Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PSIKOLOG dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengingatkan orangtua agar jangan membiasakan menyuapi anak yang sebenarnya sudah bisa dilatih makan sendiri karena akan berdampak buruk bagi perkembangan psikologi si buah hati.
Menurut Vera, ketika anak yang sudah cukup besar, misal berusia sekitar 5 tahun, masih terbiasa disuapi ketika makan, itu bisa memengaruhi kemandirian anak.
"Disuapin itu kan ciri bayi. Jadi tidak berkontribusi pada perkembangan kemandirian anak. Selamanya, dia akan merasa dia akan selalu dibantu sama orang lain," jelas Vera, dikutip Jumat (28/7).
Baca juga: Orangtua Diingatkan Perhatikan Komposisi Gizi Bekal Anak
"Banyak kasus juga mempengaruhi motivasi belajar rendah, anaknya nggak menyadari kalau tugas harus dikumpulkan di sekolah. Nilai harus bagus dan sebagainya. Kalau ditarik mundur, akar masalahnya adalah karena masalah kemandirian," lanjutnya.
Selain itu, Vera juga mengungkapkan kebiasaan memandikan, menyuapi, dan tindakan melayani anak yang sudah besar membuat mereka selalu merasa akan ada orang lain yang melayani mereka.
Sehingga hal ini bisa saja menimbulkan kecenderungan mereka enggan melakukan hal-hal seorang diri dan menolak melakukan hal yang mereka tidak sukai.
Baca juga: Ini Tips Agar Anak dan Keluarga Bahagia
"Dia tahunya semua beres. Apalagi dia makan sambil nonton terus tahu-tahu makanannya sudah habis. Dia melewatkan proses makan itu," terang Vera.
Oleh sebab itu, Vera mengimbau agar orangtua mencoba membiarkan anak makan sendiri mulai saat MPASI. Misalnya, memberikan separuh makanan di piring kecil dan membiarkan dia menggunakan sendok sendiri.
Sementara separuh makanan lagi, orangtua bisa menyuapi anak agar asupan yang masuk cukup.
Dengan demikian, hal ini pun bisa melatih kemandirian anak. Diharapkan menjelang masuk Sekolah Dasar, yakni di usia 5 sampai 6 tahun, anak sudah bisa makan sendiri.
Kendati demikian, Vera juga mengingatkan orangtua untuk membiarkan anak yang baru belajar makan sendiri untuk menyuap makanannya. Apabila berantakan, jangan segera membersihkan mulut atau tangan si anak.
"Itu tidak disarankan. Biarkan saja sampai selesai. Mau makanannya sampai ke rambut, atau ke pipi, biarkan saja. Biarkan mereka menikmati makanannya sampai habis," ucap Vera.
Jika sudah terlanjur terbiasa disuapi, orangtua bisa memberikan pengertian kepada anak secara perlahan-lahan dan melatihnya untuk makan sendiri.
"Misal, dia baru ulang tahun, manfaatkan itu. Beri dia pemahaman 'Kamu kan baru ulang tahun. Setengah saja ya. Lima suap sama bunda, lima suap makan sendiri'. Terus didorong dan dipuji ketika dia sudah mau makan sendiri," tutup Vera. (Ant/Z-1)
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Perasaan sedih dan stres saat harus kembali ke rutinitas usai liburan dalam dunia psikologi disebut dengan istilah post holiday blues.
Pondok Pesantren Darunnajah menghadirkan Darunnajah Assessment and Development Center (DADC), sebuah pusat asesmen dan pengembangan psikologis bagi santri, pendidik, dan masyarakat umum.
Pentingnya peran psikologi sebagai disiplin ilmu dan praktik dalam mendukung pembangunan bangsa, terutama dalam menciptakan masyarakat yang sehat secara mental dan berdaya saing.
Saat ini, timnas U-20 sedang menjalani pemusatan latihan di Jakarta, yang dijadwalkan berlangsung sejak 5-30 Januari sebelum tampil di Piala Asia U-20 di Tiongkok.
Layanan curhat yang diberikan Mega Salsabilah memang tidak memberikan solusi seperti seorang ahli, namun setidaknya memberikan kebahagiaan bagi orang yang bercerita kepadanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved