Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Imunisasi Ganda Jadi Cara Mengejar Keterlambatan Imunisasi Anak

Basuki Eka Purnama
06/6/2023 09:26
Imunisasi Ganda Jadi Cara Mengejar Keterlambatan Imunisasi Anak
Nakes memberikan imunisasi polio kepada balita dalam Bulan Imuniasi Anak Nasional (BIAN) 2023 di Posyandu Cibinong, Bogor, Jawa Barat.(ANTARA/Muhammad Adimaja)

KETUA Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) Prof Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan imunisasi ganda menjadi salah satu cara untuk mengejar keterlambatan imunisasi pada anak.

Prof Sri mengatakan imunisasi ganda dalam rangka mengejar keterlambatan imunisasi sangat bermanfaat, terutama untuk melindungi anak pada saat yang rentan.

"Imunisasi ganda artinya dua vaksin yang berbeda, kemasannya lain, tapi diberikan pada saat yang bersamaan. Dia bisa diberikan misalnya satu di paha kiri dan satu di paha kanan, yang satu IPV polio yang satu lagi DPT-HB-HIB, itu yang kita sebut imunisasi ganda," ujar Prof Sri.

Baca juga: Daftar Lengkap Imunisasi Bayi Mulai dari Lahir, Ini Urutannya

Dia mengatakan, dengan imunisasi ganda, anak-anak yang belum mendapat imunisasi secara lengkap bisa segera mengejar. 

Cara ini, kata dia, bukanlah hal baru di dalam dunia vaksinasi. Banyak negara lain yang telah menerapkan metode tersebut.

Di Indonesia, imunisasi ganda telah dimulai sekitar 2012 dengan Yogyakarta menjadi daerah percontohan. Imunisasi ganda juga pernah dilakukan di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat serta Bangka Belitung.

Baca juga: Ini Kondisi Demam Anak Pascaimunisasi yang Mengkhawatirkan

Prof Sri mengatakan metode imunisasi ganda yang dilakukan di daerah-daerah tersebut mendapat sambutan baik oleh masyarakat.

"Kita melihat di daerah-daerah itu diterima dengan baik, maka dari itu kemudian dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan di seluruh Indonesia," ucapnya.

Lebih lanjut, Prof Sri mengungkapkan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang ditimbulkan oleh imunisasi ganda juga tidak berbeda dengan imunisasi tunggal.

Oleh karena itu, dia pun mendorong agar metode imunisasi ganda bisa lebih disosialisasikan kepada masyarakat agar upaya untuk mengejar keterlambatan imunisasi pada anak bisa berjalan maksimal.

"Jadi ini adalah sesuatu yang di Indonesia masih baru sehingga perlu suatu sosialisasi. Imunisasi ganda ini cukup aman dan KIPI-nya juga tidak bertambah," ujar Prof Sri.

Selain imunisasi ganda, cara lainnya yang bisa dilakukan untuk mengejar keterlambatan imunisasi pada anak adalah pemberian vaksin kombinasi. 

Vaksin kombinasi adalah vaksin yang mengandung sejumlah antigen penyakit yang diberikan dalam satu kali suntikan. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya