Olah Air Hujan, Dua Mal Ini Hemat Air Hingga 30% dan Raih Sertifikat dari IFC

Lippo Mall Puri di Jakarta Barat dan Sun Plaza Medan di Sumatera Utara, dua mal milik PT Lippo Karawaci Tbk mengimplementasikan inisiatif program hijau sehingga menghasilkan efisiensi konsumsi energi sebesar 21% dan 24% atau setara dengan penanaman 182.000 pohon per tahun serta 146,000 pohon.

Capaian yang diraih pada 2023 itu berwujud sistem penampungan air hujan yang menghasilkan penghematan air sebesar 31% di Lippo Mall Puri dan 35% di Sun Plaza. Inisiatif-inisiatif ini menghasilkan penghematan biaya utilitas sebesar lebih dari Rp9 miliar dan Rp8 miliar per tahun untuk Lippo Mall Puri dan Sun Plaza.

“Komitmen mengimplementasikan tindakan hemat energi di dua flagship mal tersebut membuat Lippo Malls Indonesia mengantarkan kami memperoleh sertifikat Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) yang mengatur standar bangunan hijau dari International Finance Corporation (IFC), anggota Grup Bank Dunia,” kata Presiden Direktur PT Lippo Malls Indonesia Marlo Budiman.

Baca juga : Pemerintah Harus Buat Terobosan untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih di IKN

Sertifikasi EDGE, kata Mario, diberikan kepada bangunan yang menunjukkan efisiensi sumber daya minimal 20% dalam hal energi, air, dan energi yang terkandung dalam material dibandingkan dengan bangunan konvensional. Di Indonesia, sertifikasi EDGE dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI).

Sun Plaza sendiri merupakan gedung pertama di Kota Medan yang berhasil mendapatkan sertifikasi Green Building EDGE. Sertifikat itu diraih setelah melalui berbagai rangkaian kriteria yang cukup ketat. Di seluruh Indonesia, hingga saat ini, baru terdapat sekitar 120 gedung yang telah tersertifikasi EDGE.

“Kami menerapkan desain yang berkelanjutan dan praktik-praktik terbaik di bidang lingkungan hidup. Upaya ini merupakan bagian dari implementasi pendekatan Environmental, Social, and Governance (ESG) Lippo Malls Indonesia. Selain menghasilkan penghematan biaya namun juga berdampak besar bagi lingkungan,” kata Mario.

Salah satu implementasi pendekatan hijau itu melibatkan langsung pengunjung mal yaitu sistem pengolahan air di toilet. AIr yang digunakan untuk menyiram toilet adalah hasil olahan air hujan  sehingga limbah air yang dibuang ke lingkungan sekitar bisa diminimalisir. (X-8)