Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PERPUSTAKAAN Nasional (Perpusnas) RI menggagas program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), yang akan diperluas menjadi bagian dari Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) melalui Colombo Plan.
Kepala Biro Perencanaan-Keuangan Perpusnas, Joko Santoso, menyebut ada harapan besar dari program untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat tersebut.
Dalam sesi pelatihan bagi peserta dari lima negara Colombo Plan (Laos, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, dan Vietnam) dan 10 peserta lainnya dari provinsi/kabupaten/kota di Indonesia, yang diselenggarakan di Gedung Perpusnas, Jakarta pada 13-17 November 2023, mencuat tekad agar perpustakaan bertransformasi menjadi ruang komunal yang memberikan solusi bagi kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: TPBIS Jadi Wujud Komitmen Indonesia Terhadap Pembangunan Global
Joko menekankan, perpusnas, sebagai pengelolaa kekayaan literer suatu bangsa, memang memiliki peran sentral dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Perpustakaan adalah salah satu lembaga yang didirikan untuk mendorong pencapaian salah satu tujuan negara: mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Begitu penting peran perpustakaan ini, sehingga tak satupun negara berperadaban tinggi yang mengabaikan keberadaan dan pengembangan perpustakaan,” ujar Joko dalam sebuah keterangan tertulis, Kamis (16/11).
Pertanyaannya, apakah perpustakaan masih relevan di era digital ini? Joko merujuk ke penulis dan guru besar ilmu hukum dari Norwegia, Jon Bing, yang punya analogi menarik.
Masih Butuh Perpustakaan di Era Digital
Mengutip pernyataan Bing, Joko mengatakan,“Kita masih membutuhkan perpustakaan, kendati ada banyak informasi di tempat lain, seperti kita memerlukan peta jalan ketika sudah ada begitu banyak jalan.”
Baca juga: Perpusnas Beri Penghargaan kepada 22 Individu/Institusi
Alhasil, perpustakaan masih sangat relevan. Masalahnya, di Indonesia, perpustakaan hanya dikenal sebagai tempat yang pasif menunggu kedatangan orang untuk membaca dan meminjam buku.
Selama beberapa dekade, seperti itulah citra perpustakaan, ekslusif, sunyi, dan menyendiri.
Perpusatakaan Harus Ambil Peran Aktif
“Citra itu harus berubah. Perpusnas harus mengambil peran lebih aktif dalam menyebarkan semangat peningkatan literasi masyarakat. Perpustakaan harus proaktif mempromosikan pentingnya literasi demi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Joko.
Penguatan literasi masyarakat mensyaratkan rasio ketersediaan bahan bacaan dibanding jumlah masyarakat secara memadai.
Studi dari program rintisan INOVASI mengonfirmasi korelasi yang kuat antara hasil literasi yang buruk dengan kurangnya buku yang sesuai usia pembacanya.
Baca juga: Perpustakaan Bisa Berperan dalam Perubahan Sosial dan Ekonomi
Temuan serupa disampaikan Pitoyo yang menyatakan, hasil literasi yang rendah dikaitkan dengan terbatasnya akses kepada buku serta akses yang tidak merata ke teknologi dan perpustakaan yang lengkap.
Joko menyebut solusi atas keterbatasan pasokan buku bacaan cetak bagi masyarakat Indonesia adalah dengan menyediakan buku bacaan digital atau e-book melalui berbagai aplikasi.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan dokumentasi karya cetak dan karya rekam untuk dikomputasi datanya secara digital.
“Perpusnas dapat membuat platform daring yang memudahkan pemustaka mengakses koleksi digital, memberikan kesempatan untuk membaca, mendengarkan, atau menonton konten literasi dengan lebih mudah. Mereka yang tinggal jauh dari ibukota, yang memerlukan literatur berbagai subjek, tetap dapat memperoleh layanan dari Perpusnas,” katanya.
Penggunaan media sosial dan platform daring lainnya juga dapat dimanfaatkan untuk mengadakan diskusi, pertukaran pendapat, dan kegiatan literasi lainnya.
Baca juga: Perpusnas, Kemendes PDTT Kerjasama Tingkatkan Literasi di Desa-Desa
"Dengan cara ini, perpustakaan dapat membangun komunitas literasi yang dinamis dan saling mendukung," je;asnya.
Gedung layanan Perpustakaan Nasional dan fasilitasnya pun dioptimalkan sesuai gaya hidup pro-literasi. Ini melibatkan penataan ruang yang mendukung kolaborasi, kreativitas, dan pembelajaran.
Ruang khusus untuk lokakarya, pertemuan kelompok, dan presentasi dapat diciptakan untuk memfasilitasi kegiatan pro-literasi.
Selain itu, kolaborasi dengan lembaga pendidikan, industri kreatif, dan komunitas lokal dapat meningkatkan keterlibatan pemustaka. Program-program khusus, seperti kunjungan sekolah, pameran seni rupa, pameran musik, diskusi film, workshop digital, atau penampilan karya sastra, dapat menjadi daya tarik utama untuk mengundang lebih banyak orang mengunjungi perpustakaan.
”Dengan begitu, perpustakaan tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran dan kegiatan sosial budaya yang mendukung peningkatan kualitas hidup pemustaka,” ujar Joko. (RO/S-4)
Semua buku hasil karya ILPN 2024 tersedia secara digital dan dapat diakses di press.perpusnas.go.id.
Filosofi buku bagi kemajuan bangsa adalah jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Bantuan dari Perpustakaan Nasional RI itu merupakan bentuk penguatan literasi masyarakat di tahun 2025 ini.
KOLABORASI yang kuat antarkementerian dan lembaga harus konsisten dibangun dalam menyikapi langkah efisiensi anggaran di sektor pendidikan.
Kedua pihak akan berkolaborasi dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi yang melibatkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Proses pengalihan media yang dapat mencapai ribuan lembar ini, jelasnya dapat memakan biaya yang tak sedikit.
Saat ini, masyarakat yang berkunjung ke Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin bisa mencapai 3.600 orang.
Pada puncak acara pada 17 Mei 2024, Wakil Presiden Republik Indonesia akan melakukan pencanangan "Gerakan Literasi Desa".
Budaya bertutur yang menyampaikan banyak cerita menarik yang sampai saat ini masih terpelihara, semuanya menyatu dalam kehidupan seharihari.
Melalui KPK Corner di Perpustakaan Jakarta, KPK berharap meningkatkan partisipasi masyarakat memberantas korupsi.
Adin Bondar menyatakan dana Rp9,5 miliar bukan dipergunakan untuk anggaran rutin rapat kantor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved