Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
MENTERI Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa saat ini terdapat gap dokter spesialis sebesar 70 ribu orang selama 10 tahun ke depan. Untuk itu, diperlukan langkah nyata untuk mengatasi hal ini.
“Gap dokter spesialis yang kita butuhkan 10 tahun ke depan adalah 70 ribu. Setahun kita produksi 2.700. Harusnya 26 ribu per tahun. Kita akan selalu kekurangan dokter spesialis yang menyebabkan kematian 1 juta rakyat Indonesia setiap tahunnya,” ungkapnya dalam Peluncuran Program Akselerasi Pemenuhan dan Distribusi Dokter dan Dokter Spesialis melalui Sistem Kesehatan Akademik di Kantor Kemdiktisaintek, Selasa (22/7).
Lebih lanjut, untuk mengejar gap kekurangan dokter spesialis tersebut, menurutnya dibutuhkan biaya sebesar Rp70 triliun untuk memproduksi 70 ribu dokter spesialis tersebut. Tantangan inilah yang diberikan Presiden Prabowo kepada Menkes dan Mendiktisaintek untuk mengatasi persoalan ini.
“Kita akan reformasi hal ini. Dibandingkan negara lain, di Korea Selatan produksi 3 ribu dokter spesialis per tahun dengan 52 juta penduduk, Inggris 12 ribu per tahun dengan 68 juta penduduk, dan Amerika 41.500 per tahun dengan 341 juta penduduk,” kata Budi.
Dia pun menyampaikan bahwa saat ini terdapat 3.200 rumah sakit yang dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dokter spesialis. Hanya butuh sekitar 15 persen dari jumlah rumah sakit untuk dapat memaksimalkan pendidikan dokter spesialis.
“Selain itu, di luar negeri dokter spesialis tidak perlu membayar uang pendidikan dan mereka mendapatkan gaji ketika mengambil pendidikan. Kita belajar dan ajak para ahli ke London dan Amerika untuk memahami metode ini,” jelasnya.
Kemenkes sendiri sudah menyusun buku perencanaan kebutuhan dokter gigi dan dokter spesialis untuk 10 tahun ke depan yang didapatkan dari data University of Washington yang digabungkan dengan data Kemenkes.
(H-3)
PEMERINTAH mendorong percepatan pembangunan layanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah Indonesia seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG)
Sebelumnya, 372 guru besar Fakultas Kedokteran dari 23 universitas di Indonesia mendeklarasikan ketidakpercayaannya kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pekan lalu.
MENTERI Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan fakta mengejutkan. Di Indonesia, katanya, dua orang meninggal karena tuberkulosis (Tb) setiap lima menit.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Kebijakan yang dibuat Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kerap kali menimbulkan polemik.
Agar tujuan tersebut dapat terlaksana secara efektif dan berkelanjutan, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperjelas dan disempurnakan.
Perpres ini memberikan tunjangan sebesar Rp30.012.000 per bulan kepada sekitar 1.100 dokter spesialis dan subspesialis yang bertugas di wilayah DTPK.
DIREKTUR Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan pemberian tunjangan khusus kepada dokter spesialis, perlu diatur secara bijak. Jumlah itu bisa saja tak cukup
PEMERINTAH memastikan tunjangan khusus bagi dokter spesialis, utamanya yang bertugas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) segera direalisasikan.
Saat sakit, sebagian orang mungkin langsung berpikir untuk pergi ke rumah sakit agar segera ditangani oleh dokter spesialis.
UNTUK mendukung dokter yang mengabdi di wilayah-wilayah dengan akses terbatas pemerintah memberikan tunjangan khusus bagoi dokter-dokter spesialis hingga subspesialis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved