KOORDINATOR Koalisi Sipil RUU PPRT yang juga politisi PDI Perjuangan Eva Sundari menyampaikan pesan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) sebelum disibukkan dengan agenda politik 2024.
Eva mengingatkan Puan bahwa sejak 2004, fraksi PDIP telah menandatangani inisiatif untuk mengusung RUU PPRT. Sehingga, secara tidak langsung para pemangku kebijakan dari PDIP yang saat ini menjabat punya tanggung jawab moral untuk memenuhi janjinya.
“Mbak Puan ini kan pegang palu kekuasaan, dia saat ini sudah menunjukkan mampu untuk memperlambat, mendiskriminasi, memarjinalisasi RUU PPRT ini, yang kemudian didahului UU baru yang disahkan sejak 2020. Kami mohon pada kali ini mbak Puan untuk mempercepatnya,” tambah Eva.
Baca juga : Sikap Cuek Puan Soal RUU PPRT Tuai Kritik Publik
Kedaruratan kekerasan terhadap PRT, kata Eva, bukan halusinasi dan mengada-ada. Bukti konkret di lapangan terkait banyaknya korban kekerasan terhadap PRT yang tiap tahun berjatuhan semestinya bisa menyentuh hati Ketua DPR RI Puan Maharani yang menjadi wakil rakyat dari fraksi partai wong cilik.
“Ini memang urgent bagi kehidupan bangsa dan negara kita. Kalau kita mau naik kelas menuju Indonesia emas di tahun 2045, mbak Puan harus membuktikan bahwa dia bisa berkontribusi untuk meninggalkan legacy-nya, bahwa dia punya kontribusi bagi penghapusan perbudakan modern,” ujar Eva.
Baca juga : NasDem Sudah Minta RUU PPRT Segera Masuk Paripurna
“Menurut saya sudah lah, argumen di lapangan, data dan angka tidak bisa ditolak. Jadi gunakanlah hati anda, temui lah para PRT dan para korban. Temui dan lihat sendiri para PRT. Itulah indikator adanya perbudakan di Indonesia,” pungkas dia. (Z-5)