Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Teknologi Ubah Pembelajaran Jadi Relevan Hadapi Abad ke-21

Ihfa Firdausya
04/8/2023 09:13

WACANA mengenai pentingnya teknologi digital sebagai bagian dari transformasi sistem pendidikan muncul di berbagai forum multilateral dan regional. Frekuen­sinya menguat signifikan pascapandemi Covid-19.

Saat ini, banyak negara melakukan transformasi dalam sistem pendidikan mereka. Transformasi yang umum terjadi secara global adalah percepatan penggunaan teknologi digital dalam proses belajar mengajar.

Teknologi digital dalam pendidikan awalnya sebagai respons negara-negara atas penutupan sebagian atau semua sekolah. Namun, hal itu menjadi sangat penting dan jadi bagian integral dari upaya global untuk mengembalikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 4.

Baca juga: Indonesia Inisiasi Peta Jalan Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN

Pada 2022, tidak kurang dari beberapa forum seperti G20, KTT Transformasi Pendidikan PBB, dan ASEAN menyoroti topik teknologi digital dalam beragam pembahasan. Negara-negara anggota ASEAN memanfaatkan potensi transformatif teknologi digital dalam meningkatkan akses dan partisipasi pendidikan, terutama bagi populasi yang terpinggirkan, serta meningkatkan praktik belajar meng­ajar.

Pentingnya fungsi dan peran teknologi digital dalam mentransformasi sistem pendidikan, khususnya pasca­pandemi covid-19, juga jadi bahasan utama pertemuan Regional Kedua Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN di Surabaya, Jatim, Rabu (2/8).

“Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia pendidikan sudah banyak dibahas satu dekade terakhir. Namun, pandemi covid-19 menandai momentum penting yakni sistem pendidikan menemukan potensi TIK yang sebenarnya dalam mentransformasi pembelajaran jadi lebih relevan dengan tantangan abad ke-21,” ujar Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti pada pertemuan tersebut.

Baca juga: Gerakan Merdeka Belajar Menginspirasi Negara Tetangga

Pendidikan disebut jadi salah satu sektor yang mendapatkan perhatian besar dalam upaya pemulihan dunia dari dampak pandemi. Salah satu transformasi pascapandemi yang tengah digalakkan secara global adalah optimali­sasi penggunaan teknologi digital dalam proses belajar mengajar.

“Pandemi semakin menekankan kebutuhan untuk memperkuat kolaborasi dan memperbaharui komitmen kita dalam upaya menata ulang dan membangun kembali sistem pendidikan,” tutur Suharti.

Keterampilan dan pengetahuan

Pada kesempatan sama, Director of Human Development Directorate ASEAN Socio-Cultural Community ASEAN Secretariat Rodora T Babaran mengatakan visi ASEAN 2025 menggarisbawahi pen­tingnya keterampilan dan pengetahuan di era digital.

“ASEAN Community Vision 2025 mengedepankan ­upaya meningkatkan integrasi dan konektivitas regional melalui teknologi digital, serta mendorong ekosistem pendidikan yang kolaboratif guna mendukung pertukaran pengetahuan di antara sesama untuk institusi, pendidik, dan pelajar di seluruh ASEAN,” tuturnya.

Baca juga: 2nd Steamcup Sumatera 2023 Bawa Visi Merdeka Belajar

Guna mengakselerasi­ digitalisasi pendidikan, Kemendikbudristek telah memberikan bantuan TIK sepanjang 2020-2022 (belanja Kemendikbudristek dan DAK Fisik kepada 70.579 sekolah formal dan distribusi 1.038.953 perangkat TIK).

Terdapat empat platform digital yang kini digunakan yaitu platform Merdeka Mengajar (PMM), platform Kampus Merdeka, platform Sumber Daya Sekolah, serta platform Profil

Rapor Pendidikan, Manajemen Data, dan Infrastruktur. Tercatat, ada 10.242.509 pengguna platform digital pada 2022.

Capaian yang telah diperoleh PMM antara lain sebanyak 141.194 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah meng­akses PMM, 1.157.450 pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah mengakses PMM; serta sebanyak 312 ribu PTK meng­unduh perangkat ajar pada PMM yang terdiri dari 243 ribu sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan 69 sekolah non Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Baca juga: 33.516 Pendaftar Pelatihan Kurikulum Merdeka Melalui MOOC Pintar

Berikutnya, capaian Apli­kasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) yaitu sebanyak 216.212 atau 99% satuan pendidikan aktif menggunakan ARKAS, 100% dinas aktif menggunakan MARKAS, dan Rp51,67 triliun potensi anggaran Biaya Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2022 tercatat pada ARKAS secara transparan.

Untuk aplikasi SIPLah tercatat 204 ribu satuan pendidikan telah menggunakan SIPLah, Rp9,5 triliun dibelan­jakan melalui SIPLah, sebanyak 84 ribu penyedia barang/jasa terhubung dengan 18 mitra e-commerce SIPLah, serta 11 juta produk tersedia pada SIPLah, baik produk umum maupun UMKM.

Untuk capaian aplikasi TanyaBOS, sebanyak 11 ribu pengunjung aktif dan berpartisipasi di forum TanyaBOS serta sebanyak 3.000 topik dilayangkan dalam platform TanyaBOS. (Ifa/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya