Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengaku miris maraknya konten menyakiti diri sendiri di kalangan anak, bahkan ada yang meninggal. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil Kemenpppa Endah Sri Rejeki mengatakan sudah saatnya literasi digital untuk anak harus lebih digencarkan.
Sesuai Pasal 56 (1) Undang-Undang Perlindungan Anak menegaskan kewajiban pemerintah mengupayakan dan membantu anak mengakses informasi lisan atau tertulis sesuai dengan tahapan usia dan perkembangan anak. Namun perlu dipastikan akses informasi yang diberikan harus sesuai dengan mandat Konvensi Hak Anak yang memperhatikan kelayakan, tidak mengandung unsur kekerasan, perundungan dan pornografi.
Informasi Layak Anak, kata Endah, yaitu informasi yang sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usia anak, bersifat melindungi anak dan kesehatan mental anak, tidak mengandung muatan pornografi, kekerasan dan sadisme, tidak menggunakan anak sebagai bahan eksploitasi, bernuansa positif dan memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak.
Baca juga: Belajar Matematika Juga Bantu Kembangkan Soft Skill Anak
"Ini tugas bersama, baik itu orangtua, keluarga, Pemerintah, masyarakat, dan media,” tegas Endah dalam keterangannya, Selasa (14/03).
Anggota dari Siberkreasi Loina Lalolo Perangin-angin menyebutkan bahwa satu hal penting saat ini dilakukan selain literasi digital adalah fokus pada peningkatan konten positif.
Baca juga: Kampanye ‘Ayo Makan Seafood’ Menyasar 15 Ribu Siswa Sekolah Dasar
“Berita dengan konten negatif sudah banyak tersebar di media khususnya media sosial. Harus lebih banyak berita dan konten positif, bisa yang sifatnya edukasi. Anak juga harus dilatih untuk ketrampilan berpikir kritis. Anak-anak yang terpengaruh negatif dari internet salah satunya mengalami gangguan mental, kemampuan fokus menurun, cyberbullying merajalela dan banyak yang terpapar pornografi. Jaga keamanan keluarga saat online,” ucap Loina. (Z-3)
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Pada usia anak-anak, sebaiknya gim yang diberikan bersifat edukatif yang ringan, seperti puzzle, gim bahasa, atau gim strategi dasar yang dapat melatih konsentrasi dan logika.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan pemilik UMKM di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap maraknya penipuan dan kejahatan digital.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan literasi keuangan digital bagi perempuan penting sebagai bagian dari upaya pemberdayaan untuk mewujudkan kesejahteraan
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved