Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasikan sekitar 80 juta orang di seluruh dunia, menggunakan kursi roda. Artinya, jumlah ini mewakili 1% populasi manusia di seluruh Dunia.
WHO juga ikut merinci, bahwa dari angka tersebut, pengguna kursi roda terbanyak berasal dari kelompok usia 65 tahun ke atas. Namun, beberapa kelompok juga rentan menjadi pengguna kursi roda, seperti korban kecelakaan, korban kekerasan, dan juga penyakit yang tak terlaporkan.
Oleh karena itu, WHO mendorong setiap negara untuk mampu memberikan akses bagi para pengguna kursi roda. Terutama, bagi negara berpendapatan rendah dan menengah. Sebab, kelompok negara tersebut mencatatkan persentase terendah dalam aspek andil kursi roda bagi penggunanya.
Baca juga: Jemaah Lansia Bisa Sewa Skuter dan Kursi Roda di Masjidil Haram
“Investasi di kursi roda merupakan investasi yang bisa mendorong masa depan yang lebih baik. Dan keputusan ini berada di tangan kita, untuk memastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengejar mimpinya,” ungkap Asisten Direktur Jenderal WHO Hanan Balkhy, dikutip dari laman WHO, Selasa (6/6).
Hanan menambahkan bahwa kursi roda yang sesuai standar, dapat mendorong optimalisasi kesehatan fisik maupun mental. Sebab, bagi pengguna kursi roda, penggunaannya menjadi sangat krusial dan merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Bisa Ditangkap, Jemaah Haji Diimbau Hindari Jasa Kursi Roda Ilegal
Dalam panduannya, WHO menyebut bahwa kursi roda yang pantas adalah, kursi roda yang dapat menyesuaikan kebutuhan dan juga kondisi lingkungan penggunanya, menghadirkan ukuran yang sesuai dan dapat mendukung fungsi postural tubuh, aman dan tahan lama, dapat diakses dengan mudah, dan memiliki harga yang terjangkau.
Penggunaan kursi roda yang tidak pantas atau tidak sesuai, dapat menurunkan kondisi kesehatan dan mobilitas. Selain itu, penggunaannya bahkan dapat meningkatkan resiko komplikasi, cedera pada sumsum tulang belakang yang dapat berakhir pada kematian. (Z-10)
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Pentingnya tanda identifikasi bagi penyintas disabilitas tak nampak karena sering kali mereka tidak mendapatkan perlakuan khusus saat di ruang publik maupun transportasi umum.
Penghargaan ini menjadi simbol apresiasi atas dedikasi dan kontribusi Reda Manthovani dalam pengembangan dan promosi olahraga taekwondo, khususnya untuk komunitas disabilitas.
PELUANG kerja bagi penyandang autisme di Indonesia masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya orangtua mengalami kebingungan mencari pekerjaan untuk anaknya yang autisme.
Agni Project adalah inisiatif pemberdayaan penyandang disabilitas di Yogyakarta yang terinspirasi dari komunitas UMKM kreatif di kota asal Tiara.
Ia menegaskan pentingnya menjadikan keberpihakan terhadap penyandang disabilitas sebagai gerakan nyata, bukan sekadar retorika.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Samoa, Nauru, dan Tonga masuk dalam daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Simak data terbaru dari WHO.
Laporan WHO terbaru menyebutkan bahwa mulai pertengahan April 2025 sirkulasi varian LP.8.1 mulai berkurang dan varian baru NB.1.8.1 meningkat, yang diberi nama varian Nimbus
AKHIR Mei yang lalu peningkatan kasus covid-19 kembali terjadi di Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, Hongkong, dan Malaysia. Banyak negara juga mulai bersiap.
TERJADI lonjakan kasus covid-19 di berbagai negara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus Covid-19.
Otoritas kesehatan terkemuka AS dan Argentina juga meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai ‘sistem kesehatan internasional alternatif’ yang terpisah dari WHO.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved