Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PAKAR Gastrohepatologi dari Fakultas Universitas Indonesia Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo Prof Badriul Hegar menyebut masalah makan pada anak perlu menjadi perhatian karena dapat berdampak pada terganggunya pertumbuhan.
"Konsumsi zat nutrisi yang tidak optimal, perkembangan juga terganggu, dan mempengaruhi emosinya," ungkap Hegar, dikutip Sabtu (29/7).
Lebih lanjut, Hegar menjelaskan kejadian masalah makan pada anak juga bervariasi, tergantung dari istilah dan umur si kecil. Namun, 20% hingga 70% masalah makan dialami oleh anak berusia di bawah 5 tahun.
Baca juga: Ingin Anak Mandiri? Jangan Suapi Anak yang Sudah Bisa Makan Sendiri
Masalah makan sendiri bisa disebabkan faktor lingkungan, perilaku atau psikologi anak atau bisa juga disebabkan gangguan organik seperti gangguan saluran cerna.
Beberapa gangguan pencernaan yang menyebabkan ketidaknyamanan anak saat makan dan membuat anak enggan makan yakni diare, muntah, sakit perut, demam, gastroesophageal reflux disease (GERD), intoleransi laktosa, atau gangguan gastrointestinal lainnya.
Selain memengaruhi nafsu makan anak, gangguan-gangguan tersebut juga dapat membuat kesan tidak menyenangkan pada anak sehingga anak memiliki rasa takut ketika makan.
Baca juga: Orangtua Diingatkan Perhatikan Komposisi Gizi Bekal Anak
"Meskipun sebagian besar disebabkan non organik, sebagai dokter dan orangtua perlu mewaspadai adanya gejala penyakit organik pada 20%-30% anak dengan masalah makan," terang Hegar.
Beberapa kelainan organik yang menyebabkan masalah makan pada anak terbagi menjadi tiga macam. Pertama, gangguan saluran cerna penyakit refluks gastroesofagus (PRGE), kolik infantil, dan infeksi saluran cerna.
Kedua, alergi makanan terutama terhadap protein susu sapi, atau bahan makanan lainnya seperti gluten pada penyakit seliak. Ketiga, gangguan perkembangan motorik dan sensorik juga memengaruhi kemauan makan, kesulitan mengunyah dan menelan makanan.
"Sebaiknya secara berkala kita mengevaluasi kemungkinan adanya kelainan organik pada anak yang belum memberikan respon terhadap tata laksana yang diberikan, minimal setiap 3 bulan," papar Hegar.
"Tidak jarang kelainan organ yang tidak tertata laksana dengan maksimal, menyebabkan trauma anak terhadap makanan, sehingga meski kelainan organik telah teratasi, anak tetap mengalami masalah makan, menolak makanan yang diberikan," lanjutnya.
Anak yang susah makan berisiko mengalami malnutrisi yang berdampak pada tumbuh kembangnya termasuk melemahnya sistem imunitas.
Akibatnya, anak mudah terinfeksi dan memperburuk malnutrisi. Malnutrisi juga dapat menyebabkan pertumbuhan otak tidak optimal sehingga daya pikir pada anak lebih lambat.
Dokter Tumbuh Kembang Anak RSCM Bernie Endyarni Medise menjelaskan agar terhindar dari risiko malnutrisi, beberapa hal harus diperhatikan orangtua terkait pola makan anak.
"Anak dapat mengalami malnutrisi yang ringan hingga masalah makan yang sangat ekstrem dan menyebabkan defisiensi gizi yang signifikan. Defisiensi gizi akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, pertumbuhan fisik, fungsi kognitif otak, motorik, fungsi fisiologis dan perubahan respon imun," ucap Bernie.
"Hal yang paling penting dilakukan orang tua dalam situasi ini adalah segera berkonsultasi dengan dokter, jadi bisa ditentukan prioritas penanganan dan tata laksananya," imbuhnya.
Dalam beberapa kasus, anak dengan masalah makan akan mengalami pertumbuhan lambat atau gagal, karena defisiensi nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dan normal sesuai usianya.
Anak yang mengalami masalah makan dapat terpengaruh juga perkembangan kognitifnya sehingga kesulitan dalam berkonsentrasi, daya ingat lemah, dan kemampuan kognitif lainnya.
"Untuk mendukung tumbuh kembang optimal serta mencapai berat badan anak yang sehat, orangtua berperan penting untuk memperhatikan pola makan pada anak serta variasi makanan yang akan sajikan kepada anak," kata Bernie.
Terakhir, Bernie menyampaikan, hal lain yang paling penting dilakukan orangtua adalah segera berkonsultasi dengan dokter, sebab, masalah ini bisa jadi bagian dari masalah lain yang lebih besar sehingga anak terancam mengalami malnutrisi atau defisiensi nutrisi yang berdampak pada tumbuh kembang mereka. (Ant/Z-1)
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Kebiasaan bermain dan melihat konten menggunakan gawai bisa membuat anak susah memusatkan perhatian dan menyebabkan penurunan kemampuan sensorik anak.
Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi bisa meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2.
GAMBAR Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang sedang duduk bersama di tempat makan menjadi salah satu bingkai yang dipajang di bagian depan.
Makan terlalu malam atau saat tubuh bersiap untuk istirahat dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan gangguan metabolisme lainnya.
PENGEBOMAN Israel di Jalur Gaza terus berlanjut pada hari pertama hari raya Idul Fitri. Beberapa serangan udara pada Minggu dini hari waktu setempat menewaskan puluhan orang.
Makan terlalu banyak juga dapat mengganggu sistem pencernaan kita, menyebabkan perut kembung, indigestion dan juga masalah reflux gastroesofagfeal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved