Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi menegaskan bahwa Pancasila bisa menyelamatkan kemajemukan Indonesia walaupun terdiri atas banyak perbedaan di dalamnya.
Karena itu, dia menilai peringatan Hari Lahir Pancasila menjadi pengingat bagi bangsa Indonesia akan pentingnya Pancasila sebagai falsafah bangsa yang menyatukan semua suku, golongan, dan kepercayaan.
"Kalau kita berkaca ke negara-negara Arab, bisa dikatakan mereka yang terdiri atas satu suku, bahasa, satu hamparan, dan satu daratan, tapi ternyata mereka tidak bisa berhimpun dalam satu negara yang utuh," kata Islah seperti dilansir Antara di Jakarta, Rabu (7/6).
Dia menjelaskan bahwa kecintaan bangsa Indonesia terhadap Pancasila sebagai falsafah negara tidak boleh luntur. Hal itu, menurut dia, perlu diingat karena Pancasila adalah titik awal bersatunya seluruh bangsa Indonesia dengan segala kemajemukan.
Oleh karena itu, Islah menilai relevansi Pancasila dalam menjawab tantangan berbagai zaman tidak perlu dipertanyakan lagi.
"Tentu saja, Pancasila masih sangat relevan untuk dijadikan sebagai falsafah dasar dan ideologi negara. Dalam bahasa Belanda adalah grondslag," ujarnya.
Baca juga: Persoalan Anak Putus Sekolah Harus Diatasi Bersama
Islah mencontohkan negara-negara yang sedang berkonflik seperti di Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah, atau Amerika Selatan disebabkan tidak punya satu konsep tunggal yang bisa mengikat semua warga negara di negaranya untuk saling menghargai martabat warga negara tanpa harus melihat latar belakang.
Selain itu, dia menyoroti keterlambatan Indonesia dalam menanggulangi masuknya ideologi transnasional. Islah menilai pemerintahan yang lalu cenderung menyepelekan masalah tersebut, bahkan organisasi HTI justru diberikan ruang dan dilegalisasi.
Islah menjelaskan HTI mendeklarasikan berdirinya kelompok mereka pada 2007 di Gelora Bung Karno (GBK).
"Pada masa pemerintahan di bawah presiden sebelumnya, tidak ada yang mau bergerak, padahal gerakan-gerakan kelompok radikal ini sudah terlanjur mendapatkan ruang," katanya.
Dia mengatakan penanggulangan radikalisme dan ekstremisme, termasuk yang ingin mengganti Pancasila sebagai falsafah Indonesia bukan hanya tugas masyarakat, namun menjadi tugas negara untuk mencerahkan masyarakat dan memberikan penguatan siapa pun yang moderat untuk mau bergerak.
Islah menilai pergerakan yang dibutuhkan mulai dari tataran akar rumput dan utamanya bergerak ke dunia pendidikan karena gerakan-gerakan pengusung khilafah ini bergerak pada tataran akademis. (Ant/I-2)
Salah satu alasan di balik usulan penyempurnaan konstitusi, yakni terkait dengan pemantapan ideologi Pancasila.
MOMEN Mei-Juni penting untuk disegarkan kembali.
Reformasi KUHAP harus lepas dari warisan kolonial dan menjadikan Pancasila sebagai asas utama hukum acara pidana.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
DALAM rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, politikus PDI Perjuangan Ancilla Hernani menggelar Festival Pancasila dan Pekan Kebudayaan Daerah di Kota Metro, Lampung, Rabu (4/6).
PADA 1 Juni bangsa Indonesia memperingati hari lahir Pancasila. Sebagai filosofi, dasar dan ideologi negara, sudah sepantasnyalah hari lahir Pancasila diperingati secara nasional.
Peringatan inI menjadi refleksi akan peran PNM dalam pembangunan nasional.
Ketua DPD Sebut Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun Ini Spesial, Ini Alasannya
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta seluruh pejabat untuk tidak hanya menjadikan Pancasila sebagai mantra dan slogan. Ketua Umum Partai Gerindra itu ingin pejabat mengaplikasikan
Di tengah tantangan global dan era yang penuh ketidakpastian, nilai-nilai Pancasila menjadi kompas moral dan kebangsaan yang harus terus dijaga.
pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto pada puncak peringatan hari lahir Pancasila jadi wujud kenegarawanan kedua tokoh bangsa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved