Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEGIATAN yang kita lakukan tak jarang membuat kita terluka. Luka dapat timbul dan membuat kita terasa tidak nyaman.
Dalam aktivitas sehari-hari, kita sudah terbiasa untuk merawat luka kecil. Umumnya, hanya menggunakan cairan antiseptik atau plester kecil saja untuk merawatnya. Namun, bagaimana jika kita mendapatkan luka besar?
Menurut dr.Vivi Mamonto yang dikenal sebagai Tiktoker dan kreator konten, ada bahaya dalam luka yang besar. Karena itu, luka yang besar harus lebih diperhatikan dalam merawatnya.
Baca juga: Begini Cara Tangani Luka Terbuka dengan Tepat
"Kalau luka besar tidak dirawat dengan tepat dapat menyebabkan anak rentan terhadap infeksi dan yang kedua berisiko menghambat pertumbuhan anak," ujarnya melalui akun TikTok @dr.vivimamonto, dikutip Selasa (14/11).
"Karena proses penyembuhan luka yang besar sering melibatkan pembentukan jaringan parut, yang dapat menghambat pertumbuhan tulang dan sendi," ujarnya.
Butuh Plester Tepat untuk Melindunginya
"Jadi butuh plester yang tepat untuk melindunginya, luka terlindungi, anak tumbuh sehat, don’t worry," imbuhnya.
Luka besar sendiri, menurur dr.Vivi, jarang sekali dibicarakan. Sehingga, orang kurang menyadari betapa bahayanya jika tak ditangani dengan baik dan tepat.
Luka besar dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh seperti di lengan, perut, betis, hingga paha.
Umumnya, luka besar terjadi karena aktivitas dengan intensitas tinggi seperti mendaki gunung, bersepeda, ataupun peristiwa lainnya seperti kecelakaan, ataupun operasi besar (caesar, jantung, dll). Jika tidak dirawat dengan baik, tidak menutup kemungkinan bahwa akan terjadi infeksi.
Baca juga: Meccaya Hadirkan Sarijel dan Lukajel untuk Perlindungan Terhadap Luka
Lantas, bagaimana cara menghadapi luka besar agar tertangani dengan tepat dan tidak menyebabkan risiko infeksi akan luka tersebut?
Luka besar yang terjadi akibat kecelakaan, perlu ditekan terlebih dahulu selama 10-20 menit. Hal tersebut dilakukan agar pendarahan bisa berhenti sepenuhnya dan dapat melanjutkan penanganan selanjutnya. Namun, sebagai catatan, bahwa luka pasca operasi tidak perlu ditekan.
Lalu, setelah pendarahan sudah berhenti, alangkah baiknya dilakukan pembersihan dengan menggunakan air mengalir ataupun kasa steril agar luka dan area sekitar luka dapat bersih.
"Kemudian, membersihkan luka merupakan langkah pertama penyembuhan yang optimal. Maka dari itu penting juga untuk menggunakan antiseptik, seperti Hansaplast antiseptik pembersih luka untuk mencegah infeksinya," terang dr.Vivi.
Baca juga: Luka Terbuka Ternyata tidak Perlu Ditutup Selama 24 Jam
Langkah terakhir, lindungi luka besar dengan plester yang bisa menutupi luka besarmu dengan baik dan rapat, lebih baik lagi jika plester yang dipakai memiliki fitur anti air dan juga bisa menyesuaikan dengan kondisi kulit.
"Salah satu plester yang bisa dipakai yaitu Hansaplast plester luka XL dengan 2 varian yaitu Hansaplast Sensitive XL dan Aqua Protect XL," jelas Vivi..
"Salah satu keunggulan dari Hansaplast Plester Luka XL adalah kemudahan dalam merawat luka, karena tidak perlu menutup dengan perban yang memakan waktu," jelasnya.
Lebih lanjut, melalui akun Instagram-nya, @Hansaplast_ID membagikan cerita dari orang-orang yang sudah #BukaCeritaTutupLuka bersama varian Hansaplast XL. Mulai dari perenang, ibu setelah operasi caesar, hingga orangtua yang baru saja selesai operasi besar. (RO/S-4)
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengutuk keras orangtua atau pelaku yang telah melakukan kekerasan dan menelantarkan anak di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Studi ini mengukur gejala seperti heartburn, nyeri dada, naiknya asam lambung, dan mual menggunakan kuesioner penilaian mandiri (GERD-Q, skor 0–18).
PrEP merupakan obat pencegahan HIV yang dikonsumsi sebelum seseorang terpapar virus. Sejak Januari hingga Mei 2025, tercatat 285 warga telah memulai pengobatan PrEP.
Temuan penting menyatakan bahwa pasien penyakit Lyme tetap mengalami gejala persisten meskipun telah menjalani pengobatan antibiotik.
Ada sejumlah suplemen dan obat yang dilarang dikonsumsi berbarengan. Apa sajakah itu? Berikut uraiannya.
Tanpa penilaian klinis yang tepat, saran pengobatan dari AI tersebut dapat berisiko dan membahayakan kesehatan.
Kesiapan tenaga kesehatan perlu dilakukan lebih dulu sebelum implementasi teknologi kesehatan.
Durian ternyata mengandung nutrisi penting untuk ibu hamil seperti zat besi, folat, dan vitamin C yang baik untuk perkembangan janin.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Paboi dan YOI untuk memperluas akses edukasi kesehatan ortopedi serta memperkuat pelayanan medis bagi masyarakat di wilayah Indonesia Timur.
Secretome adalah sekumpulan zat bioaktif yang dilepaskan oleh stem cell, isinya ada protein, exosome, sampai RNA. Zat ini bisa bantu regenerasi jaringan.
Selain bertugas di pelayanan medis, tim EMT ke-2 BSMI juga melakukan pendampingan pendidikan bagi dokter residen dan koas di RS Al Nasser Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved