Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan pendataan di rumah sakit (RS) vertikal untuk mengatasi permasalahan ketimpangan pendapatan atau gaji dokter terutama di daerah dan di perkotaan.
"Saya sadar bahwa income dokter itu belum merata, bukan kecil karena ada juga yang besar. Jujur saya lihat ekspektasinya mungkin lebih tinggi, jadi dokter-dokter memiliki ekspektasi terhadap minimal income mereka lebih tinggi," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam dialog JDN Indonesia secara daring, Minggu (9/4).
Baca juga: Panja DPR Akan Bahas 3.020 DIM RUU Kesehatan
Berbeda dengan profesi lain, data income profesi dokter tidak terdata dengan baik bila dibandingkan dengan profesi lain. Budi mencontohkan bahwa kita bisa melihat income dari Customer Service Bank Mandiri, Danamon, atau BCA dan bisa dibandingkan sallary surveinya. Sementara dokter tidak ada.
Minta Masukan Rumah Sakit
Sehingga ia meminta data tersebut harus dimasukkan oleh setiap rumah sakit. Perhitungan dan pendataan mulai dari pendapatan dari gaji, dasar, pegawai negeri, ditambah penadapatan lain dan dokter di daerah terpenceil ada tunjangan tambahan, dan sebagainya.
"Dengan demikian kita bisa mendapatkan gambaran gaji dokter suapaya kita tahu di mana yang masih timpang," ujar Budi.
Baca juga: Disomasi, Menkes Ajak Forum Dokter Berdiskusi
Menurut Budi struktur gaji salah satu penyebab ketimpangan income dokter sehingga perlu adanya restrukturisasi dari mekanisme gaji.
Dan hal tersebut tidak mudah karena tidak semua rumah sakit di bawah kementerian kesehatan karena hanya rumah sakit vertikal saja.
Yang Dokter di RSUD, Pemda
Sementara yang mengatur dokter di RSUD adalah pemerintah daerah dan RS swasta yang mengatur adalah pemiliknya.
"Yang saya lakukan adalah saya coba reform di rumah sakit vertikal bulan depan, kita sudah mulai kerjadi. Saya sudah bilang ke dirut RS vertikal bahwa harus ada fix sallary tapi harus ada minimalnya," ungkap Mantan Dirut Bank Mandiri tersebut.
Baca juga: Distribusi Dokter Spesialis Bisa Diselesaikan Lebih Dulu
Kemudian untuk RS swasta ia mencoba melihat pendapatan dokternya dan melihat kemampuan dari rumah sakitnya. Jika dianggap mampu maka basic sallary dokter bisa dinaikkan ke atas dengan demikian bisa meningkatkan basic sallary dokter. (Iam/S-4)
Menurut Mendikti-Saintek, anak muda memiliki kekuatan besar mengubah masa depan bangsa. Mahasiswa ialah kelompok elite yang memiliki peluang untuk mendorong percepatan kemajuan bangsa.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh keluarga pasien terhadap seorang dokter spesialis di RSUD Sekayu, Syahri Putra Wangsa.
PEMERINTAH mendorong percepatan pembangunan layanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah Indonesia seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG)
MENTERI Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa saat ini terdapat gap dokter spesialis sebesar 70 ribu orang selama 10 tahun ke depan.
Sebelumnya, 372 guru besar Fakultas Kedokteran dari 23 universitas di Indonesia mendeklarasikan ketidakpercayaannya kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pekan lalu.
Prasetyo menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat memberi perhatian terhadap kesejahteraan dokter.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Kehadiran Ayu sebagai pembicara di KBAS 2025 menjadi bukti bahwa kualitas dan kompetensi dokter estetika Indonesia mampu bersaing serta diakui secara global.
AIPKI bersama para pimpinan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia sepakat mendukung penuh harapan Presiden untuk menambah tenaga dokter dan tenaga Kesehatan.
ARTIS Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun karena berjuang melawan kanker lambung yang diketahui sudah stadium 4.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved