Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
HARI Malaria Sedunia (HMS) diperingati setiap tahun pada 25 April. Penetapan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan upaya global untuk mengendalikan hingga memberantas malaria.
Pada 2017, kematian akibat malaria mencapai 435.000. Untuk ukuran besar dampak dan kerusakannya, malaria menyebar melalui inang terkecil: nyamuk. Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk ketika parasit dari air liur nyamuk yang terinfeksi masuk ke dalam aliran darah seseorang.
Dalam satu atau dua minggu, infeksi menjadi sangat terlihat. Gejala berkembang dalam bentuk kelelahan, demam, sakit kepala, dan muntah. Dalam kasus yang paling serius, malaria dapat menyebabkan demam kuning, kejang, koma, dan kematian.
Baca juga: Dinkes Jayapura Berupaya Wujudkan Bebas Malaria pada 2030
Karenanya, penting untuk memperingati Hari Malaria Sedunia dalam upaya terus menaruh perhatian pada penyakit tersebut. Berikut penjelasan selengkapnya yang sudah dirangkum mengenai tema dan sejarah Hari Malaria Sedunia pada 25 April 2023.
Peringatan Hari Malaria Sedunia tahun ini mengusung tema, “Waktunya mewujudkan bebas malaria: investasi, inovasi, implementasi”. Dalam tema ini, WHO akan fokus pada “i” ketiga – implementasi – dan terutama pentingnya menjangkau populasi terpinggirkan dengan alat dan strategi yang tersedia saat ini.
Baca juga: RI Beri Komitmen Pendanaan Global Fund US$15,5 Juta, Pertama Kali Jadi Negara Donor
Selain itu, peringatan kali ini bertujuan meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan, dan untuk mendukung peran aktif seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan Indonesia bebas malaria pada tahun 2030.
Hari Malaria Sedunia pertama kali dimulai sebagai Hari Malaria Afrika. Hari itu telah diperingati pemerintah negara-negara Afrika sejak 2001 tetapi pertama kali diperingati pada 2008.
Sidang ke-60 Majelis Kesehatan Dunia mengubah Hari Malaria Afrika menjadi Hari Malaria Sedunia. Inisiatif ini membantu memerangi penyakit tersebut secara global.
Untungnya, dengan peralatan medis yang tepat dan tindakan pencegahan, malaria sangat dapat diobati dan dicegah. Berkat karya luar biasa dari badan amal yang luar biasa di seluruh dunia, skala kehancuran yang disebabkan oleh penyakit ini secara bertahap dapat dikendalikan.
Misalnya, pada 2018, 27 negara melaporkan kurang dari 100 kasus malaria dan berada di jalur untuk bebas malaria selama beberapa tahun ke depan.
Pada 2018, Uganda melaporkan 1,5 juta kasus lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya dan India melaporkan 2,6 juta kasus lebih sedikit selama periode waktu yang sama.
Pada 2020, dilaporkan bahwa 1,5 miliar kasus dan 7,6 juta kematian telah dihindari dalam 2 dekade terakhir karena respon global dan pengendalian penyakit.
Karena langkah-langkah fantastis yang telah dibuat dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara yang sebelumnya terkena penyakit ini telah disertifikasi untuk sekarang dinyatakan bebas malaria.
Karena itu, banyak badan amal dan organisasi, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), optimistis, dengan koordinasi dan dukungan yang tepat dari pemerintah internasional, dunia yang bebas dari malaria dapat terwujud. (Z-1)
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Kemenkes dan AstraZeneca dalam penanganan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, kanker, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi virus RSV, penyakit ginjal kronis.
MASYARAKAT diajak tanggap terhadap dampak kolesterol yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Meskipun tantangan terbesar berada di kawasan Afrika, kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia tidak boleh lengah.
Presiden RI ke-6 itu juga menyoroti wilayah Papua yang masih menyumbang 93% dari beban malaria nasional, dan menekankan pentingnya komitmen lintas pemerintahan.
MALARIA menjadi tantangan kesehatan di Indonesia, terutama di wilayah endemis. Malaria berkembang dari gejala ringan menjadi kondisi yang sangat serius
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Peneliti Harvard menemukan dua obat yang bisa membunuh parasit malaria dalam tubuh nyamuk.
BRIN kembangkan diagnosis malaria berbasis AI guna tekan kasus di Papua dan capai target eliminasi nasional 2030.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved