Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
UNIVERSITAS Indonesia bekerja sama dengan UPTD Puskesmas Sukmajaya dan Keluhan Mekarjaya Depok menggelar program kepedulian kepada masyarakat lewat program Keluarga Berencana. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Dosen Departemen Keperawatan Maternitas Universitas Indonesia Wiwit Kurniawati menuturkan, program Keluarga Berencana merupakan suatu langkah strategis dalam mengelola pertumbuhan populasi. Sehingg, kesejahteraan keluarga serta masyarakat secara menyeluruh dalat meningkat.
“KB berperan penting dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi dengan membantu keluarga merencanakan kehamilan yang aman, menghindari kehamilan yang berisiko tinggi, serta meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan reproduksi,” ungkap Wiwit dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (28/7).
Wiwit menyampaikan, untuk meningkatkan cakupan program Keluarga Berencana diperlukan peran aktif dari kader-kader yang mampu memberikan informasi dan pemahaman yang baik kepada masyarakat secara langsung.
Baca juga: Program Keluarga Berencana Harus Antisipasi Fase Ageing Population
Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa residen Ners Spesialis Keperawatan Maternitas dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Para mahasiswa memiliki antusiasme tinggi dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Tujuannya, tidak lain untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader terkait program Keluarga Berencana di wilayah setempat. Sehingga cakupan program keluarga berencana dapat ditingkatkan secara signifikan.
Baca juga: Keluarga Berperan dalam Penurunan Angka Stunting
“Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk nyata komitmen dari Universitas Indonesia dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Melalui pelatihan keluarga berencana untuk kader ini, kami berharap dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya keluarga berencana dan manfaat yang diberikan bagi kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan,” jelas dia.
Pelatihan kader ini mencakup berbagai aspek penting, termasuk edukasi tentang pentingnya keluarga berencana, metode-metode kontrasepsi yang tersedia, mitos dan fakta mengenai Keluarga Berencana, pentingnya 1000 hari pertama kehidupan dalam mendukung generasi Indonesia yang cerdas, sehat dan tangguh serta pembelajaran bagi orang dewasa.
Selain memberikan teori dan informasi, kegiatan ini juga menyediakan sesi diskusi interaktif guna meningkatkan pemahaman peserta tentang penerapan program keluarga berencana dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana cara menyampaikannya kepada masyarakat di wilayahnya.
“Diharapkan, dengan meningkatnya pengetahuan para kader dapat meningkatkan pula kesadaran masyarakat untuk mengikuti program KB, sehingga cakupan program keluarga berencana dapat diperluas dan manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak keluarga dan masyarakat di sekitar,” tandas Wiwit. (RO/Z-10)
ILUNI UI dianggap unik karena memiliki tiga stakeholder sekaligus yaitu akademisi di kampus, di dunia industri dan mahasiswa sebagai SDM masa depan.
Pemikiran Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo sebagai fondasi penting dalam membentuk arah kebijakan ekonomi dan keberpihakan Presiden Prabowo Subianto terhadap rakyat kecil.
Gerakan nasional ini diluncurkan langsung Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan PKKMB UI 2025.
IKATAN Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) akan menggelar Pemilihan Langsung (Pemila) Ketua Umum ILUNI UI periode 2025–2028 pada 23–24 Agustus 2025 secara elektronik (e-vote)
Ivan meyakini setiap alumni UI layak mendapatkan dukungan yang nyata agar bisa melangkah lebih jauh.
Apabila aset UI dikelola secara produktif akan dapat membantu subsidi bagi Uang Kuliah Tunggal atau UKT bagi mahasiswa.
Program beasiswa ini adalah bentuk penghormatan UBSI terhadap nilai-nilai spiritual yang menjadi fondasi karakter bangsa.
Antusias membaktikan diri terjun ke desa, mahasiswa berbagai perguruan tinggi patahkan citra negatif Gen Z. Seperti apa cerita kiprah mereka?
Itu merupakan wujud nyata kolaborasi atau kerjasama perguruan tinggi dan masyarakat untuk mengangkat potensi lokal.
Mahasiswa diajak untuk memahami konsep dasar pengelolaan keuangan pribadi, pentingnya perencanaan keuangan sejak dini, serta mengenali risiko dan peluang dalam dunia keuangan digital.
Harimurti menambahkan ketidakpastian hukum ini dapat dilihat dari data empiris yang menunjukkan adanya variasi putusan pengadilan dalam memaknai Pasal 31 UU No 24 Tahun 2009.
Pameran ini merefleksikan bagaimana gagasan mahasiswa mulai bergema di luar ruang kuliah dan memasuki industri, komunitas, dan budaya yang lebih luas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved