Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
KETUA Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah mengatakan rabies merupakan penyakit akut yang menyerang saraf, disebabkan Lyssavirus yang terdapat pada air liur hewan penular rabies.
Menurutnya, penularan rabies 98% disebabkan anjing dan 2% sisanya dapat ditularkan kucing dan kera.
"Oleh karena itu, sebanyak 99% kematian akibat rabies disebabkan gigitan anjing sehingga penyakit ini populer dikenal dengan nama penyakit anjing gila," ungkapnya kepada Media Indonesia, kemarin.
Baca juga : Satu Lagi Pasien Meninggal, Korban Tewas Wabah Rabies Bertambah jadi 9 Orang
Lebih lanjut, Harif menambahkan, umumnya rabies ditularkan melalui gigitan, cakaran, dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi oleh rabies. Penularan juga dapat terjadi ketika bahan infeksius seperti spesimen air liur, otak, dan urine kontak secara langsung dengan mukosa atau luka di kulit.
Dia menegaskan, sampai saat ini belum pernah dilaporkan adanya penularan dari manusia ke manusia walaupun mungkin saja bisa terjadi.
Harif menekankan rabies dapat menyebabkan kematian. Biasanya penderita akan meninggal dalam waktu 4-6 hari sejak tanda atau gejala pertama kali muncul.
Baca juga : DKI Jakarta Nihil Kasus Positif Rabies
"Pada anak, perkembangan penyakit rabies lebih cepat kalau dibandingkan dengan orang dewasa. Sampai saat ini belum ada penanganan yang efektif untuk menyembuhkan rabies. Namun, penyakit ini dapat dicegah melalui penanganan gigitan sedini mungkin," ujar Harif.
Ciri-ciri rabies dapat dikenali dari gejala yang ditimbulkannya. Tanda/gejala yang khas terlihat pada manusia ialah takut air, takut cahaya, dan takut udara.
Lebih terperinci, tanda/gejala yang muncul terbagi menjadi empat stadium. Stadium permulaan (prodromal), pertama, lemah, lesu, tidak nafsu makan, sulit tidur, sakit kepala hebat, dan sakit tenggorok. Kedua, stadium rangsangan (sensoris) ditandai rasa panas atau kesemutan di lokasi gigitan dan cemas berlebihan.
Baca juga : Kemenkes Telah Distribusikan Ratusan Ribu Vaksin Rabies ke Daerah
Ketiga, stadium gila (eskitasi) ditandai dengan berteriak-teriak, menjambak-jambak rambut, berlari-lari, melompat-lompat, takut air, takut cahaya, takut suara, dan air liur berlebihan. Terakhir stadium lumpuh (paralisis) dengan mulut menganga, lumpuh berawal dari kaki, dan susah bernapas karena lumpuh pada otot-otot pernapasan.
Durasi waktu munculnya tanda/gejala pada manusia dapat bervariasi, menurut WHO (2007), 30-90 hari sejak terpapar oleh virus. "Tanda/gejala klinis rabies akan muncul setelah virus mencapai saraf pusat," tutur Harif.
Beberapa penanganan yang dapat dilakukan terkait dengan rabies pada manusia di antaranya pencucian luka, pemberitan antiseptik, kemudian antar korban ke rabies center (puskesmas atau RS) untuk dilakukan pencucian luka lebih lanjut dan diberikan SAR (serum antirabies) atau VAR (vaksin antirabies). SAR dan VAR bertujuan membangkitkan kekebalan tubuh terhadap virus rabies dan terbentuk antibodi yang dapat menetralisasi virus rabies. (H-2)
Apakah anjing atau kucing kesayangan Anda benar-benar aman dari rabies? Ternyata tidak. Para ahli memperingatkan bahwa hewan peliharaan di rumah tetap berisiko tinggi tertular rabies
Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Kasus Rabies guna meningkatkan kesadaran serta memperkuat upaya pencegahan rabies
Ada pergeseran gejala rabies pada hewan penular, salah satunya anjing. Hal itu disampaikan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Provinsi Bali.
Hidrofobia merupakan salah satu gejala rabies yang paling parah yang dapat menyebabkan penderita panik, takut minum air, dan dapat berujung pada kematian.
Rabies adalah penyakit zoonosis yang ditularkan melalui gigitan hewan, terutama anjing, yang terinfeksi virus rabies. Penyakit ini mematikan jika tidak segera ditangani.
Hasil pemeriksaan di lapangan tidak ada satupun kasus gigitan yang ditentukan positif rabies.
Rabies merupakan penyakit akut yang menyerang saraf, disebabkan oleh Lyssavirus yang terdapat pada air liur hewan penular rabies. Menurutnya, penularan rabies 98% disebabkan oleh anjing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved