Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Punya kulit gelap tidak perlu minder. Ternyata, itu ada kelebihannya tersendiri. Dokter spesialis kulit dan kelamin I Gusti Nyoman Darmaputra mengungkapkan orang yang memiliki kulit gelap tau swao matang lebih tahan terhadap cuaca panas ekstrem dibandingkan orang berkulit putih.
"Kulit gelap atau sawo matang cenderung lebih tahan terhadap panas karena secara alami sudah ada sel melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut, dan mata) dari melanosit (sel penghasil melanin) sebagai tabir surya yang melindungi," ujar Darmaputra di Jakarta, Kamis (27/4).
Ia menjelaskan bahwa, pada orang berkulit gelap, melanosom atau tempat penghasil melanin akan memproduksi pigmen melanin yang lebih banyak. Dengan begitu, bila terkena panas, kulit akan menggelap lebih dulu sebagai bentuk proteksi.
Baca juga: Makanan Ini Bisa Bantu Anda Terhindar dari Kerusakan Kulit Akibat Sinar UV
hal tersebut, lanjutnya, tidak terjadi pada orang berkulit putih.
Oleh karena itu, orang dengan kulit putih lebih rentan dengan efek yang ditimbulkan cuaca panas ekstrem. Gejala yang ditimbulkan bisa berupa muncul kemerahan pada kulit, perih, bahkan bisa sampai melepuh persis seperti luka bakar.
Baca juga: Indeks UV di Indonesia Sedang Tinggi, Warga Disarankan Pakai Tabir Surya SPF Minimum 30
"Kalau intensitas paparan panasnya tinggi, misalnya di siang hari, efek tersebut bisa muncul," tutur pemilik klinik spesialis kulit dan kecantikan DNI Skin Center itu.
Ia pun mengimbau seluruh masyarakat untuk terus menjaga kesehatan kulit terutama saat cuaca panas ekstrem seperti sekarang. Caranya bisa dengan menggunakan pelindung standar seperti payung atau topi dan menghindari keluar rumah saat matahari sedang terik. Masyarakat juga disarankan rutin menggunakan tabir surya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. (Ant/Z-11)
Suhu yang sering kali melampaui 40 derajat Celsius menambah tantangan bagi para jemaah untuk tetap menjaga kebugaran tubuh, mengingat aktivitas fisik mereka yang padat.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Jumat, 13 Juni 2025. BMKG memperingatkan adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat melanda berbagai wilayah
Hingga Selasa (10/6) malam banjir rob merendam di Jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir masih berpotensi di tiga daerah Kudus, Jepara dan Kajen.
BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada Senin, 9 Juni 2025. Prakiraan meliputi hujan ringan hingga lebat, disertai petir, serta gangguan atmosfer
Kondisi udara tidak sehat memiliki arti merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode 12 Juni 2025. Sebagian besar kawasan ibu kota diramalkan diguyur hujan.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk hari Kamis, 12 Juni 2025. Sebanyak 38 kota besar di Indonesia diperkirakan mengalami kondisi cuaca yang bervariasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved