Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) cukup terpenuhi di daerah-daerah. Penanganan rabies ada dua tahap dalam penanganannya hewan pembawa rabies sekitar 95% dari anjing, kucing, dan kera.
"Vaksin rabies untuk hewan dari Kementerian Pertanian sudah membeli 200 ribu dosis vaksin dan dukungan khusus di Bali juga sebanyak 200 ribu dosis dan di Nusa Tenggara Timur (NTT) 201.500 dosis karena kasusnya meningkat," kata Nadia dalam diskusi Forum Legislasi di Gedung Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa (4/7).
Untuk tahap kedua pada manusia yang digigit hewan pembawa rabies mendapatkan penanganan, ada dua yang dilakukan yakni pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) yang secara nasional memiliki 258 ribu vial.
Baca juga : 1.733 Kasus Gigitan Hewan Terjadi di Jakarta, Tak Terindikasi Rabies
"Ini tentu kita buat dari berdasarkan perencanaan tahun sebelumnya. Tentu pada pandemi menurun tapi kita gunakan rata-rata dari angka sebelumnya," ujarnya.
Baca juga : DKI Jakarta Nihil Kasus Positif Rabies
Sementara Serum Anti Rabies (SAR) Kemenkes memiliki 2.500 vial belum ditambah dengan penyediaan pada daerah-daerah yang endemis karena saat ini masih ada 25 provinsi endemis rabies yang bersumberkan APBD masing-masing.
Ia menjelaskan jika ada daerah yang kekurangan SAR atau VAR maka pusat akan menyuplai stok nasional maupun provinsi juga sudah menangani baik dari dinas kesehatan maupun dinas peternakan.
"Semoga nanti kalau ada kebutuhan tambahan bisa bersurat kepada kami mungkin kami akan menggerakkan stok nasional yang akan digerakkan ke sana. Itu untuk menjawab kasus-kasus luar biasa," pungkasnya. (Z-8)
Apakah anjing atau kucing kesayangan Anda benar-benar aman dari rabies? Ternyata tidak. Para ahli memperingatkan bahwa hewan peliharaan di rumah tetap berisiko tinggi tertular rabies
Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Kasus Rabies guna meningkatkan kesadaran serta memperkuat upaya pencegahan rabies
Ada pergeseran gejala rabies pada hewan penular, salah satunya anjing. Hal itu disampaikan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Provinsi Bali.
Hidrofobia merupakan salah satu gejala rabies yang paling parah yang dapat menyebabkan penderita panik, takut minum air, dan dapat berujung pada kematian.
Rabies adalah penyakit zoonosis yang ditularkan melalui gigitan hewan, terutama anjing, yang terinfeksi virus rabies. Penyakit ini mematikan jika tidak segera ditangani.
Rabies dapat menyebabkan kematian. Penderita akan meninggal dalam waktu 4-6 hari sejak tanda atau gejala pertama kali muncul.
Selain vaksin primer, yang wajib diberikan, orangtua juga bisa mempertimbangkan memberikan vaksinasi tambahan, misalnya vaksin influenza.
Di dua lokasi uji coba yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Banjar, cakupan vaksin PCV1 untuk pencegahan pneumonia meningkat.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved