Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MEMASUKI musim hujan, ancaman berbagai penyakit juga ikut bermunculan. Salah satu penyakit yang potensi penyebarannya meningkat di musim hujan adalah penyakit leptospirosis.
Leptospirosis merupakan salah satu penyakit penyerta banjir yang jarang diketahui oleh masyarakat. Memasuki musim hujan dan bahaya terjadinya banjir masyarakat harus mewaspadai penyakit tersebut karena bisa sebabkan gagal ginjal, perdarahan saluran cerna, hingga kerusakan otot.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan leptospirosis penyakit yang disebabkan tikus khususnya air seni tikus sehingga diharapkan masyarakat tetap melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Penyakit tersebut ditularkan melalui kencing tikus berupa bakteri yang masuk melalui kulit yang lecet atau selaput lendir pada saat kontak dengan banjir atau genangan air sungai hingga selokan dan lumpur.
Baca juga: Hujan Lebat Diprediksi Bakal Melanda Beberapa Wilayah, Waspada Banjir dan Longsor
"Biasakan terapkan PHBS rumah tangga, biasakan cuci tangan, jangan main air hujan terutama di air yang tidak bersih. Dan kalau demam dan ada tanda kuning segera ke fasilitas kesehatan," kata Nadia saat dihubungi, Rabu (1/11).
Diketahui per Desember 2022 terdapat 1.408 kasus leptospirosis di Indonesia dan sebanyak 139 kasus meninggal karena penyakit zoonosis tersebut.
Dihubungi terpisah epidemiolog dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menjelaskan leptospirosis ditularkan oleh tikus yang memiliki bakteri leptospira. Penularan melalui kotorannya bisa dari urin atau feses yang kemudian menempel barang dan sebagainya yang kemudian menular ke manusia melalui luka.
Baca juga: Puncak Musim Penghujan Diprediksi Terjadi di Awal 2024
Risikonya meningkat ketika terjadinya banjir. Itu karena genangan air berlebih tersebut bisa membawa leptospira yang berasal dari kotoran tikus tersebut.
"Jadi yang harus dilakukan adalah kalau terjadi banjir maka jangan main air tanpa pelindung kaki. Pelindung kakinya juga harus sepatu tinggi seperti boots, kemudian kebersihan rumah harus ditingkatkan," ujar dia.
“Banjir itu kan menyapu sehingga kotoran dari selokan, atau tempat penuh dengan bakteri lainnya bisa terbawa masuk ke rumah. Sehingga pencegahannya jangan main banjir, gunakan pelindung kaki, dan bersihkan rumah secara teratur,” tambahnya.
Masdalina juga menjelaskan selain kebersihan yang harus diwaspadai adalah luka pada tubuh. Kaki pecah-pecah pada tumit menjadi luka yang paling mudah dimasuki oleh virus leptospira.
"Kemudian yang lain lagi adalah melalui makanan atau minuman yang tercampur kotoran tikus di dalamnya. Jadi bisa masuk karena makanan atau alat makan hingga tangan yang tidak bersih," jelasnya.
Kementerian Kesehatan harus mengingatkan dan mengedukasi secara masif bahwa kewaspadaan terhadap leptospirosis karena sudah masuk musim hujan dan kewaspadaan banjir.
"Kemudian jika ada gejala maka harus segera ke rumah sakit atau layanan primer terdekat. Gejalanya tuh seperti hepatitis kayak demam, badannya agak kuning dan di betis terasa nyeri dan sakit," pungkasnya.
(Z-9)
Perlu pembuatan sistem pencegahan banjir yang cukup besar seperti waduk atau embung
PEMERINTAH Kabupaten Garut menetapkan kesiapsiagaan darurat bencana longsor dan banjir setelah beberapa hari melanda sejumlah wilayah.
BANJIR bandang melanda kawasan wisata Lembah Bajuin, Desa Sungai Bakar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) menyusul tingginya curah hujan di wilayah tersebut.
Hujan deras yang terjadi di Garut menyebabkan aliran Sungai Cimanuk meluap dan merendam 269 rumah dengan ketinggian air rata-rata setiap rumah 30 sentimeter.
hujan deras menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Kiararambay, Girimukti, Kabupaten Garut menyebabkan 4 orang meninggal dunia.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
Dengan kandungan bioaktif yang telah dibuktikan secara ilmiah, kunyit, temulawak, dan meniran menjadi pilihan alami untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Musim hujan bukan halangan untuk diet. Temukan 5 makanan hangat rendah kalori namun bergizi tinggi.
Tips aman berkendara saat musim hujan: jaga keselamatan di jalan! Kurangi risiko kecelakaan, periksa kendaraan, dan waspadalah terhadap aquaplaning. Baca
Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang, Kabupaten Kulon Progo, resmi rampung 100%
Musim hujan sering kali dikaitkan dengan rentetan perubahan suasana hati yang cenderung negatif.
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved