MASYARAKAT saat ini tengah mulai memasuki masa mudik lebaran. Meskipun cuti bersama baru dilaksanakan pada 19 April 2023 mendatang, namun beberapa orang pasti telah melakukan mudik terlebih dahulu dengan mengambil cuti agar tidak terjebak macet dan lainnya.
Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, pada masa mudik ini masyarakat harus melakukan vaksin booster dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Menurutnya, vaksin booster perlu diberikan,terutama untuk yang masuk kategori berisiko tinggi. Hal itu sesuai juga dengan rekomendasi terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga : Komisi III Apresiasi Cara Polda Banten Amankan Mudik
"Protokol kesehatan juga harus menjadi perilaku baru. Pakai masker itu jadi kebiasaan baru. Cuci tangan rutin juga. Kemudian personal hygene atau komunal hygene juga menjadi kebiasaan baru. Pemerintah juga harus memprioritaskan vaksin untuk orang-orang yang aktif dan lansia yang punya komorbid. Itu yang harus dilakukan supaya lebaran kita aman," ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (16/4).
Secara terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, masyarakat dapat melakukan vaksinasi di puskesmas terdekat. Dia memastikan ketersediaan vaksin masih mencukupi.
Baca juga : Jasa Raharja Lepas 14 Ribu Peserta Program Mudik Gratis BUMN dari Stasiun Senen
"Vaksinasi di Puskesmas. Ketersediaan juga cukup terutama untuk yang booster," kata Nadia.
Pada saat mudik ini, Kemenkes juga menyediakan posko yang terintegrasi dengan TNI dan Polri. Posko ini dikatakan akan memberikan rujukan pada rumah sakit terdekat.
Menurutnya, posko ini tidak akan menyediakan layanan tes covid-19. Namun, rumah sakit penanganan covid-19 dipastikan akan bersiaga secara penuh.
Nadia menegaskan, mudik tahun ini juga diperkirakan akan lebih masif dibandingkan tahun lalu. Namun, dia meyakini pandemi masih terkendali dan diharapkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster.
"Yuk segera vaksin booster. Tidak perlu khawatir peningkatan kasus covid-29 kemarin dan subvarian baru, tapi tetap waspada. Kalau kita merasa kerumunan terlalu padat, silakan gunakan masker karena kita tidak tahu apakah ada orang yang positif atau tidak. Jadi prinsipnya tidak perlu khawatir tapi tetap waspada," tandasnya. (Z-5)