Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan adanya fenomena iklim El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).
Menanggapi itu, pakar iklim dari Universitas Gadjah Mada Emilya Nurjani mengungkapkan, untuk mengantisipasi potensi kekeringan di sejumlah daerah, perlu dilakukan pemanfaatan sumber air secara efektif dan efisien.
"Perlu adanya prioritas pemanfaatan sumber air tersedia untuk keperluan air baku untuk air bersih. Misalnya air tanah digunakan untuk kebutuhan air domestik, irigasi menggunakan air permukaan sungai dan waduk atau embung, menampung air hujan jika masih turun hujan," kata Emilya saat dihubungi, Selasa (6/6).
Baca juga: Sembilan Kecamatan di Kabupaten Malang Rawan Kekeringan
Selain itu perlu membuat embung atau penampung air hujan untuk kebutuhan jangka pendek. Air hujan yang masih ada ditampung ke dalam embung yang bermanfaat sebagai ketersediaan air untuk tanaman dan pengisian air tanah tidak tertekan.
"Selain itu pembuatan penampungan air hujan (PAH) dengan bentuk tandon untuk kebutuhan rumah tangga ataupun sumur resapan. Itu bermanfaat mengisi air tanah tidak tertekan dan menaikkan tinggi muka air tanah," beber dia.
Baca juga: Kekeringan Mulai Landa Sejumlah Kawasan di Pantura Jawa Tengah
Emilya menegaskan bahwa kelembaban tanah yang cukup tinggi akan mengurangi potensi terbakarnya lahan atau hutan. juga meningkatkan potensi hidup tanaman.
"Selain itu melakukan perlindungan sumber air yang tersedia. Melakukan konservasi telaga di daerah karst, konservasi mata air di lereng gunung atau bukit dan tekuk lereng," beber dia.
Langkah mitigasi lainnya ialah dengan penanaman pohon di daerah-daerah marginal dan daerah resapan air untuk meningkatkan fungsi hidrologis.
"Banyaknya pohon meningkatkan proses transpirasi yang menghasilkan uap air sebagai bahan pembentukan awan-awan kecil atau cloud forest," jelas dia.
Ia menjelaskan, El Nino dan La Nina atau ENSO merupakan fenomena iklim di Samudra Pasifik yang disebabkan oleh anomali suhu permukaan laut antara pantai barat Amerika hingga wilayah barat Samudra Pasifik di bagian timur.
Adapun, Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan fenomena yang mirip di Samudra Hindia, pantai barat Sumatra hingga pantai timur Afrika.
Implikasi dari El Nino menyebabkan uap air di wilayah barat Samudra Pasifik termasuk Indonesia dibawa ke wilayah timur Samudra Pasifik yang lebih hangat, menyebabkan potensi pembentukan awan dan peluang terjadi hujan tinggi di wilayah ini.
"Akibatnya pembentukan awan di Indonesia dan wilayah sekitarnya berkurang, sehingga berpotensi mengalami kekeringan ditambah saat ini Indonesia memasuki musim kemarau karena adanya monsun Australia," ucap dia.
Emilya menjelaskan, data prediksi yang dikeluarkan oleh NASA, sejak tahun 2020 hingga sekarang indeks IOD bernilai negatif berdampak kekeringan di sebagian wilayah Indonesia tetapi pada saat yang sama (tahun 2020 hingga 2023 awal) Indonesia mengalami La Nina, yang membawa hujan, sehingga dampak IOD negatif tidak terlalu dirasakan.
"Prediksi dari BOM Australia memperlihatkan indeks negatif SOI (El Nino) mulai bulan Maret hingga sekarang. Nilai ini mirip kondisi EL Nino tahun 2015-2016 yang menyebabkan Karhutla di banyak wilayah Sumatra dan Kalimantan," ucap dia. (Ata/Z-7)
Capaian yang diraih pada 2023 itu berwujud sistem penampungan air hujan yang menghasilkan penghematan air sebesar 31% di Lippo Mall Puri dan 35% di Sun Plaza.
PEMERINTAH harus membuat terobosan untuk mendapatkan air bersih secara berkelanjutan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Sekolah Ilmu Lingkunan UI ciptakan teknologi pengolah air hujan
Lima konsep restorasi sungai ditawarkan, yakni restorasi hidrologi, restorasi ekologi, morfologi, sosial ekonomi, serta restorasi kelembagaan dan peraturan.
Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (UI) membangun sistem pemanenan air hujan (PAH) di Muara Gembong,
Vinilon membangun sistem perpipaan dari hulu ke hilir dan sarana air bersih yang memadai sepanjang 4,5 km di Desa Banuan, Nusa Tenggara Timur.
210 pondok pesantren di wilayah Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur menunjukkan bahwa hanya 54% pesantren yang memiliki akses terhadap air bersih yang layak,
Tujuannya untuk menarik investasi asing dari beberapa negara, seperti Turki, Tiongkok, dan Eropa yang memiliki minat berinvestasi di bidang air di Tanah Air.
Selama bertahun-tahun, masyarakat di wilayah Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen sangat bergantung pada suplai air donasi dari perusahaan yang berada di sekitar warga.
Kondisi ini menuai keluhan dari warga. Rani, 36, warga Perumahan Taman Raya, mengaku kesulitan menjalani aktivitas sejak pagi lantaran air di rumahnya tidak mengalir.
Sungai Akelamo dan Danau Karo, dua sumber air warga Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, menunjukkan kualitas yang sangat baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved