Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
WACANA mengenai pentingnya teknologi digital sebagai bagian dari transformasi sistem pendidikan muncul di berbagai forum multilateral dan regional. Frekuensinya menguat signifikan pascapandemi Covid-19.
Saat ini, banyak negara melakukan transformasi dalam sistem pendidikan mereka. Transformasi yang umum terjadi secara global adalah percepatan penggunaan teknologi digital dalam proses belajar mengajar.
Teknologi digital dalam pendidikan awalnya sebagai respons negara-negara atas penutupan sebagian atau semua sekolah. Namun, hal itu menjadi sangat penting dan jadi bagian integral dari upaya global untuk mengembalikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 4.
Baca juga: Indonesia Inisiasi Peta Jalan Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN
Pada 2022, tidak kurang dari beberapa forum seperti G20, KTT Transformasi Pendidikan PBB, dan ASEAN menyoroti topik teknologi digital dalam beragam pembahasan. Negara-negara anggota ASEAN memanfaatkan potensi transformatif teknologi digital dalam meningkatkan akses dan partisipasi pendidikan, terutama bagi populasi yang terpinggirkan, serta meningkatkan praktik belajar mengajar.
Pentingnya fungsi dan peran teknologi digital dalam mentransformasi sistem pendidikan, khususnya pascapandemi covid-19, juga jadi bahasan utama pertemuan Regional Kedua Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN di Surabaya, Jatim, Rabu (2/8).
“Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia pendidikan sudah banyak dibahas satu dekade terakhir. Namun, pandemi covid-19 menandai momentum penting yakni sistem pendidikan menemukan potensi TIK yang sebenarnya dalam mentransformasi pembelajaran jadi lebih relevan dengan tantangan abad ke-21,” ujar Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti pada pertemuan tersebut.
Baca juga: Gerakan Merdeka Belajar Menginspirasi Negara Tetangga
Pendidikan disebut jadi salah satu sektor yang mendapatkan perhatian besar dalam upaya pemulihan dunia dari dampak pandemi. Salah satu transformasi pascapandemi yang tengah digalakkan secara global adalah optimalisasi penggunaan teknologi digital dalam proses belajar mengajar.
“Pandemi semakin menekankan kebutuhan untuk memperkuat kolaborasi dan memperbaharui komitmen kita dalam upaya menata ulang dan membangun kembali sistem pendidikan,” tutur Suharti.
Keterampilan dan pengetahuan
Pada kesempatan sama, Director of Human Development Directorate ASEAN Socio-Cultural Community ASEAN Secretariat Rodora T Babaran mengatakan visi ASEAN 2025 menggarisbawahi pentingnya keterampilan dan pengetahuan di era digital.
“ASEAN Community Vision 2025 mengedepankan upaya meningkatkan integrasi dan konektivitas regional melalui teknologi digital, serta mendorong ekosistem pendidikan yang kolaboratif guna mendukung pertukaran pengetahuan di antara sesama untuk institusi, pendidik, dan pelajar di seluruh ASEAN,” tuturnya.
Baca juga: 2nd Steamcup Sumatera 2023 Bawa Visi Merdeka Belajar
Guna mengakselerasi digitalisasi pendidikan, Kemendikbudristek telah memberikan bantuan TIK sepanjang 2020-2022 (belanja Kemendikbudristek dan DAK Fisik kepada 70.579 sekolah formal dan distribusi 1.038.953 perangkat TIK).
Terdapat empat platform digital yang kini digunakan yaitu platform Merdeka Mengajar (PMM), platform Kampus Merdeka, platform Sumber Daya Sekolah, serta platform Profil
Rapor Pendidikan, Manajemen Data, dan Infrastruktur. Tercatat, ada 10.242.509 pengguna platform digital pada 2022.
Capaian yang telah diperoleh PMM antara lain sebanyak 141.194 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah mengakses PMM, 1.157.450 pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah mengakses PMM; serta sebanyak 312 ribu PTK mengunduh perangkat ajar pada PMM yang terdiri dari 243 ribu sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan 69 sekolah non Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Baca juga: 33.516 Pendaftar Pelatihan Kurikulum Merdeka Melalui MOOC Pintar
Berikutnya, capaian Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) yaitu sebanyak 216.212 atau 99% satuan pendidikan aktif menggunakan ARKAS, 100% dinas aktif menggunakan MARKAS, dan Rp51,67 triliun potensi anggaran Biaya Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2022 tercatat pada ARKAS secara transparan.
Untuk aplikasi SIPLah tercatat 204 ribu satuan pendidikan telah menggunakan SIPLah, Rp9,5 triliun dibelanjakan melalui SIPLah, sebanyak 84 ribu penyedia barang/jasa terhubung dengan 18 mitra e-commerce SIPLah, serta 11 juta produk tersedia pada SIPLah, baik produk umum maupun UMKM.
Untuk capaian aplikasi TanyaBOS, sebanyak 11 ribu pengunjung aktif dan berpartisipasi di forum TanyaBOS serta sebanyak 3.000 topik dilayangkan dalam platform TanyaBOS. (Ifa/S-2)
SEJUMLAH negara dan organisasi internasional menyerukan deeskalasi terkait konflik di perbatasan Thailand-Kamboja. Kedua belah pihak diharapkan menahan diri.
Kegiatan lokakarya ini merupakan bagian dalam program eMpowering Youths Across ASEAN (eYAA): Angkatan ke-5, yang diselenggarakan di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.
Bentrok Thailand-Kamboja memanas sejak Kamis (24/7) pagi ketika militer Thailand meluncurkan serangan udara ke sasaran militer di Kamboja.
Gakkum Kemenhut menyebut faktor kebakaran hutan atau gambut memang faktor manusia ditambah cuaca yang sangat panas.
Selain Thailand, dia juga akan melakukan kunjungan yang sama ke Laos, Kamboja, Vietnam serta negara-negara ASEAN yang lain.
Sebelum Indonesia, Vietnam menjadi ukuran keberhasilan negosiasi dengan pemeritnah Amerika Serikat.
KEMENTERIAN Agama RI dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan spiritual.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
Aspek demografis ialah wilayah kajian yang kompleks karena di dalamnya kita berhadapan dengan jumlah, persebaran, dan perpindahan penduduk.
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
MARI kita mulai dengan pertanyaan apakah mungkin ada sekolah rakyat tanpa rakyat yang menjadi subjek?
BEBERAPA waktu lalu, Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa rata-rata IQ anak-anak di Indonesia masih rendah atau berada di angka 78.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved