Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PT. Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group), melalui anak usahanya, PT. BISA Ruang Nuswantara (BIRU), Kamis (25/5), meresmikan kerja sama program pelatihan dan kewirausahaan dengan lima Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Tengah disaksikan Pemerintah Daerah Surakarta.
Melalui produk BISA Ruang Vokasi (BRV) yang fokus pada praktik kerja, serta produk Karya BISA (KRB) dengan fokus kewirausahaan.
BIRU berkomitmen secara jangka panjang untuk meningkatkan pengetahuan akademis, keterampilan, serta karakter siswa SMK yang dibutuhkan industri pertambangan dan dunia usaha, secara khusus, dan pembangunan generasi masa depan Indonesia, secara umum. U
Baca juga: 2022 Jadi Tahun Terbaik Kinerja PT. Delta Dunia Makmur Tbk
Untuk memperkuat eksistensi BIRU di Jawa Tengah, BIRU bekerja sama dengan lima SMK yaitu, SMKN 1 Klego (Boyolali), SMK Kristen Pedan (Klaten), SMK Pancasila (Solo), SMK Warga (Solo), dan SMK Tunas Harapan Pati (Pati).
Pada gelombang pertama produk BRV dan KRB di 5 SMK tersebut, BIRU memberikan pelatihan kepada total 150 siswa siswi SMK selama 1 tahun.
Penyerapan Tenaga Kerja Lulusan SMK
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Surakarta, Drs. Teguh Prakosa, mengatakan “Penyerapan tenaga kerja bagi alumni SMK berarti tidak hanya menciptakan pendapatan bagi alumni SMK, tapi juga membantu perekonomian daerah."
"Peran inilah yang membuat SMK menjadi sektor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Di sisi lain, pendidikan SMK merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas SDM, untuk itu SMK harus mampu menghasilkan lulusan yang bermutu dan siap kerja," jelasnya.
Baca juga: Delta Dunia Makmur Catatkan Total Pendapatan USD1,554 Miliar dan Naik 71%
"Saya mengucapkan selamat atas diluncurkannya platform pembelajaran berbasis industri, semoga mampu membawa dampak positif untuk kemaslahatan bersama," ujar Teguh.
"Sudah seharusnya dunia usaha maupun industri dapat bekerja sama dengan membantu sarana dan prasarana yang memadai bagi SMK," jelasnya.
Pengembangan dan Pelatihan Berbasis Industri
"Terima kasih kepada BIRU yang menjadi mitra, sudah memberikan kontribusi nyata, salah satunya melalui produk BISA Ruang Vokasi yang menjadi pengembangan dan pelatihan berbasis industri ini," tambah Teguh.
Komisaris BIRU Dian Andyasuri, mengatakan, “BIRU, yang didirikan Delta Dunia Group di 2023 telah menjadi anak perusahaan sosial inovatif yang berfokus pada pendidikan vokasional, pengelolaan limbah, dan daur ulang."
"Lahirnya BIRU merupakan komitmen jangka panjang Delta Dunia Group terhadap inisiatif environment, social, and governance (ESG) yang tidak terpisahkan dari operasional perusahaan," ucapnya.
Baca juga; Delta Dunia Makmur Umumkan Pembaruan Kontrak dengan Australia Senilai AU$550 Juta
"BIRU memiliki dua produk unggulan yakni, BISA Ruang Vokasi (BRV) dan Karya BISA (KRB) yang keduanya berfokus pada pengembangan pelatihan berbasis industri dan kewirausahaan," ujar Dian.
"Kami berkomitmen untuk terus memperluas produk ini dan bekerja sama dengan sebanyak mungkin SMK di seluruh Indonesia," katanya.
"Tentunya, kami juga akan terus bersinergi dengan berbagai instansi pemerintah terkait serta industri lokal multi sektor untuk mencapai tujuan tersebut,” jelas Dian.
BRV merupakan produk pelatihan kompetensi berbasis industri yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan keterampilan lulusan SMK agar sesuai dengan kebutuhan industri.
KRB mendorong kolaborasi pembuatan produk alat-alat industri sesuai standar, seperti palu Alugoro dan controller Pasopati.
Hasil penjualan produk industri KRB mensubsidi pembiayaan program BRV, sehingga memberikan akses pembelajaran yang lebih luas dan terjangkau.
Penandatangan kerja sama dengan SMK di Jawa Tengah kali ini adalah perluasan produk BRV dan KRB yang sudah dilaksanakan sejak 2018.
Baca juga: Puan Maharani: Pemerintah Harus Jembatani Lulusan SMK dengan Pelaku Industri
Hingga saat ini, BRV telah bekerja sama dengan 23 SMK dan KRB telah bekerja sama dengan 4 SMK.
BIRU menargetkan program-programnya akan mencakup 44.000 peserta didik, 2.500 penerima beasiswa, dan 2.000 peserta pengembangan kompetensi guru hingga 2027 mendatang.
Direktur Utama BIRU, Kristiyanto Widiyawan, mengatakan “Kedua produk kami merupakan bentuk kontribusi BIRU terhadap program pemenuhan tenaga kerja terampil yang siap diserap industri dan melatih siswa menjadi wirausahawan."
"BIRU menjadi salah satu solusi yang mengoptimalkan link and match antara dunia pendidikan dan industri," katanya.
"Saat ini BIRU telah berkolaborasi dengan PT Bukit Makmur Mandiri Utama, Yayasan Darma Bakti Berau (PT Berau Coal), Ithaca, Universitas Sebelas Maret (UNS), serta pelaku industri kecil menengah (UKM). Sinergi yang optimal dalam ekosistem ini akan membuka akses lebih luas bagi siswa SMK,” papar Kristiyanto. (RO/S-4)
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan sumber daya manusia (SDM) nasional.
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Program MMSGI dinilai mendorong kemandirian ekonomi masyarakat adat Dayak Kenyah, di Desa Lung Anai Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility, dengan fokus pada pencapaian ESG perusahaan dalam kerangka SDGs PBB.
Pupuk Kaltim perkuat program TJSL untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
PT Astra Agro Lestari mendorong peran pemuda dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kawasan perkebunan kelapa sawit.
SOSIALISASI Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila merupakan bagian dari sosialisasi strategis BPIP
KEMENTERIAN Agama RI dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan spiritual.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
Aspek demografis ialah wilayah kajian yang kompleks karena di dalamnya kita berhadapan dengan jumlah, persebaran, dan perpindahan penduduk.
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
MARI kita mulai dengan pertanyaan apakah mungkin ada sekolah rakyat tanpa rakyat yang menjadi subjek?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved