Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi siswa/siswi di 153 Sekolah Dasar di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (4/4) yang dimulai pukul 09.00 – 11.00 WIB. Program ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Ini lantaran menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.
Baca juga: Kuasai Literasi Digital Cegah Plagiarisme
Pengguna Internet Indonedsia Capai 204,7 Juta
Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada Pebruari 2022, atau bertambah 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia, dengan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1%.
Kemenkominfo pun bersama Siberkreasi menggelar program #literasidigitalkominfo yang mengusung tema “Mengenal Literasi Digital Sejak Dini.”
Kegiatan secara nonton bareng (nobar) dengan total peserta 19.367 siswa itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Baca juga: Literasi Digital Harus Berkelanjutan
Dalam kegiatan tersebut, tampil sebagai narasumber pertama yakni Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Bogor, Drs. Rudi Suryanto, M.M., yang membawakan materi terkait Etika Digital.
Internet itu Anugerah Tapi Bisa Jadi Bencana
Menurut Rudi, dalam ruang lingkup digital terjadi interaksi dan komunikasi dengan berbagai perbedaan kultural, serta berkolaborasi dengan orang lain, sehingga segala aktivitas yang dilakukan di ruang lingkup digital sangat memerlukan etika digital, yang merupakan sistem nilai dan normal moral yang menjadi pegangan.
Baca juga: WSIS Forum 2023: Pemberdayaan Inisiatif Literasi Digital
“Internet ini adalah anugrah yang diberikan kepada kita, tapi juga bisa menjadi bencana jika kita tidak menggunakannya dengan baik, maka dari itu etika hadir sebagai seorang bijak." ujar Rudi.
"Mari kita rayakan teknologi, kita hormati ilmu pengetahuan, kita dukung semua bentuk kemajuan, tetapi semua harus demi mengangkat derajat manusia. Etika ada karena kita adalah manusia,” sebutnya.
Narasumber kedua yang tampil yakni Manajer Ceritasantri.id, Aina Masrurin, yang berbicara terkait Keamanan Digital. Dijelaskannya jika dalam menggunakan gadget harus mengamankan data yang bersifat pribadi.
Selain itu ia pun menjelaskan terkait mitigasi resiko kejahatan siber bagi anak, yakni mencegah kejahatan siber dengan mengaktifkan komunikasi antara anak dan orang tua, mengaktifkan fitur child protection, memahami etika siber, serta lebih banyak beraktifitas luring.
Tidak Ada yang Aman 100% di Dunia Digital
“Tidak ada yang aman 100% di dunia digital, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi resikonya sedapat mungkin, sedikit ribet tapi itu bisa membuat kita lebih aman di dunia digital dan selalu berpikir kritis, tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet,” jelasnya.
Sedangkan pemateri terakhir yakni Heni Hansayani Lestari yang merupakan seorang Content Creator, tampil membawakan materi Kecakapan Digital.
Ia pun mengajak untuk melawan kabar bohong di dunia digital. Disebutkannya jika melihat berita yang mungkin itu tidak benar, agar terlebih dahulu menelaahnya dan tidak langsung percaya, selain itu juga jangan asal menyebarnya.
Baca juga: Kemenkominfo Gelar Pekan Literasi Digital di Balikpapan
Heni juga meminta untuk mengapresiasi konten-konten yang bersifat positif dan tidak memberi ruang kepada konten negatif.
“Kita diharapkan mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan serta menggunakannya untuk kebaikan diri dan sesama,” pesannya.
Di akhir sesi webinar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Indry Wijaya.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (RO/S-4)
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Smart Irrigation Systemdirancang untuk mengatur jumlah air dan pupuk yang digunakan oleh petani secara efisien dengan bantuan aplikasi mobile.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedy Mulyadi mengeluarkan keputusan yakni memperbolehkan jumlah siswa dalam satu kelas mencapai hingga 50 siswa. Itu menuai respons dari kepala sekolah
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung memberikan tiket gratis menonton Gelaran balap Formula E 2025 di Ancol Jakarta Utara pada Sabtu, 21 Juni 2025, kepada ribuan siswa SMA dan SMK
Dedi mengajak masyarakat Jawa Barat bersama-sama mengembangkan pendidikan menuju pendidikan yang memiliki karakter.
Ribuan calon siswa SMA/SMK yang tereliminasi tahap pendaftaran dimulai Sabtu (14/6) in karena tidak melakukan verifikasi akun hingga hingga batas akhir yang ditentukan pada Jumat (13/6).
Selama SPMB berlangsung ada beberapa persoalan dalam pengajuan PIN yang dicatat oleh tim verifikator, seperti berkas kurang lengkap dengan dokumen asli, dan persoalan KK kurang dari satu tahun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved