Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
MANDEG kuliah karena belum bayar biaya kuliah? Kini, tidak perlu khawatir lagi. Terutama Anda para mahasiswa dan mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH).
Silakan ajukan permohonan OK KTA pada OK Bank. Karena PT Bank Oke Indonesia Tbk atau biasa dikenal sebagai OK Bank yang merupakan bank swasta nasional asal Korea Selatan, bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) meluncurkan pilot project OK KTA untuk mahasiswa. Kerja sama tersebut bertujuan membantu para mahasiswa atau mahasiswi UPH yang membutuhkan bantuan finansial untuk biaya kuliah.
Penandatangan kerja sama dilaksanakan di Gedung D UPH, pada Selasa (28/3). Hadir pada acara MoU tersebut Direktur Utama PT Bank Oke Indonesia Tbk Park Young Man, Pengurus dari Yayasan UPH Hans Deny Arnold Susilo, dan Direktur Keuangan UPH Daniel Ong Kim Kui. "Kami berharap kerja sama ini dapat membantu mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan finansial mereka dan mempermudah proses pembayaran biaya kuliah. Kami berterima kasih kepada Universitas Pelita Harapan atas kesempatan kerja sama ini, dan kami berharap dapat terus tumbuh bersama-sama," ujar Park Young Man dalam sambutannya.
Baca Juga: Cetak Pemimpin Muda Berwawasan Internasional, UPH Hadirkan Sekjen ASEAN dalam Kuliah Umum
Ia juga menambahkan bahwa kerja sama OK Bank dengan UPH bisa menjadi permulaan yang membawa manfaat untuk pendidikan di Indonesia. “Kerja sama OK Bank dengan UPH ini adalah langkah awal perwujudan komitmen dari bank yang berasal dari Korea Selatan ini untuk membantu pendidikan di Indonesia dengan memberikan bantuan finansial melalui produk OK KTA yang disalurkan melalui kerja sama ini," tambah Park.
Ungkapan senada juga disampaikan Hans Deny Arnold Susilo. Menurutnya, dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan akan mempermudah para mahasiswa dan mahasiswi untuk memilih metode pembayaran yang praktis dari OK KTA. "Kami sangat berterimakasih pada OK Bank yang telah menyediakan program OK KTA bantuan finansial dengan syarat yang mudah bagi mahasiswa kami untuk dapat melanjutkan studi hingga lulus," ucap Hans.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Dokter Nasional, UPH Buka Program Pendidikan Dokter Spesialis KKLP
Pada kesempatan yang sama, Daniel Ong Kim Kui menyampaikan harapannya, pilot project OK KTA bisa bermanfaat bagi banyak mahasiswa."Program OK KTA bisa menjadi angin segar bagi mahasiswa kami yang membutuhkan biaya untuk melanjutkan studi hingga sampai lulus dengan aman dan tepercaya," imbuhnya.
OK Bank memberikan syarat yang mudah bila ingin mengikuti program OK KTA yang ditujukan kepada mahasiswa khususnya UPH. Syaratnya, mahasiswa/i UPH, berumur 21 hingga 55 tahun, punya rekening bank, berdomisili di Jabodetabek, dan memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap. Pengguna bisa mengajukannya lewat aplikasi OK Bank atau langsung ke kampus UPH, sehingga mahasiswa atau Orang Tua bisa mengakses dan mengajukan KTA dari OK Bank dengan mudah untuk pendidikan. Lalu OK Bank akan memberikan penilaian untuk kualifikasi kandidat yang sesuai dengan syarat yang dibuat.
Jika sudah lolos kualifikasi, OK Bank akan memberikan nominal yang dibutuhkan oleh pengguna KTA yaitu dari Rp3 juta sampai Rp200 juta. Dana yang dicairkannya ini akan masuk langsung ke rekening kampus UPH untuk membayar uang pendidikan sesuai pengajuan yang dilakukan, sehingga pihak penerima (mahasiswa) tidak menerima uang secara langsung. (RO/S-1)
Dengan menggunakan RIA, proses pembuatan kebijakan akan lebih transparan dan berbasis bukti, yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi regulasi yang dihasilkan.
Monumen memorial yang terletak di PMI Volunteer Park, Solear, Kabupaten Tangerang ini merupakan inisiatif PMI Kabupaten Tangerang untuk mengenang para relawan yang gugur selama pandemi.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Medan mengimplementasikan teknologi Internet of Things (IoT) di sektor peternakan.
Program IISMA sendiri bertujuan untuk memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa mengembangkan kompetensi dan pengetahuan di perguruan tinggi luar negeri.
Profesi akuntan dapat tergeser oleh perkembangan digital melalui kecerdasan buatan, big data, dan era transformasi digitalisasi jika tidak menyesuaikan dengan perkembangan digital.
EFISIENSI anggaran pendidikan kembali menjadi sorotan publik. Kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah dinilai dapat mengancam masa depan mahasiswa.
KAMPUS diminta bisa membantu mahasiswa yang menggunakan platform pinjaman online (pinjol) untuk pembiayaan kuliah. Peran kampus bisa membantu dari keringanan bunga.
PTN di bawah Kemendikbud-Ristek mengerahkan tenaga mencari uang dari mahasiswa sehingga uang kuliah mahal. Sementara itu, PTN di bawah kementerian lain tinggal terima dana APBN.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim dinilai lepas tangan atas polemik kenaikan UKT yang terjadi.
KAMPUS Universitas Muhammadiyah Maumere di Kabupaten Sikka, NTT, mengizinkan pembayaran uang kuliah menggunakan hasil bumi dan hasil laut.
UGM menyatakan tidak menaikkan uang kuliah tunggal (UKT). Hal itu diklaim sebagai sikap mendukung kebijakan pemerintah untuk membatalkan penaikan UKT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved