Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) digagas oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada 2018 kini berkesempatan untuk diperluas menjadi bagian dari Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) melalui Colombo Plan.
“Program ini bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan antara Indonesia dan negara-negara anggota Colombo Plan lainnya dalam melakukan transformasi perpustakaan umum menjadi ruang inklusif,” ujar Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Tri Tharyat, dalam pembukaan Program Berbagi Pengetahuan tentang TPBIS, Senin (13/11).
Lebih lanjut, Tri mengatakan melalui KSST, Indonesia memiliki peluang untuk memperkuat TPBIS sebagai program prioritas nasional yang dapat dijangkau dan diharapkan bermanfaat bagi sesama negara anggota Colombo Plan.
Baca juga: Perpustakaan Perguruan Tinggi Berbenah dengan Transformasi Digital
“Bersama, kita akan mengubah perpustakaan umum dari sekadar tempat membaca buku menjadi tempat yang memberdayakan masyarakat sekitarnya,” imbuh Tri.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Colombo, Sri Lanka merangkap Republik Maladewa, Dewi Gustina Tobing, mengatakan, dalam program tersebut, Indonesia akan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada negara-negara anggota Colombo Plan tentang TPBIS.
Baca juga: Darurat Literasi, Pemerintah Dinilai Abai Membangun Budaya Membaca
“Program ini dapat memperkuat hubungan antar sesama negara anggota dan mendorong cara-cara inovatif untuk menyelesaikan permasalahan yang dimiliki para negara anggota Colombo Plan,” ucapnya.
Menurutnya, Indonesia sangat mementingkan KSST karena sejalan dengan konstitusi nasional yang mengamanatkan memelihara ketertiban dunia berdasarkan nilai kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta memainkan peran sentral dalam kerangka agenda pembangunan berkelanjutan 2030.
“KSST adalah bagian integral dari diplomasi Indonesia dan Colombo Plan telah menjadi mitra yang sangat berharga di dunia selatan,” ungkapnya.
Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri Kementerian Sekretariat Negara Noviyanti menekankan Indonesia, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, terus berkomitmen kuat terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program TPBIS, sebagai bagian dari upaya strategis tersebut, merupakan kemitraan antara Perpusnas dan pemerintah daerah di berbagai tingkat.
“Tujuannya adalah meningkatkan peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas hidup pemustaka. Inisiatif ini telah berhasil mengubah perpustakaan umum menjadi ruang komunal yang memberikan solusi bagi kepentingan masyarakat,” ucap Noviyanti.
Sementara itu, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyebut saat ini pihaknya berkomitmen untuk membawa perpustakaan ke tingkat berikutnya dengan fokus pada inklusi sosial. Seiring dengan perkembangan zaman, paradigma ekslusif dalam dunia perpustakaan dianggap sudah tidak relevan. Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, perpustakaan memiliki peran vital dalam menyajikan pengetahuan kepada masyarakat.
"Perpustakaan harus menjadi pelangi pengetahuan bagi jutaan masyarakat terutama di pedesaan," tandasnya. (RO/Z-11)
Semua buku hasil karya ILPN 2024 tersedia secara digital dan dapat diakses di press.perpusnas.go.id.
Filosofi buku bagi kemajuan bangsa adalah jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Bantuan dari Perpustakaan Nasional RI itu merupakan bentuk penguatan literasi masyarakat di tahun 2025 ini.
KOLABORASI yang kuat antarkementerian dan lembaga harus konsisten dibangun dalam menyikapi langkah efisiensi anggaran di sektor pendidikan.
Kedua pihak akan berkolaborasi dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi yang melibatkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Proses pengalihan media yang dapat mencapai ribuan lembar ini, jelasnya dapat memakan biaya yang tak sedikit.
kekuatan perpustakaan sebagai katalisator perubahan sosial, membuka jalan bagi masyarakat yang lebih inklusif, terinformasi, dan tangguh
Kepala Biro Perencanaan-Keuangan Perpusnas, Joko Santoso, menyebut ada harapan besar dari program untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat tersebut.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut ancaman paling menakutkan bagi seluruh umat manusia bukanlah pandemi ataupun perang, melainkan perubahan iklim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved