Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGUSAHA sukses asal Jakarta yang juga pemerhati ketenagakerjaan, Fransiscus Go, mengajak mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) untuk mulai melirik dunia usaha mandiri dalam rangka menghadapi era keterbukaan informasi digital saat ini.
Hal itu disampaikan Fransiscus saat menyampaikan mata kuliah wirausaha kepada para mahasiswa di kampus tersebut, Jumat (26/5) siang.
Dalam agenda itu, Fransiscus menyampaikan materi terkait strategi menjadi pengusaha handal.
Baca juga: Sukarelawan Ini Perkuat Peran Perempuan Untuk Berwirausaha di Pontianak
"Kita, hari ini, dihadapkan pada tantangan besar yang terjadi di tengah masa transisi dari era konvensional ke era digital. Juga dari era masa lalu ke era masa depan. Bicara masa depan, tergantung pada keputusan yang kita ambil hari ini. Kelompok milenial, harus peka dan punya analisis tajam untuk menjadi pribadi yang sukses di esok hari," ujar pria yang akrab disapa Frans itu, Jumat (26/5).
Frans menambahkan, di satu sisi, era digital itu telah mendisrupsi kebiasaan lama yang jelek di tengah masyarakat seperti tradisi malas, tidak inovasi, bergantung pada orang lain, dan lain-lain.
Di sisi lain, jelas Frans, era digital merupakan sebuah peluang emas dan sangat positif, misalnya dalam hal kecepatan dan ketangkasan milenial untuk menciptakan atau menangkap kesempatan.
Baca juga: Delta Dunia Group Tingkatkan Keterampilan Siswa SMK Lewat Program Pelatihan
"Tentu warisan yang baik itu harus dijaga dan ditingkatkan, tapi kita jangan terjebak dengan perangkap masa lalu. Karena bagaimana pun perkembangan zaman akan terus menggerus karya karya masa lalu itu," ujarnya.
"Generasi muda itu sekarang dipicu untuk mendongkrak kreativitas membuka peluang baru, usaha baru untuk menyiapkan masa depan. Kemudian kecerdasan membaca peluang yang akan muncul pada waktu yang akan datang. Karena saat ini semuanya sudah sangat terbuka, sehingga setiap orang mempunyai kesempatan dan peluang yang sama," lanjutnya.
Kegiatan Frans itu merupakan program Ikatan Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam wadah KAMAJAYA Business Club yaitu agenda dengan mengumpulkan para alumni lintas fakultas yang sudah terjun sebagai praktisi entrepreneur dan intrapreneur untuk berbagi pengalaman praktis dalam seminar kewirausahaan kepada para mahasiswa UAJY.
Frans, yang juga pengurus alumni Kamajaya Bussines Club, menuturkan mahasiswa sebagai kelompok milenial ini harus mulai menguasai pengetahuan terkait bagaimana menyiapkan dan membangun usaha alias menjadi wirausaha baru.
Pasalnya, lanjut Frans, untuk memulai bisnis harus ditopang berbagai hal mulai dari perizinan, modal dan sumber daya manusia (SDM).
"Sebenarnya bisa dimulai dari bisnis pribadi skala kecil, kemudian perlahan berjalan membentuk bisnis berbadan hukum sesuai dengan skala bisnis, kepentingan bisnis dan hukum yang berlaku," ujarnya.
Frans menambahkan, pada tahap awal tersebut perlu dilakukan analisa. Misalnya value proposition tergantung bisnis yang dipilih dan lain-lain. Terkait bisnis berbadan hukum atau tidak berbadan hukum, dikembalikan lagi kepada kepentingan pelaku bisnis tersebut.
"Contoh bisnis badan hukum ya seperti Koperasi, Yayasan, BUMN, BUMD, Perseroan terbuka, terbatas atau perorangan. Yang nonbadan misalnya Firma, CV, Persekutuan Perdata dan perhimpunan. Tapi itu semua, yang wajib dilakukan adalah pemisahan kekayaan, legalitas Kementerian Hukum dan HAM dan menentukan subjek hukum," ungkapnya.
Yang tidak kalah penting, kata Frans, adalah praktik perlindungan terhadap usaha yang sedang atau akan dijalankan. Misalnya, selalu membuat perjanjian tertulis dengan karyawan, mitra atau pihak pihak yang diperlukan, mentaati peraturan terkait perizinan dan mempatenkan jenis usaha melalui Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) agar tidak melanggar atau dilanggar orang lain.
Pada kesempatan tersebut, Frans juga mengupas tuntas terkait dengan organisasi perusahaan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, mulai dari membedah regulasi perihal usaha dengan badan hukum dan non badan hukum hingga tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) struktur organisasi perusaahan, RUPS dan lain-lain.
"Pengetahuan ini penting dimiliki kelompok milenial adik-adik kita di UAJY ini, karena besok mereka lah yang akan bersaing dengan pengusaha pengusaha kelas dunia. Sehingga sudah pasti mereka harus menguasai produk konvensional seperti regulasi dan semacamnya, juga harus menguasai produk digital seperti Multimedia, Metaverse, Artificial Intellegence (AI) dan lain-lain," ungkap Frans. (Z-1)
UNIVERSITAS Siber Asia (UNSIA) masuk sebagai 100 besar universitas terdepan dalam bidang inovasi di dunia dalam daftar The World University Rankings for Innovation (WURI) 2025.
Magister Data Sains Universitas Mercu Buana merupakan program unggulan yang adaptif terhadap disrupsi digital dan relevan terhadap kebutuhan industri.
WAKIL Rektor Bidang Mutu dan Kerja Sama Universitas Paramadina, Iin Mayasari, mengatakan bahwa perguruan tinggi sedang mengalami tekanan yang cukup tinggi karena tuntutan untuk publikasi.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Program ini mengedepankan pembelajaran berbasis pada pengalaman lewat proyek nyata mitra industri serta lembaga.
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
SANDINATION berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara (YIS) kembali menghadirkan program SI IKLAS (Sahabat Sandi Naik Kelas) Rocket 5.0.
Tujuan utama akademi ini adalah mencetak talenta-talenta muda yang siap bersaing di berbagai bidang, baik di dunia profesional, industri kreatif, maupun wirausaha.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PJI Company of the Year Competition menjadi panggung bagi 12 perusahaan siswa SMA dan SMK terbaik di Indonesia untuk menampilkan inovasi bisnis berbasis keberlanjutan.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Pekan Nasional Mengajar diselenggarakan di 58 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di berbagai wilayah Indonesia, melibatkan sedikitnya 1.740 siswa untuk menumbuhkan semangat wirausaha
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved