Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KASUS orang mengalami gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus meningkat. Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Sulsel, Ardadi hingga Juni, kasus mencapai angka 3.049. Dan enam diantaranya meninggal.
Ardadi menyebutkan, kematian terjadi karena dua hal, yaitu karena masyarakat terlambat mengetahui jika mereka terinfeksi rabies, dan ada juga yang memilih tidak berobat ke layanan kesehatan tersedia, tapi memilih ke pengobatan tradisional atau dukun.
"Banyak masyarakat yang tidak atau terlambat melaporkan dirinya setelah tergigit hewan penular rabies, sehingga penanganannya juga terlambat, dan bisa mengakibatkan kematian," keluh Ardadi.
Baca juga : Cegah Rabies, Ini yang Harus Segera Dilakukan Usai Digigit Hewan Liar
Padahal menurutnya, masa inkubasi virus rabies di tubuh manusia itu cukup lama, antara 2 minggu hingga 2 tahun lamanya. Berbeda dengan inkubasi di hewan yang hanya 14 hari hingga sebulan, sehingga banyak hewan yang terinfeksi rabies cepat mati.
Baca juga : Korban Rabies di NTT Terus Bertambah
"Itu yang mengakibatkan masyarakat lalai atau abai dan lupa untuk melaporkan jika tergigit hewan penular rabies, karena masa inkubasi lama. Ditambah tingkat pengetahuan memang kurang, belum terpapar sosialisasi," lanjut Ardadi.
Dia menambahkan, mereka yang terinfeksi rabies itu, bisa ditangani setelah tergigit, meski tidak semua hewan menggigit itu menularkan virus rabies. Jika itu rabies maka setelah otot kena gigitan, maka virusnya akan ke saraf tepi, lalu ke sumsum tulang belakang lalu ke otak.
Dan ciri-ciri mereka yang terinfeksi virus rabies gampang dikenali, yaitu takut kena air, takut lihat cahaya, gelisah dan selalu merasa ketakutan. (Z-8)
Apakah anjing atau kucing kesayangan Anda benar-benar aman dari rabies? Ternyata tidak. Para ahli memperingatkan bahwa hewan peliharaan di rumah tetap berisiko tinggi tertular rabies
Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Kasus Rabies guna meningkatkan kesadaran serta memperkuat upaya pencegahan rabies
Ada pergeseran gejala rabies pada hewan penular, salah satunya anjing. Hal itu disampaikan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Provinsi Bali.
Hidrofobia merupakan salah satu gejala rabies yang paling parah yang dapat menyebabkan penderita panik, takut minum air, dan dapat berujung pada kematian.
Rabies adalah penyakit zoonosis yang ditularkan melalui gigitan hewan, terutama anjing, yang terinfeksi virus rabies. Penyakit ini mematikan jika tidak segera ditangani.
Rabies dapat menyebabkan kematian. Penderita akan meninggal dalam waktu 4-6 hari sejak tanda atau gejala pertama kali muncul.
Hasil pemeriksaan di lapangan tidak ada satupun kasus gigitan yang ditentukan positif rabies.
Rabies merupakan penyakit akut yang menyerang saraf, disebabkan oleh Lyssavirus yang terdapat pada air liur hewan penular rabies. Menurutnya, penularan rabies 98% disebabkan oleh anjing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved