Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MEMPERINGATI Hari Pelanggan Nasional dan Bulan Kesadaran Leukemia yang jatuh pada September ini, Cordlife Persada bersama Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) menggelar talkshow bertajuk 'Cordlife's #prepareeverything Gathering' di Hotel Des in Des, Jakarta Pusat, Sabtu (23/9).
Mulai dari bagaimana gejala, faktor pemicu, hingga pengobatan dari penyakit leukemia yang juga disebut leukosit (sel darah putih) abnormal
dibahas tuntas di dalam acara.
Leukemia sendiri merupakan jenis kanker yang disebabkan oleh pertumbuhan tidak terkontrol dari induk pembentuk sel dalam darah di dalam sumsum tulang. Kasus leukemia di Indonesia terbilang tinggi.
Menurut data Globocan 2020, jumlah kasus leukemia di Indonesia menempati urutan ke-9 terbanyak di dunia dengan temuan kasus baru sebanyak 14.979 jiwa dan terdapat 11.530 jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit ini.
Dilansir dari laman Cordlife menyebutkan bahwa masih banyak orang yang tidak tahu pentingnya menyimpan sel darah tali pusat bayi yang kelak dapat sangat bermanfat sebagai sumber medis potensial di masa depan untuk pengobatan leukemia atau kanker darah.
Dengan menggunakan terapi sel punca, sejak 1988 para dokter telah berhasil mengobati lebih dari 40 ribu pasien penderita leukemia dan kelainan darah. Namun sayangnya tidak semua penderita leukimia dapat menggunakan terapi ini. Berdasarkan data disebutkan terdapat sekitar 70% pasien yang membutuhkan transplantasi sulit menemukan donor yang cocok di dalam keluarganya.
"Acara ini digelar dengan tujuan khususnya bagi orangtua yang sudah menjadi klien Cordlife untuk mendapatkan informasi terkini mengenai terapi pengobatan dengan sel punca khususnya untuk penyakit leukemia dan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan proteksi dini dari penyakit leukemia atau kelainan darah lainnya yang bisa menyerang siapa saja," kata Wita Pratiwi, Assistant Manager PT Cordlife Persada, dalam keterangannya, Senin (25/9).
Ia menambahkan, kegiatan ini juga sebagai bentuk komitmen Cordlife untuk memberikan yang terbaik dengan terus memberikan update informasi kepada klien. "Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran pada masyarakat untuk menyimpan sel punca darah tali pusat bayi sangat penting untuk proteksi kesehatan keluarga di masa depan," ujar Wita.
Baca juga: Skin Care Lokal Makin Diminati, Kyura Siapkan Layanan Personal Lewan My Dermatologist
Sel punca atau stem cell ialah sel yang belum memiliki fungsi khusus, sehingga dapat mengubah, menyesuaikan, dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut berada.
Dokter spesialis anak, dr Mururul Aisyi SpA(K), yang turut menjadi narasumber dalam acara ini, menyampaikan jika sel darah tali pusat lebih muda dan lebih primitif apabila dibandingkan dengan sel punca lainnya, seperti sel punca dari sumsum tulang dan darah tepi.
"Sel punca darah tali pusat lebih toleran terhadap ketidakcocokan Human Leukocyte Antigen (HLA), yaitu protein yang membantu sistem imun tubuh membedakan antara sel milik sendiri dan sel asing yang berbahaya," katanya.
Pengambilan sampel darah tali pusat terbilang mudah dan dapat dilakukan oleh dokter spesialis kandungan yang membantu persalinan. Menurut Aisyi, proses pengambilan tidak akan menggangu proses jalannya persalinan, baik cara normal atau caesar.
Wita mengatakan bahwa data statistik menunjukkan 1 dari 217 orang membutuhkan terapi sel punca dalam kehidupan mereka. Memiliki darah tali pusat anak yang sudah tersimpan akan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan harus melakukan pencarian sel punca dengan HLA yang cocok, tentunya hal ini akan membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang cenderung lebih lama.
Cordlife sebagai perusahaan kesehatan konsumen pertama di Indonesia yang memiliki layanan penyimpanan sel punca darah tali pusat juga memiliki kepedulian kepada kondisi leukemia. Oleh karena itu pada kesempatan ini pula, Cordlife secara simbolis melakukan penyarahan donasi kepada YKAKI guna memberikan dukungan bagi anak-anak yang singgah di sana.
Cordlife dilengkapi dengan sertifikasi Association for the Advancement of Blood and Biotherapies (AABB) sehingga menjunjung tinggi kualitas pada penyimpanan darah tali pusat. Hal ini dibuktikan dengan pengalaman rilis darah tali pusat dan tali pusat yang telah disimpankan oleh klien Cordlife untuk membantu dalam terapi medis pada berbagai penyakit, seperti leukemia, thalassemia, gagal ginjal, dan dementia.
Setiap tahun Cordlife mengadakan kegiatan Hari Pelanggan Nasional dan Leukemia Awareness Month dengan harapan para klien Cordlife dan juga masyarakat bisa mendapatkan edukasi mengenai manfaat dari sel punca darah tali pusat untuk terapi pengobatan berbagai penyakit. (RO/I-2)
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengutuk keras orangtua atau pelaku yang telah melakukan kekerasan dan menelantarkan anak di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Studi ini mengukur gejala seperti heartburn, nyeri dada, naiknya asam lambung, dan mual menggunakan kuesioner penilaian mandiri (GERD-Q, skor 0–18).
PrEP merupakan obat pencegahan HIV yang dikonsumsi sebelum seseorang terpapar virus. Sejak Januari hingga Mei 2025, tercatat 285 warga telah memulai pengobatan PrEP.
Temuan penting menyatakan bahwa pasien penyakit Lyme tetap mengalami gejala persisten meskipun telah menjalani pengobatan antibiotik.
Ada sejumlah suplemen dan obat yang dilarang dikonsumsi berbarengan. Apa sajakah itu? Berikut uraiannya.
Tanpa penilaian klinis yang tepat, saran pengobatan dari AI tersebut dapat berisiko dan membahayakan kesehatan.
Terapi stem cell telah mengubah paradigma pengobatan dan menawarkan solusi bagi penyakit-penyakit yang sebelumnya dianggap tidak dapat diobati.
Istri Sinisa Mihajlovic, Arianna, mengungkap Bologna melakukan tindakan luar biasa dengan terus membayar gaji mantan pelatih mereka setelah kematian Mihajlovic akibat leukemia.
Penderita kanker anak di Indonesia banyak didominasi oleh jenis kanker leukimia
Polychlorinated Biphenyls (PCBs) merupakan senyawa berbahaya yang dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup, khususnya anak-anak.
Seiring perkembangan zaman, ada banyak terapi yang kemudian dapat menjadi solusi untuk menyembuhkan penyakit degeneratif, salah satunya yakni terapi sel punca atau stem cell.
Puncak kasus di usia 2-5 tahun dengan jenis terbanyak ALL (Acute lumphoblatic leukemia) yang mencapai 80% kasus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved