Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KAMPANYE Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, dengan menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan.
Kali ini kegiatan dilaksanakan di wilayah Sulawesi yang diikuti siswa/siswi dari 16 SMA Negeri di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Senin (10/4).
Kegiatan diisi dengan menonton nonton bareng (nobar) tayangan video mengangkat tema “Bebas Namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial,”.
Baca juga: Cegah Cyberbullying, 4.000 Siswa SMA Ikuti Gerakan Literasi Digital
Kegiatan digelar juga bertujuan dalam meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 yang lalu, menunjukkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada di level sedang dengan nilai 3,49 dari 5,00.
Pemanfaatan Teknologi Digital yang Positif, Produktif, dan Aman
Karena itu, dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia, maka perlu memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman ini, menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Kali ini program #literasidigitalkominfo menampilkan sejumlah narasumber, di mana narasumber pertama yakni Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Kabupaten Bone, Shabiel Zakaria, S.Pd., M.Pd., membawakan materi Budaya Digital.
Baca juga: Siswa SD di Bogor Diajak Mengenal Literasi Digital Sejak Dini
Menurut Shabiel, di antara nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diterapkan di ruang digital adalah demokrasi.
Disebutkannya, nilai demokrasi memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk berekspresi secara bebas.
“Nilai keempat adalah demokrasi, yang memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk berekspresi secara bebas, namun dengan tetap menghormati adat istiadat dan aturan-aturan budaya setempat. Orang bebas menyampaikan pendapat, tetapi prosedur dan aturan normatif harus diikuti,” ujarnya.
Lalu materi terkait Etika Digital disampaikan Dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr.Aminah Swarnawati, M.Si.
Perhatikan Etika Digital
Dituturkan Aminah, jika media sosial menjadi ruang baru bagi masyarakat untuk berekspresi, namun harus memperhatikan etika digital dalam berekspresi di media sosial.
Ia melanjutkan agar tidak menyebarkan ujaran kebencian, bullying, atau hoaks karena dapat berdampak buruk bagi orang lain.
“Media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana untuk berekspresi dan berkarya, sehingga sebaiknya kita men-share hal-hal yang bermanfaat dan menginspirasi daripada hanya berisi curhatan pribadi yang dapat membuat citra diri kita menjadi jelek,” ungkapnya.
Baca juga: Perempuan Juga Harus Cakap Digital
Sedangkan narasumber ketiga yakni seorang penggiat Japelidi dan juga Head of Centre For Publication – LSPR Institute, Xenia Angelica Wijayanto, SH., M.Si.
Ia menyampaikan materi terkait Keamanan Digital, di mana dijelaskannya jika keamanan identitas diri di ranah digital harus dijaga, dalam artian tidak boleh sembarangan memberikan data-data pribadi kepada orang lain karena internet tidak 100% aman.
“Jika data pribadi digunakan orang lain, maka kita bisa kehilangan akun, uang di bank, dan lain-lain. Contoh data pribadi umum termasuk nama lengkap, tanggal lahir, dan lain-lain, sedangkan contoh data pribadi khusus termasuk data kesehatan, informasi keuangan, preferensi seksual, pandangan politik, data kriminalitas, dan lain-lain.,” jelasnya.
Para peserta berkesempatan mengajukan sejumlah pertanyaan yang dijawab secara langsung pula oleh narasumber pada sesi terakhir webinar, dengan dipandu oleh moderator Andina Arbarini.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.(*)
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Pemerintah perlu menentukan metode dan sasaran seperti apa yang ingin diambil dalam kebijakan terkait akses konten digital, terutama bagi anak-anak.
Ribuan calon siswa SMA/SMK yang tereliminasi tahap pendaftaran dimulai Sabtu (14/6) in karena tidak melakukan verifikasi akun hingga hingga batas akhir yang ditentukan pada Jumat (13/6).
Selama SPMB berlangsung ada beberapa persoalan dalam pengajuan PIN yang dicatat oleh tim verifikator, seperti berkas kurang lengkap dengan dokumen asli, dan persoalan KK kurang dari satu tahun
Hingga sekarang baru mendaftar 93.720 akun dan 26 ribu di antaranya telah diverifikasi.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Kemenag meningkatkan pendidikan berkualitas yang merata melalui peningkatan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) bagi guru PAI dan siswa muslim di sekolah.
Kompetisi tidak hanya bagi siswa saja, namun juga guru dengan kesadaran bahwa pengembangan potensi guru juga menjadi kunci dalam keberhasilan proses pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved