Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SAAT menghadiri Jakarta Marketing Week (JMW) 2023 di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu (14/6), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, berbicara mengenai pemberdayaan perempuan.
Menteri PPPA mengatakan perempuan yang berdaya adalah ketika perempuan mengenali dirinya dan bisa menggunakan potensinya untuk berperan di tengah masyarakat.
Namun untuk bisa menjadikan seluruh perempuan Indonesia agar dapat berdaya, bukanlah hal yang mudah.
Baca juga: Puteri Komarudin Dorong Peningkatan Kepemimpinan Perempuan dalam Struktur Parlemen
Seluruh lapisan masyarakat perlu memberikan dukungannya dan perlu dibudayakan mulai dari inti terkecil masyarakat yaitu keluarga.
Indeks Pembangunan Perempuan di Indonsia Masih Rendah
Sayangnya, menurut data yang dipaparkan oleh Kementerian PPPA, indeks pembangunan perempuan di Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan 10 negara-negara di ASEAN, Indonesia hanya mencapai ranking ke-9.
Ditemui di acara yang sama, Yenny Wahid, selaku aktivis perempuan, turut menyampaikan bahwa agenda pemberdayaan perempuan tidak lepas dari peningkatan kesetaraan gender.
"Kesetaraan gender bukan hanya sekedar konsep, namun perlu dipraktekkan mulai dari keluarga," kata Yenny.
Baca juga: Representasi Perempuan di Parlemen Penting Selesaikan Masalah Multidimensi
"Orang tua baik ayah dan ibu memiliki peran yang sama besar sehingga anak-anak sedari kecil memiliki role model bagaimana orang tuanya saling bekerja sama dan menghargai satu sama lain," jelasnya.
Pelibatan perempuan dalam masyarakat perlu difasilitasi agar dapat menemukan suara mereka.
Salah satu pelibatan perempuan yang dapat berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat tentunya pada aspek ekonomi.
Pelaku UMKM Perempuan Miliki Potensi Besar
Saat ini pelaku UMKM di Indonesia 64% adalah perempuan. Ini menunjukkan potensi yang amat besar dan perlu dikembangkan bersama.
Baca juga: Harapan Kebangkitan Peran Perempuan di Indonesia
Menanggapi hal tersebut, Dolly Susanto selaku Chief Sales Officer & Direktur Home Credit Indonesia, yang turut berpartisipasi dalam sesi women empowerment di JMW, memaparkan, “Kontribusi kami terhadap kemajuan ekonomi terletak pada aspek inklusi dan literasi keuangan."
"Kami berkomitmen untuk memberikan akses dan edukasi keuangan yang baik termasuk kepada para perempuan," ujar Dolly.
"Contohnya saja saat ini di momen persiapan tahun ajaran baru, kami turut mendukung para orang tua khususnya Ibu yang ingin mendukung edukasi anaknya melalui keterbukaan akses pembiayaan untuk cicilan laptop misalnya,” jelasnya,
Lebih lanjut Dolly juga menyampaikan bahwa tidak hanya berfokus kepada konsumen, namun Home Credit turut berkomitmen untuk mengembangkan potensi karyawan mereka.
Baca juga: Sandiaga Apresiasi OK OCE Dampingi Wirausaha Perempuan di Depok
Dari 6.000 sales agent Home Credit, sekitar 95% nya adalah perempuan. Mereka dibina untuk dapat menemukan potensi mereka dan mengejar karir impian mereka.
"Apalagi mereka merupakan garda terdepan Home Credit tidak hanya untuk memberikan produk keuangan terhadap pelanggan namun juga sebagai financial advisor," terangnya.
“Di Home Credit kami memiliki 8 kualitas kepemimpinan, dua di antaranya adalah thinking big dan entrepreneurship. Sehingga seluruh karyawan kami, apalagi perempuan, kami harapkan untuk punya ambisi yang besar, punya mimpi. Dan mewujudkannya dengan kerja keras serta percaya diri yang tinggi,” tutup Dolly. (RO/S-4)
Anak Indonesia yang merupakan generasi masa depan yang penuh potensi. Mereka tumbuh di era dimana teknologi dan internet menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Bintang memberikan paket pemenuhan kebutuhan spesifik bagi anak guna memastikan pemenuhan kebutuhan dasar, pendidikan, dan pengasuhan mereka terpenuhi secara optimal.
"Perempuan berpotensi besar terhadap pertumbuhan ekonomi jika diberikan kesempatan luas dan dukungan yang baik."
Perempuan adalah penopang hidup bangsa yang jumlahnya mengisi setengah dari total penduduk Indonesia bahkan hampir setengah dari populasi dunia
Bintang menambahkan sudah sepantasnya semua pihak memberikan rasa empati yang besar terhadap korban dan keluarganya.
Pengungsi anak dan perempuan korban bencana Semeru harus dipenuhi hak-haknya dan mendapatkan perlindungan khusus dari risiko bencana, mendapatkan kebutuhan dasar dan spesifik.
Martha merasa miris bahwa budaya menganyam saat ini sudah makin ditinggalkan, terutama di daerahnya.
Remaja perempuan yang potensial perlu mempersiapkan diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa kini.
Sebagian UMKM yang dipimpin perempuan masih menghadapi sejumlah tantangan. Peningkatan literasi digital dan finansial berperan penting untuk membantu mereka.
Perempuan diharapkan bisa mandiri secara finasial dan mampu berdaya guna sehingga dapat menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup.
PELUNCURAN kanal Jelita di Mediaindonesia.com mendapat tanggapan positif dari sosok-sosok perempuan tangguh dan berprestasi di Indonesia.
Ia memasarkan produknya secara online dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved