin bisa menjadi kondisi kritis," kata Hafidz, dikutip Selasa (21/11).
Hafidz mengatakan kondisi pasien dikatakan kritis jika mengalami sakit berat sehingga potensi kematiannya dekat. Biasanya, pasien dengan kategori kritis mengalami gagal organ multiple atau mengalami infeksi yang mengancam nyawa.
Baca juga: Walau Alami Nyeri Tulang Belakang, Warga Diingatkan Tetap Aktif
Kategori kritis juga digunakan pada pasien yang mengalami trauma seperti kecelakaan atau korban kebakaran.
Dokter yang menyelesaikan Pendidikan di Universitas Indonesia ini mengatakan kondisi kritis bisa dipicu dengan berbagai faktor risiko yaitu host atau pasien, agen atau pembawa penyakit, dan lingkungan.
"Jadi, dari faktor host, kekebalan tubuh, bagaimana genetiknya, kebiasaan terhadap sebuah penyakit akan menyebabkan dia sakit kritis atau tidak. Infeksi yang dikasih obat nggak mempan, bisa juga lingkungannya misalnya dia sehat-sehat aja tapi tinggal di daerah yang tinggi angka kesakitan," ucapnya.
Baca juga: Semua Obat JKN untuk Pasien Kanker Harus Dijamin, Berapapun Stadiumnya
Bila pasien kritis karena penyakit seperti stroke, jantung, atau diabetes yang menyerang tiba-tiba, harus mengontrol dengan rutin mengonsumsi obat agar sakitnya tidak menjadi kritis.
Hafidz menyebut, pasien yang dalam kondisi kritis perlu dirawat di ruang perawatan khusus seperti Intensive Care Unit (ICU) untuk mendapatkan hasil optimal dan pengobatan yang terus menerus secara intensif.
Ada beberapa perbedaan dengan ruang rawat biasa yaitu ketersediaan peralatan penyokong organ, jumlah perawat dan agresifitas perawat terhadap pasien kritis dalam pemberian obat dan mencari diagnostik lain.
"SDM perawatan intensif satu pasien satu perawat, ini beda jauh dengan rawat inap, kedua peralatan pasien di perawatan intensif membutuhkan banyak peralatan untuk pemantauan, untuk memberikan obat, memberikan organ support," jelas Hafidz.
Jika ada pasien yang dirawat di ruang intensif, Hafidz berpesan pada pihak keluarga agar tidak terkejut dengan kondisi pasien yang bisa menurun drastis.
Maka itu, keluarga pasien harus sedia untuk berjaga di rumah sakit agar tim dokter yang menangani tidak kesulitan jika harus menanyakan keputusan maupun informasi pasien.
Selain itu, keluarga yang berjaga juga disarankan tidak sendirian dan cukup tidur agar tidak ikut sakit saat menjaga pasien dengan penyakit kritis yang dirawat di ICU.
Dokter dan tim yang menangani pasien biasanya juga akan mengadakan pertemuan yang terdiri dari dokter anastesi dan perawat lainnya untuk mengabarkan kondisi terkini pasien. Di saat itulah, kata Hafidz, keluarga bisa bertanya dan mencatat apa yang disampaikan dokter.
"Keluarga harus catat dan menanyakan, dan menyampaikan keinginan yang sakit, wasiatnya apa itu harus disampaikan," jelas Hafidz.
Selain itu juga perlu menjaga komunikasi dengan perawat dan selalu sampaikan informasi yang jujur kepada tim agar tidak salah dalam mengambil keputusan untuk pasien. (Ant/Z-1)
Etape 19 Tour de France yang semula berjarak 129,9 km menjadi 95 km, akibat ditemukannya wabah penyakit kulit nodular menular pada kawanan sapi di Col des Saisies.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Jika keluhan rasa lelah tak kunjung membaik, hal tersebut dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Konsumsi sekedar satu potong daging olahan atau sekaleng soda sehari sudah dikaitkan dengan lonjakan resiko penyakit serius.
Herpes zoster biasanya diidentifikasi dengan munculnya rasa nyeri di kulit yang diikuti kemunculan ruam dan lepuhan berisi cairan.
TERAPAN stem cell therapy diklaim mampu mengobati penyakit yang sulit diobati dengan obat-obatan konvensional. Ada sejumlah terapi stem cell yang berkembang.
AIPKI bersama para pimpinan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia sepakat mendukung penuh harapan Presiden untuk menambah tenaga dokter dan tenaga Kesehatan.
ARTIS Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun karena berjuang melawan kanker lambung yang diketahui sudah stadium 4.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Adapun gejala yang patut diwaspadai meliputi sesak napas, nyeri dada di bagian tengah yang menjalar, serta jantung berdebar secara tidak normal.
Pada EMT ke-2 BSMI untuk Gaza ini, BSMI mengirim pakar stem cell dan penyembuhan luka Prof Dr dr Basuki Supartono SpOT FICS MARS.
Sidang digelar di Ruang Kartika dilakukan secara tertutup sebagai perkara tindak pidana kekerasan seksual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved