Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dengan Terapi Tepat, Pasien Skoliosis Bisa Pulih dan Produktif

Eni Kartinah
28/6/2023 22:01
Dengan Terapi Tepat, Pasien Skoliosis Bisa Pulih dan Produktif
RS Premier Bintaro juga menggelar bincang sehat dengan tema " “Keep Your Spine Health for the Best Productivity” di Aula Unkris, Jakarta.(Ist)

DALAM rangka memperingati Scoliosis Awareness Month atau Bulan Kepedulian Skoliosis yang jatuh setiap tahunnya pada bulan Juni, RS Premier Bintaro bekerja sama dengan Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan tensi, gula darah sewaktu, dan asam urat.

Selain itu, RS Premier Bintaro juga menggelar bincang sehat dengan narasumber dr. Ajiantoro, Sp.OT (K) Spine yang membawakan topik mengenai “Keep Your Spine Health for the Best Productivity”.

Acara yang diadakan baru-baru ini di aula Unkris ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari perwakilan mahasiswa, dosen, karyawan Unkris, dan Badan Eksekutif Mahasiswa.

Baca juga: Ini Pentingnya Deteksi dan Penanganan Dini Skoliosis

Skoliosis merupakan kelainan yang ditandai dengan bentuk tulang belakang yang melengkung menyerupai bentuk huruf “S” atau “C”.

Untuk kelainan yang ringan tidak bergejala dan tidak tampak jelas perubahan bentuk, sedangkan yang berat bersifat progresif, tampak perubahan bentuk, rasa pegal atau nyeri pada punggung, bahkan gangguan pernapasan.

Rasa Pegal dan Gangguan Pernapasan 

Spesialis orthopedic konsultan tulang belakang RS Premier Bintaro, dr. Ajiantoro, Sp.OT memaparkan,“Dampak skoliosis antara lain dapat menimbulkan rasa pegal atau nyeri punggung setelah beraktivitas, gangguan pernapasan pada kondisi skoliosis berat, dan penampilan yang kurang baik."

Baca juga: Pertama di Asia Pasifik, Ini Kelebihan Operasi Tulang Belakang dengan Teknologi AR

"Untuk menangani scoliosis pasien disarankan memeriksakan diri ke dokter spesialis tulang belakang, untuk dilakukan pemeriksaan rontgen. Untuk penanganannya berdasarkan hasil pengukuran skoliosis pada rontgen tersebut,” kata dr.Ajiantoro.

“Apabila kurva kurang dari 25°, dapat dilakukan pemantauan rutin setiap 4-6 bulan melalui rontgen. Jika kurvanya antara 25° - 50° disarankan penggunaan brace dengan desain khusus sesuai bentuk scoliosis," jelasnya.

"Sedangkan untuk skoliosis berat yaitu dengan kurva lebih dari 50° dibutuhkan penanganan operatif yang dilakukan oleh tim multidisiplin seperti dokter spesialis tulang belakang, spesialis saraf, tim anestesi, dan staff kamar operasi,” jelas dr. Ajiantoro.

Peralatan Robotic Spine Surgery

Peralatan canggih seperti monitoring anestesi lengkap, monitoring saraf intra operatif, teknologi implan yang baik, serta Robotic Spine Surgery dapat meningkatkan keamanan dan hasil koreksi scoliosis.

Dengan Robbin, yaitu Robotic Spine Surgery yang dimiliki oleh RS Premier Bintaro, presisi dan akurasi pemasangan implan sebesar 99%, bahkan untuk kasus yang sangat sulit, kemudian resiko dan komplikasi pemasangan implan sangat minim.

Baca juga: Penanganan Skoliosis Harus Sejak Dini

CEO RS Premier Bintaro, dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MH.Kes, mengatakan,“Tindakan operasi menggunakan Robbin memiliki beberapa keuntungan dari segi biaya, yaitu Length of Stay (LoS) atau waktu rawat inap yang pendek, obat yang digunakan lebih sedikit, serta kemungkinan re-operasi lebih kecil. Sehingga ini secara cost justru lebih baik.”

Pada kegiatan ini peserta juga memperoleh Skrining Skoliosis yang dilakukan oleh tim Spine Center RS Premier Bintaro menggunakan metode Adam’s Test dengan cara luruskan tangan ke depan, lalu pertemukan kedua telapak tangan, kemudian membungkuk ke depan 90°.

Dengan deteksi dini skoliosis diharapkan intervensi sedini mungkin, sebelum kurva menjadi berat, dan bisa mencegah diperlukannya terapi operatif, juga hasil penanganan yang lebih baik, untuk non operatif maupun operatif. (Nik/S-4)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya