Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
STROKE merupakan penyakit yang dapat menimbulkan disfungsi pada anggota tubuh tertentu. Kesulitan berjalan, berbicara, kelumpuhan, kerusakan otak, hingga kematian menjadi beberapa risiko yang dihadapi oleh penderita stroke.
Disfungsi itu bisa sementara, tapi gejala-gejala di atas perlu ditangani dengan segera dan tepat. Berikut cara mengatasi stroke ringan yang dapat dilakukan:
Baca juga: Kopi untuk Penderita Hipertensi, Bolehkah? Ini Kata Dokter
Menurut ahli di National Institutes of Health, pengidap stroke ringan akan didorong untuk melakukan perubahan gaya hidup. Tujuannya mengurangi risiko berkembangnya gejala Transient Ischemic Attack (TIA). Perubahan gaya hidup ini mencakup berhenti merokok, rutin berolahraga, dan megonsumsi makanan sehat atau bergizi seimbang.
Baca juga: Inilah Penyebab dan Cara Mencegah Hipertensi yang Efektif
Konsumsi atau terapi obat-obatan bertujuan untuk mengurangi risiko stroke akibat TIA. Obat-obatan yang diberikan seperti obat pengencer darah, misalnya aspirin atau coumadin, untuk mengurangi pembekuan darah. Di samping itu, ada pula obat antihipertensi, obat statin, atau obat antikaogulan yang mungkin diberikan oleh dokter.
Menurut ahli di American Stroke Association, beberapa penyebab TIA hanya bisa terlihat lewat pemeriksaan atau peralatan khusus di rumah sakit. Ketika TIA terjadi pada orang muda tanpa faktor risiko yang jelas, mereka mungkin dikirim ke ahli saraf untuk menelisik kondisinya lebih jauh. Ahli saraf nantinya akan melakukan tindakan ketika penyebabnya sudah diketahui. Misalnya, menyingkirkan vasculitis (peradangan pada pembuluh darah), diseksi arteri karotis, atau infeksi lainnya.
Cara mengatasi stroke ringan juga bisa melalui operasi. Operasi ini biasanya dilakukan pada mereka yang mengalami penyumbatan arteri leher. Prosedur ini disebut dengan endarterektomi.
Jika penderita masih sadar, Anda bisa melakukan metode F. A. S. T. untuk memastikan apakah benar penderita mengalami stroke. Hal ini dikarenakan gejala stroke bisa tidak spesifik dan sulit dibedakan dengan gejala penyakit lain. Terlebih lagi pada stroke ringan gejalanya tidak terlihat jelas.
Meski demikian, sebaiknya Anda melakukan metode ini setelah memanggil bantuan medis agar penanganan dapat dilakukan sedini mungkin.
Berikut metode F.A.S.T. yang bisa Anda lakukan:
Stroke ringan sebaiknya dicegah sejak dini, karena dapat menyebabkan penyakit stroke yang lebih berat. Lalu, bagaimana cara mencegah stroke ringan?
Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke ringan:
Salah satu faktor risiko terbesar penyebab stroke ringan adalah tekanan darah yang tinggi dan tidak terkontrol. Sebisa mungkin usahakan tekanan darah berada di bawah 120/80 mmHg. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, yaitu:
Berat badan yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko serangan stroke ringan. Oleh karenanya, jaga kondisi tubuh dengan berhati-hati dalam memilih makanan, serta rajin berolahraga, terutama jika berat badan sudah berlebih.
Selain untuk menurunkan berat badan, berolahraga juga sangat baik untuk menjaga tekanan darah lebih stabil. Untuk itu, rutin berolahraga sangatlah baik untuk menurunkan risiko stroke ringan. Beberapa olahraga yang disarankan untuk menurunkan berat badan dan menjaga tekanan darah adalah berenang, berjalan, jogging, bersepeda, atau latihan fisik lainnya. Lakukan olahraga sesering mungkin, tapi jangan juga berlebihan hingga tubuh terbebani.
Penyakit diabetes dapat menjadi salah satu penyakit yang meningkatkan risiko stroke ringan. Pada penderita diabetes, kadar gula di dalam darah yang tinggi dapat membuat pembuluh darah tersumbat dan rusak. Penyumbatan ini tentunya dapat meningkatkan risiko stroke lebih tinggi. Untuk mengatasinya, jaga kadar gula Anda agar tetap rendah dengan menjaga pola makan, rajin berolahraga, serta minum obat-obatan sesuai petunjuk dokter.
Merokok juga merupakan salah satu penyebab pembuluh darah dapat tersumbat, karena aktivitas ini membuat darah cenderung mengental. Orang yang merokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami aterosklerosis atau penumpukan plak pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. (Z-3)
Kenali penyakit gondongan yang belakangan penularannya menyebar di kalangan anak-anak.
Vaksin cacar air (varicella) dapat menurunkan risiko infeksi dan mengurangi gejala jika terinfeksi, meskipun tidak sepenuhnya mencegah penyakit tersebut.
Monkeypox adalah penyakit yang semakin menarik perhatian dunia, terutama setelah beberapa kasus dilaporkan di berbagai negara.
Mumps, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai gondongan, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus mumps.
Sebanyak 60-70% kasus demensia merupakan penyakit Alzheimer.
Ahli kesehatan keluarga dr. Meriana Virtin mengatakan Indonesia berada dalam sabuk talasemia dunia dengan angka sifat genetik 3-8% yang artinya sebanyak 8-22 juta penduduk membawa genetik.
Hari Cuci Tangan dengan Sabun Sedunia diperingati setiap 15 Oktober untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya mencuci tangan dengan sabun guna mencegah penyakit menular.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan tingkat kesembuhan hingga 90%.
Komunisme, menurut Karl Marx, adalah sistem yang menghapus kelas sosial dengan mengendalikan seluruh kekayaan dan properti oleh negara.
Kulit jeruk dan pamelo kering dapat digunakan untuk membuat pengasapan atau yang di Bali dikenal dengan istilah nusdus. Pengasapan ini efektif dalam mengusir nyamuk dari lingkungan sekitar.
Para ilmuwan mengembangkan metode baru untuk identifikasi dini dan pencegahan penyakit jantung, berdasarkan penelitian yang memantau ribuan perempuan selama tiga dekade.
Secara umum, di dunia setidaknya ada dua jenis vaksin mpox.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved