Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Makanan Bersantan Ternyata tidak Boleh Dihangatkan Kembali

Basuki Eka Purnama
11/4/2023 10:30
Makanan Bersantan Ternyata tidak Boleh Dihangatkan Kembali
Ilustrasi(Freepik)

MENGHANGKATKAN makanan bersantan ternyata berpotensi buruk bagi kesehatan. Hal itu dikatakan Pakar Nutrisi Widya Fadulla

"Makanan bersantan itu mengandung lemak tinggi. Nah, prinsip lemak itu, kalau dia semakin mencapai titik didih, semakin lama dia diproses, makin dia menimbulkan rasa nikmat dan gurih," kata Widya, dikutip Selasa (11/4).

"Meski begitu, tidak disarankan makanan bersantan dipanaskan kembali," lanjut lulusan Universitas Indonesia itu.

Baca juga : Anda Punya Alergi? Perhatikan Obat yang akan Anda Konsumsi

Menurut Widya, meski mengandung lemak tinggi, makanan bersantan tetap memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan zat besi.

Namun, jika makanan bersantan dihangatkan kembali, terlebih secara berulang, hal itu akan merusak nutrisi-nutrisi yang ada dan menyebabkan kandungan lemak jahat bertambah.

Jika Anda kerap mengonsumsi makanan bersantan yang telah dipanaskan berulang kali, bisa menyababkan Anda mengalami sejumlah masalah kesehatan, termasuk pada pencernaan.

Baca juga : Warga Diingatkan Atur Asupan Gizi Saat Bekerja

"Biasanya, mengonsumsi makanan bersantan yang telah dipanaskan berulang kali bisa menyebabkan sakit perut, perut kembung, GERD, dan lain sebagainya," kata Widya.

Mayoritas masyarakan Indonesia terbiasa memasak makanan olahan bersantan dalam porsi besar dan akan menyantapnya beberapa waktu ke depan.

Widya kemudian memberi tips menghangatkan makanan bersantan menggunakan microwave karena meski nutrisinya hilang setidaknya jumlah lemak jahat yang bertambah bisa diminalisasikan.

Baca juga : Menu Sarapan Anak Indonesia Ternyata Minim Asupan Omega 3 dan 6

"Ketika kita memanaskan dengan kompor, itu kadang tidak merata panasnya, kalau microwave panasnya biasanya stabil dan lebih baik juga pada proses pembunuhan bakteri," pungkas Widya. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya