Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER Spesialis Anak Miza Dito Afrizal, yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan para orangtua tentang pentingnya vaksinasi bagi sistem kekebalan tubuh anak.
"Vaksinasi sangat penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh kita. Melalui vaksinasi, kita dapat melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan merespons ancaman potensial seperti virus," ujar Miza, dikutip Kamis (22/6).
Vaksinasi memiliki peran vital dalam melawan penyakit yang mengancam jiwa, karena setiap vaksin memiliki target untuk melawan penyakit yang dapat menyebabkan kematian, kecacatan, atau wabah.
Baca juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Mencanangkan Imunisasi Polio di Grha Bung Karno Klaten
Beberapa jenis vaksin yang tersedia, kata Miza, adalah vaksin hepatitis B, polio, BCG (Bacillus Calmette-Guerin) untuk tuberkulosis, HIB (Haemophilus influenzae tipe B) untuk pneumonia atau meningitis, DPT (Difteri, Pertusis (batuk rejan), dan Tetanus), dan lainnya.
Menurut dokter yang berpraktik di RSIA Tumbuh Kembang di Depok itu, vaksinasi primer melibatkan serangkaian dosis vaksin pada bayi untuk merespons antibodi awal. Misalnya, vaksin DPT diberikan pada bayi usia dua, tiga, dan empat bulan, secara berurutan.
Namun, kadar antibodi bisa menurun, sehingga diperlukan dosis penguat pada bayi usia 18 bulan dan lima tahun.
Baca juga: Daftar Lengkap Imunisasi Bayi Mulai dari Lahir, Ini Urutannya
"Pada usia sekitar 16 bulan, antibodi anak mulai turun. Sebelum antibodinya habis, kita perlu melakukan booster DPT yang biasa dilakukan di 16 bulan, atau setelah dua bulan diberikan booster maka di usia 18 bulan. Booster untuk menguatkan, bisa berkali lipat antibodinya, sehingga perlindungannya lebih kuat dan lebih panjang," jelas Miza.
"Setelah diberikan booster ini, biasanya antibodi akan mulai menurun sekitar di usia empat tahun, pada saat sekitar usia empat tahun itu mulai menurun, maka di usia lima tahun diberikan booster DPT lagi," tambahnya.
Apabila tidak melakukan vaksinasi pada usia-usia tersebut, Miza menekankan tidak ada kata terlambat dalam menjalani imunisasi. Kecuali, untuk vaksin pencegah penyakit TBC seperti BCG dan rotavirus (pencegah penularan diare) yang memiliki batasan usia.
Namun, penting untuk tidak menunda imunisasi karena dapat membuat anak rentan terhadap penyakit.
Bagi orangtua yang meragukan atau bingung dengan status imunisasi anak mereka, Miza mengimbau orangtua mengunjungi fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, klinik, atau rumah sakit.
Dengan memberikan catatan vaksinasi anak, tenaga kesehatan dapat mengevaluasi vaksin mana yang perlu dilengkapi.
Miza juga menekankan pentingnya untuk tidak menunda imunisasi karena dapat membuat anak rentan terhadap penyakit. (Ant/Z-1)
Selain vaksin primer, yang wajib diberikan, orangtua juga bisa mempertimbangkan memberikan vaksinasi tambahan, misalnya vaksin influenza.
Di dua lokasi uji coba yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Banjar, cakupan vaksin PCV1 untuk pencegahan pneumonia meningkat.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
Imunisasi tidak dapat diberikan kepada anak berkebutuhan khusus apabila dia memiliki gangguan medis kontra indikasi.
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Vaksinasi influenza memang tidak menjamin anak bebas dari flu sepenuhnya, namun dapat mencegah gejala menjadi berat atau komplikasi serius.
PBB memperingatkan kesenjangan imunisasi semakin melebar, karena maraknya misinformasi dan pemangkasan drastis bantuan internasional.
Salah satu kendala utama dalam mencapai target IDL di Pangkalpinang adalah masih adanya penolakan dari sebagian masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved